Kartini Pedas yang Lahir di Aksi 212

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Sabtu, 22 April 2017 09:14 WIB

Ina Rachman, pengacara sekaligus pendiri Perempuan Cerdas atau Pedas. TEMPO/RINI K

TEMPO.CO, Jakarta - Aksi 4 November atau 411 dan 2 Desember 2016 atau aksi 212 menjadi momentum lahirnya sebuah komunitas perempuan bernama Perempuan Cerdas atau Pedas NKRI. Ketua Pedas NKRI, Ina Rachman mengatakan awalnya ada sekitar sepuluh perempuan yang ingin membagikan konsumsi kepada para peserta Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia atau GNPFMUI.

Ketika berkumpul di Monas, Jakarta Pusat, mereka bergabung dengan dengan kumpulan perempuan lain yang sama-sama berbagi konsumsi untuk peserta aksi unjuk rasa. Hubungan itu berlanjut pada aksi berikutnya pada 2 Desember 2016, dan dari situlah terbentuk Pedas NKRI. “Kegiatan kami bukan dalam frame Pilkada. Kami enggak ikut-ikutan ke situ,” kata Ina kepada Tempo, Kamis 13 April 2017. Baca: Jessica Iskandar, Nia Ramadhani, Geng Girl Squad Rayakan Kartini

Ina menjelaskan, saat itu dia dan teman-temannya tergerak ikut unjuk rasa sekaligus membagikan makanan karena aksi tersebut merupakan bentuk kebhinekaan. “Yang ikut demo bukan hanya muslim, tapi juga non-muslim dari berbagi etnis. Di situ kami merasa ternyata Bhineka Tunggal Ika itu memang ada,” ujarnya.

Selain turun untuk aksi damai, menurut Ina, komunitas Pedas juga kerap mengadakan bakti sosial kepada korban banjir di Kali Ciliwung, longsor, kebakaran, dan membantu pasien di sejumlah rumah sakit yang membutuhkan perhatian khusus.












Komunitas Pedas NKRI mengadakan bakti sosial kepada korban banjir di Bukit Duri Jakarta Selatan, 19 Februari 2017. (Instagram)

Lantas apa yang membedakan komunitas Pedas dengan perkumpulan perempuan pada umumnya? Ina menjelaskan, di Pedas tidak ada arisan dan tiada iuran bulanan. “Ini murni kegiatan sosial, bukan sok-sialita,” katanya. Untuk bergabung dengan komunitas ini, dia mempersilakan siapapun mendaftar, namun tetap akan diseleksi oleh pengurus.

Menurut Ina, seleksi ini penting untuk menyaring anggota yang relatif bersih dan punya rekam jejak yang bagus. Ina yang juga bergabung dengan sepuluh perkumpulan perempuan lain ini menjelaskan di setiap kelompok ada saja orang yang menjadi ‘biang kerok’ daan mengganggu anggota lainnya. Contohnya, ada orang yang kerap membicarakan keburukan orang lain atau kerap berutang.

“Proses seleksinya gampang saja, karena yang sudah tergabung di Pedas biasanya pengurus dari komunitas lain. Jadi mereka sudah mengenal seperti apa karakter pendaftar ini,” katanya. Saat ini, menurut Ina, ada 150 perempuan yang tergabung dalam Pedas dan mereka berada di Jakarta, Kalimantan, Malaysia, sampai Australia. Adapun cita-cita besar Pedas, Ina bertutur, adalah memiliki crisis center, woman and children protection.

RINI K

Advertising
Advertising

Berita terkait

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

3 jam lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

1 hari lalu

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

Keahlian perempuan memberikan keuntungan sendiri khususnya di unit bisnis garmen J99 Corp.

Baca Selengkapnya

Semangat Hari Kartini dalam Transformasi Kepemimpinan Perempuan di Jasa Marga

4 hari lalu

Semangat Hari Kartini dalam Transformasi Kepemimpinan Perempuan di Jasa Marga

27 persen perempuan sebagai pimpinan puncak perusahaan.

Baca Selengkapnya

PT Pegadaian Dukung Kesetaraan Gender Melalui Edukasi Keuangan

4 hari lalu

PT Pegadaian Dukung Kesetaraan Gender Melalui Edukasi Keuangan

Dalam rangka memperingati Hari Kartini, PT Pegadaian dukung Kegiatan Edukasi Keuangan bertema "Perempuan Cerdas Keuangan, Perempuan Indonesia Hebat" yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

4 hari lalu

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Daftar Film Perjuangan Kartini Berikut Sinopsisnya

6 hari lalu

Daftar Film Perjuangan Kartini Berikut Sinopsisnya

Film-film yang menggambarkan perjuangan R.A Kartini

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

6 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Jejak Surat RA Kartini: Emansipasi Hingga Agama

6 hari lalu

Jejak Surat RA Kartini: Emansipasi Hingga Agama

Potongan-potongan surat RA Kartini yang menunjukan perjuangan wanita

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

6 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Gelar Kampus Menggugat di Hari Kartini, Guru Besar UGM: Kita Bagian Kerusakan Demokrasi di Era Jokowi

6 hari lalu

Gelar Kampus Menggugat di Hari Kartini, Guru Besar UGM: Kita Bagian Kerusakan Demokrasi di Era Jokowi

Kegiatan Kampus Menggugat ini menyorot kondisi demokrasi di penghujung kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang merupakan alumnus UGM.

Baca Selengkapnya