Kartini dan 5 Perempuan Pahlawan Emansipasi

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Kamis, 20 April 2017 16:00 WIB

Kartini, Feminis dari Balik Tembok
<!--more-->
3. Nyi Siti Walidah Ahmad Dahlan

Ia terlahir dari keluarga pemuka Agama Islam dan penghulu resmi Keraton, Kyai Haji Fadhil pada 1872. Siti Walidah mendapatkan pendidikan agama dari orang tuanya yang merupakan pejabat agama di Keraton Yogyakarta. Ia tidak pernah mengenyam pendidikan umum kecuali pendidikan agama yang didapat dari ayahnya.

Pernikahannya dengan Kyai Ahmad Dahlan dan kedekatannya dengan tokoh-tokoh Muhammadiyah membuat dia mempunyai pandangan yang luas. Pada 1914, Siti Walidah turut merintis kelompok pengajian wanita Sopo Tresno (Siapa Cinta). Dia membuka asrama dan sekolah-sekolah putri serta mengadakan kursus pelajaran Islam dan pemberantasan buta huruf bagi kaum perempuan. Siti Walidah juga mendirikan rumah-rumah miskin dan anak yatim perempuan serta menerbitkan majalah bagi kaum wanita.

4. Dewi Sartika

Di tanah Sunda, ada Dewi Sartika yang terlahir dari keluarga priyayi Nyi Raden Ayu Rajapermas dan Raden Somanagara pada 4 Desember 1884. Nyi Raden Ayu Rajapermas juga dikenal sebagai pahlawan dari Pasundan yang diabadikan sebagai nama jalan.

Tak banyak literatur yang menceritakan tentang perjuangan Nyi Raden Rajapermas. Ibu dari Dewi Sartika ini melanggar adat karena mengizinkan putri mereka mengenyam pendidikan di sekolah Belanda. Nyi Raden Rajapermas juga pernah dibuang Belanda ke Ternate bersama suaminya.

Lantaran pernah belajar di sekolah Belanda, Dewi Sartika juga memiliki wawasan tentang budaya Barat dari nyonya Asisten Residen Belanda. Sejak usia 10 tahun, Dewi Sartika sudah mulai mengajar. Bermodalkan papan bilik kandang, arang, dan pecahan genting sebagai alat bantu belajar, dia mengajarkan anak-anak pembantu untuk bisa baca-tulis, dan belajar bahasa Belanda di lingkungan kepatihan Cicalengka.

Kegigihan Dewi Sartika merintis pendidikan bagi kaum perempuan juga mendapat dukungan dari keluarga, hingga akhirnya berdiri Sakola Istri (Sekolah Perempuan) pertama se-Hindia Belanda. Sekolah itu beroperasi di ruangan pendopo Kabupaten Bandung pada 16 Januari 1904.

5. H. R Rasuna Said

Di daerah Maninjau, Agam, Sumatra Barat, terdapat seorang penggerak wanita yang berperan dalam bidang pendidikan, pemberdayaan wanita dan jurnalisme nasional. Dialah Hajjah Rangkayo Rasuna Said yang lahir pada 15 September 1910. Namanya kini menjadi nama jalan protokol di Ibu Kota.

Ayah H. R. Rasuna Said adalah seorang saudagar Minang yang juga aktivis pergerakan. H.R Rasuna Said dikenal sebagai sosok yang berkemauan keras dan memiliki pengetahuan luas. Pemikirannya kritis, pidato dan tulisannya tajam, bersifat anti-kolonialisme. Dia juga memperjuangkan persamaan hak antara laki-laki dan perempuan.

Di masa kecilnya, H. R. Rasuna Said menjadi satu-satunya santri perempuan. Perjuangan membela kaum perempuan tak hanya dia wujudkan dengan mengajar di Diniyah Putri tapi juga melalui jalur politik dengan bergabung di Sarekat Rakyat dan Persatuan Muslimin Indonesia.

H. R. Rasuna Said menjadi wanita pertama yang menjalani hukuman penjara karena dijerat Speek Delict pada 1932. Speek Delict merupakan delik hukum pemerintahan Belanda yang isinya menjerat mereka yang berbicara menentang Belanda.

DINA ANDRIANI

Berita terkait

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

16 hari lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

17 hari lalu

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

Keahlian perempuan memberikan keuntungan sendiri khususnya di unit bisnis garmen J99 Corp.

Baca Selengkapnya

Semangat Hari Kartini dalam Transformasi Kepemimpinan Perempuan di Jasa Marga

20 hari lalu

Semangat Hari Kartini dalam Transformasi Kepemimpinan Perempuan di Jasa Marga

27 persen perempuan sebagai pimpinan puncak perusahaan.

Baca Selengkapnya

PT Pegadaian Dukung Kesetaraan Gender Melalui Edukasi Keuangan

20 hari lalu

PT Pegadaian Dukung Kesetaraan Gender Melalui Edukasi Keuangan

Dalam rangka memperingati Hari Kartini, PT Pegadaian dukung Kegiatan Edukasi Keuangan bertema "Perempuan Cerdas Keuangan, Perempuan Indonesia Hebat" yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

20 hari lalu

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Daftar Film Perjuangan Kartini Berikut Sinopsisnya

22 hari lalu

Daftar Film Perjuangan Kartini Berikut Sinopsisnya

Film-film yang menggambarkan perjuangan R.A Kartini

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

22 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Jejak Surat RA Kartini: Emansipasi Hingga Agama

22 hari lalu

Jejak Surat RA Kartini: Emansipasi Hingga Agama

Potongan-potongan surat RA Kartini yang menunjukan perjuangan wanita

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

22 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Gelar Kampus Menggugat di Hari Kartini, Guru Besar UGM: Kita Bagian Kerusakan Demokrasi di Era Jokowi

22 hari lalu

Gelar Kampus Menggugat di Hari Kartini, Guru Besar UGM: Kita Bagian Kerusakan Demokrasi di Era Jokowi

Kegiatan Kampus Menggugat ini menyorot kondisi demokrasi di penghujung kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang merupakan alumnus UGM.

Baca Selengkapnya