Hari Kartini, Dian Siswarini: Dari Menara ke Menara
Editor
Susandijani
Jumat, 21 April 2017 19:00 WIB
Satu semester kemudian, XL menciptakan aplikasi digital mFish untuk memandu nelayan di Lombok dan Bali. XL juga mengembangkan XmartCity di Yogyakarta, Lombok, Balikpapan, serta XmartVillage di Kabupaten Bandung. Di Yogyakarta, XL bahkan berintegrasi dengan layanan e-money yang bisa dipakai dalam pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan.
Dua puluh tahun berjalan, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT XL Axiata menetapkan Dian sebagai Chief Executive Officer. Dari teknis, kini ia harus menekuni bidang manajerial. "Sebelum dipercaya sebagai CEO, saya diberi kesempatan belajar lebih banyak mengenai bisnis termasuk dengan melakukan tour of duty baik di XL ataupun Axiata Group serta menambah pengetahuan melalui sekolah di Harvard Business School."
Bosnya saat itu, Hasnul Suhaimi, mengirim Dian bergabung ke Axiata Group di Malaysia. Hingga akhirnya diminta kembali ke XL Axiata untuk duduk di kursi Wakil Direktur Utama, dan empat bulan kemudian menjadi CEO XL.
Bidang teknis, bagi Dian, lekat dengan ilmu matematika. Serba pasti. Sedangkan memimpin perusahaan secara keseluruhan tampak abu-abu di matanya. "Satu ditambah satu bisa dua, empat, nol, atau tiga. Ini membuat saya melihat industri telekomunikasi dari sudut pandang yang berbeda."
Dian mencoba mengakselerasi layanan berbasis manual seperti SMS dan telepon, ke paket data atau internet. Upaya ini untuk menjawab perkembangan pasar. Perubahan ke layanan digital sempat mengakibatkan pendapatan XL jeblok, namun membaik pada kuartal ke empat 2016.
Selanjutnya : melakukan uji coba teknologi jaringan 5G pertama kali di Indonesia.