Myeloma, Jenis Kanker Langka tapi Mematikan

Reporter

Jumat, 28 April 2017 10:19 WIB

Ilustrasi Sel Darah Merah. Topnews.in

TEMPO.CO, Jakarta - Myeloma dalah kanker darah yang jarang terjadi tetapi memiliki angka kematian yang tinggi. Penyakit yang kadang disebut juga multiple myeloma ini ditandai dengan pertumbuhan tidak terkendali dari sel plasma di dalam darah, yang menyebabkan peningkatan kadar dari salah satu imunoglobulin yang ada di dalam tubuh. Istilah medis yang sering dipakai adalah monoklonal gamopati.

Ada lima jenis Imunoglobulin dalam tubuh manusia, yakni Imunoglobulin G, M, A, D, dan E. Pada pasien myeloma, kadar salah satu Imunoglobulin itu meningkat secara signifikan sehingga membuat daya tahan tubuh turun dan pasien mudah terkena infeksi yang bisa berujung kematian jika tak diobati. Kasus yang banyak ditemukan adalah naiknya kadar Imunoglobulin G, yang dapat mencapai 60 persen dari keseluruhan kasus.

Menurut Dr. Toman L. Toruan, SpPD, KHOM, dari RS Pondok Indah Jakarta, myeloma biasanya menyerang mereka yang berusia lanjut dengan puncaknya pada usia 65-74 tahun, dan diikuti kelompok usia 75-84 tahun. Jumlah kasus baru per tahun mencapai 14.600 dengan angka kematian mencapai 11.000 per tahun.

Kanker ini lebih banyak menyerang laki-laki, dengan insiden/tahun/100.000 penduduk adalah 6,7 laki-laki dan 4,1 perempuan. Penyebab penyakit ini tidak diketahui secara pasti, tetapi diduga dari ada pengaruh dari paparan radiasi yang intens, kontak berulang dalam waktu lama dengan zat kimia berupa benzena, pestisida, dan pupuk kimia, serta bisa juga karena faktor keturunan.

"Myeloma adalah kanker darah tapi tak separah leukimia. Penyakit ini tak memiliki gejala khusus atau tanda-tanda pada usia yang lebih muda," kata Dr. Toman.

"Ada pasien yang baru merasakan gejalanya setahun sebelumnya, yakni sakit pinggang. Tapi secara umum tak ada gejala spesifik," lanjut pria yang mengenyam pendidikan dokter di Universitas Indonesia itu.

Meski tak ada gejala khusus, tanda yang sering dirtemukan ada empat macam dan disingkat menjadi CRAB, yakni hyperCalcemia, Renal impairment, Anemia, dan Bone involvement. Hypercalcemia atau hiperkasemi adalah kondisi di mana kadar kalsium darah meningkat lebih dari normal, kerap kali melebihi 10 mg/dL pada penderita myeloma, dan biasanya karena ada tulang yang keropos.

Renal impairment atau gangguan ginjal adalah kondisi di mana fungsi ginjal menurun akibat adanya penumpukan Imunoglobulin atau protein lain. Akibatnya, ginjal tidak bisa menyaring darah sehingga kadar kreatinin darah meningkat.

Anemia adalah penurunan kadar Hb akibat gangguan pembentukan sel darah merah di sumsum tulang akibat adanya sel myeloma dalam sumsum. Bone involvement merupakan kondisi di mana tulang sudah mulai menipis atau keropos sehingga sering menimbulkan rasa nyeri, dan kondisi ini bisa menyerang semua tulang manusia.

PIPIT

Artikel lain:
6 Hal yang Bikin Lawan Jenis Tertarik Kepadamu
Berat Badan Berkaitan dengan Risiko Terserang Migrain

Penjelasan Ahli tentang Fase Pubertas sampai Menopause

Berita terkait

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

2 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

5 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

7 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

7 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

9 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

12 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya

Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

13 hari lalu

Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

15 hari lalu

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?

Baca Selengkapnya

OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

15 hari lalu

OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.

Baca Selengkapnya

O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

17 hari lalu

O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

Bintang NFL sekaligus aktor, O.J. Simpson meninggal setelah berjuang melawan kanker dalam usia 76 tahun.

Baca Selengkapnya