TEMPO.CO, Jakarta - Orang tua pasti bangga dengan anak yang memiliki rasa percaya diri tinggi. Namun adakalanya ada anak yang pemalu dan kurang percaya diri. Tugas orang tua untuk meningkatkan rasa percaya diri pada anak. Karena rasa percaya diri pada anak akan berguna untuk perkembangan anak di masa mendatang.
Menurut Bernie Endryani Medise penyebab anak kurang percaya diri itu dikarenakan dirinya merasa belum memiliki kemampuan, “Kalau anak tidak percaya diri, biasanya anak itu belum merasa dirinya punya kemampuan jadi tugasnya orang tua, menyiapkan”, tuturnya saat di jumpai di mal Kota Kasablanka, Jakarta Selatan.
Bernie juga mengingatkan orang tua untuk menstimulasi setiap kebutuhan anak agar membuatnya percaya diri. Misalnya untuk anak usia 3-4 tahun belum berani tampil menyanyi di depan orang. Alih-alih menyalahkannya dan mencap pemalu, akan lebih baik bila orang tua membantu mencarikan solusinya. Anggap ini sebuah proses, bukan hasil akhir.
“Orang tua harus berpikir, oh berarti anak belum berani, mungkin karena belum punya satu lagu yang dia kuasai. Nah, menjadi tugas orang tua memperkenalkan. Kalau dia mau performance, kita persiapkan diri dia jadi pas nanti dia tampil dia udah tidak malu lagi. Di manapun kita lihat dulu dia tidak pede-nya kenapa, kalau belum siap kita siapkan. Anak itu kan belajar stimulasi berulang kali kalau misalkan hari ini dia malu besok dicoba lagi, dicoba terus. Dengan belajar dia akan mencapai ke-pede-annya. Kita stimulasi, kita kasih kebutuhan dia apa”, ujar Bernie.