TEMPO.CO, Jakarta - Alat kontrasepsi berfungsi mencegah kehamilan. Namun terkadang Anda lupa jika menggunakan alat kontrasepsi harian seperti minum pil KB. Akibatnya, potensi hamil kembali terbuka.
Menurut dokter kandungan Biran Affandi yang juga Guru Besar Ilmu Obsteri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, ada dua alat kontrasepsi yang dapat berguna jangka panjang yakni spiral atau IUD dan Implan.
Alat kontrasepsi IUD atau Intrauterine Device, yang sering kita sebut KB Spiral merupakan alat kontrasepsi yang berbahan dasar plastik dan bentuknya seperti huruf T. Alat ini dimasukkan ke dalam rahim.
Spiral dapat digunakan selama 10-12 tahun. Sedangkan IUD yang mengandung hormon mirena sebaiknya digunakan selama 5 tahun. Cara kerja IUD menyebabkan sperma yang masuk menjadi lemas sehingga tidak bisa membuahi.
Alat kontrasepsi implan atau biasa kita kenal dengan susuk disebut juga AKBK atau Alat Kontrasepsi Bawah Kulit berupa kapsul tipis yang fleksibel dan elastis yang ditanam di kulit lengan atas seorang wanita.
Implan dapat digunakan 3 sampai 5 tahun. Cara kerja Implan adalah dengan menekan ovulasi jadi sel telur tidak keluar, sehingga dapat mengendalikan kehamilan.
TABLOIDBINTANG
Berita lainnya:
3 Ramuan Alami untuk Rambut Sehat Berkilau
Berat Badan Berkaitan dengan Risiko Terserang Migrain
Kim Kardashian dan Kylie Jenner Luncurkan Lipstik Terbaru
Berita terkait
Stunting Jadi Masalah Bersama, Edukasi Antar Pihak Harus Dilakukan
48 hari lalu
Stunting masih menjadi masalah bersama. Perlu kolaborasi antar pihak untuk menyelesaikan stunting yang masih jadi perhatian.
Baca SelengkapnyaAlasan Endometriosis Disebut sebagai Penyakit Perkotaan
51 hari lalu
Penelitian di Eropa menunjukkan naiknya kasus endometriosis banyak terjadi di kota karena pengaruh polusi udara yang tinggi.
Baca Selengkapnya7 Sumber Konflik Pernikahan Menurut Konselor
21 Januari 2024
Konselor pernikahan memaparkan tujuh sumber konflik dalam rumah tangga. Apa saja dan bagaimana mengatasinya?
Baca SelengkapnyaAlasan Perlunya Sosialisasi Kesehatan Reproduksi pada Orang Tua dan Anak
20 Juni 2023
Pendidikan kesehatan reproduksi tak hanya diberikan di sekolah. Orang tua juga perlu memberikan edukasi tentang hal tersebut kepada anak.
Baca SelengkapnyaCegah Seks Bebas, Pentingnya Remaja Putri Pahami Kesehatan Reproduksi
1 Mei 2023
Remaja putri perlu menjaga kesehatan reproduksi dan menghindari seks bebas untuk mencegah penularan penyakit menular seksual, kehamilan di luar nikah.
Baca SelengkapnyaPerlunya Peran Orang Tua Edukasi Anak Perempuan Kesehatan Reproduksi
15 April 2023
Orang tua harus bisa menjadi sumber pengetahuan utama bagi anak perempuan tentang masalah kesehatan reproduksi, terutama jika sudah menstruasi.
Baca SelengkapnyaPerlunya Pendidikan Seks sejak Dini untuk Lindungi Anak dari Kejahatan Seksual
9 Januari 2023
Pemerhati anak mengatakan pendidikan seks sejak dini bisa melindungi anak dari kejahatan seksual. Bagaimana caranya?
Baca SelengkapnyaCISDI Kritik Pasal Pidana soal Alat Kontrasepsi di RKUHP: Beri Dampak Buruk
3 Desember 2022
CISDI menyampaikan kritik atas dua pasal kesehatan di Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP).
Baca SelengkapnyaBerapa Lama Terjadi Kehamilan setelah Bercinta?
25 Agustus 2022
Kesehatan umum dan reproduksi juga berperan dalam menentukan apakah kehamilan bisa terjadi dengan cepat atau tidak.
Baca SelengkapnyaPentingnya Persiapan Pasangan sebelum Menikah demi Kesehatan Reproduksi
28 Juni 2022
Persiapan untuk berkeluarga perlu dimulai sejak memasuki usia remaja. Salah satu tujuannya menjaga kesehatan reproduksi kelak.
Baca Selengkapnya