TEMPO.CO, Jakarta - Sama seperti gangguan kesehatan lainnya, wanita biasanya berkonsultasi ke dokter ketika telah timbul gangguan haid. Kurangnya kesadaran dan informasi tentang gangguan haid jadi pemicunya. Baca: Ladies, Perhatikan 5 Hal Ini Saat Sedang Haid
Tak sedikit perempuan yang menganggap remeh siklus haid yang tidak teratur hingga rasa nyeri yang timbul. Padahal, rasa nyeri berlebihan menandakan adanya masalah lain seperti endometriosis (jaringan rahim yang tumbuh di luar rahim), kista, hingga miom. Baca juga: Waktu yang Tepat untuk Cukur Bulu Daerah Kemaluan
Agar para perempuan lebih sadar akan gangguan haid yang muncul, dokter kandungan Dwi Priangga dari Klinik BAMED, mengungkapkan beberapa ciri-ciri haid yang teratur berikut:
- Frekuensi haid setiap 21-35 hari.
- Durasi haid selama 4,5-8 hari.
- Volume kehilangan darah per bulan sekitar 5-80 ml (atau 3-5 kali ganti pembalut dalam sehari).
- Tidak terdapat gangguan suasana hati yang parah atau depresi serta rasa nyeri yang berlebihan.
TABLOIDBINTANG
Artikel lain:
Apa Makna Batu Anda, Cinta atau Kekuatan?
5 Bahan Alami yang Bisa Membuat Kulit Bebas Racun
Berita terkait
Stunting Jadi Masalah Bersama, Edukasi Antar Pihak Harus Dilakukan
48 hari lalu
Stunting masih menjadi masalah bersama. Perlu kolaborasi antar pihak untuk menyelesaikan stunting yang masih jadi perhatian.
Baca SelengkapnyaAlasan Endometriosis Disebut sebagai Penyakit Perkotaan
50 hari lalu
Penelitian di Eropa menunjukkan naiknya kasus endometriosis banyak terjadi di kota karena pengaruh polusi udara yang tinggi.
Baca Selengkapnya7 Sumber Konflik Pernikahan Menurut Konselor
21 Januari 2024
Konselor pernikahan memaparkan tujuh sumber konflik dalam rumah tangga. Apa saja dan bagaimana mengatasinya?
Baca SelengkapnyaAlasan Perlunya Sosialisasi Kesehatan Reproduksi pada Orang Tua dan Anak
20 Juni 2023
Pendidikan kesehatan reproduksi tak hanya diberikan di sekolah. Orang tua juga perlu memberikan edukasi tentang hal tersebut kepada anak.
Baca SelengkapnyaCegah Seks Bebas, Pentingnya Remaja Putri Pahami Kesehatan Reproduksi
1 Mei 2023
Remaja putri perlu menjaga kesehatan reproduksi dan menghindari seks bebas untuk mencegah penularan penyakit menular seksual, kehamilan di luar nikah.
Baca SelengkapnyaPerlunya Peran Orang Tua Edukasi Anak Perempuan Kesehatan Reproduksi
15 April 2023
Orang tua harus bisa menjadi sumber pengetahuan utama bagi anak perempuan tentang masalah kesehatan reproduksi, terutama jika sudah menstruasi.
Baca SelengkapnyaPerlunya Pendidikan Seks sejak Dini untuk Lindungi Anak dari Kejahatan Seksual
9 Januari 2023
Pemerhati anak mengatakan pendidikan seks sejak dini bisa melindungi anak dari kejahatan seksual. Bagaimana caranya?
Baca SelengkapnyaCISDI Kritik Pasal Pidana soal Alat Kontrasepsi di RKUHP: Beri Dampak Buruk
3 Desember 2022
CISDI menyampaikan kritik atas dua pasal kesehatan di Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP).
Baca SelengkapnyaBerapa Lama Terjadi Kehamilan setelah Bercinta?
25 Agustus 2022
Kesehatan umum dan reproduksi juga berperan dalam menentukan apakah kehamilan bisa terjadi dengan cepat atau tidak.
Baca SelengkapnyaPentingnya Persiapan Pasangan sebelum Menikah demi Kesehatan Reproduksi
28 Juni 2022
Persiapan untuk berkeluarga perlu dimulai sejak memasuki usia remaja. Salah satu tujuannya menjaga kesehatan reproduksi kelak.
Baca Selengkapnya