TEMPO.CO, Jakarta - Peringatan Hari Kartini setiap 21 April menjadi momentum untuk mengingat kembali tentang peran perempuan dan kesetaraan. Kartini menjadi salah satu pahlawan perempuan yang mendobrak warisan budaya yang dianggap membelenggu kaum Hawa pada zamannya.
Belajar dari Kartini, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan apa saja yang mesti ditiru terutama oleh generasi muda perempuan. "Kartini itu tidak bisa dibelenggu oleh kamar, oleh lingkungan, oleh istana," kata Khofifah di acara 'Panggung Para Perempuan Kartini' di Jakarta, Selasa 11 April 2017. (Baca: Kata Haryadi Sukamdani tentang Perempuan Indonesia)
Menurut Khofifah, para perempuan Indonesia harus meniru Kartini yang pemikirannya terus hidup dan mengembara ke mana-mana. "Pikiran Kartini berinteraksi dengan dunia luar dan hari ini tidak ada yang membelenggu perempuan Indonesia," ujar Khofifah. "Karena itu, tak ada alasan bagi perempuan Indonesia untuk tidak terus berbuat, terus berkembang, terus tumbuh."
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan jika mengutip cita-cita Kartini, maka perempuan muda mesti percaya kepada pendidikan karena dari sini semuanya berawal. "Pendidikan membuka mata dan pikiran perempuan mengenai banyak hal," ujarnya. Dari pendidikan, seorang wanita memahami masalah kesehatan, bagaimana mendidik anak, cara berinteraksi dengan masyarakat, dan lainnya. "Pendidikan adalah gerbang untuk semua kebaikan."
Adapun Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengatakan emansipasi yang diajarkan oleh Kartini bukan sebatas perempuan harus mencari ilmu kemudian mengabaikan tanggung jawabnya. Terutama bagi perempuan yang sudah berumah tangga, Nila mengingatkan agar saling mengisi dengan pasangannya. (Baca juga: Mengapa Perempuan Harus Menulis? Ini Jawaban Hélène Cixous)
"Memang laki-laki punya kelebihan dan perempuan punya kelemahan, perempuan punya kelebihan laki-laki punya kelemahan. Intinya bukan bersaing dalam arti negatif atau berkompetisi kuat," kata Nila Moeloek. "Saya kira lelaki dan perempuan bisa saling mengisi."
REZKI ALVIONITASARI
Berita lainnya:
Inka Williams, Gigi Hadid Versi Bali
Rajin Olahraga, Rita Ora: Wanita Perlu Sehat, Bukan Kurus
Kanker Serviks Bisa Dicegah dengan Cara Sederhana dan Murah
Berita terkait
Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional
6 hari lalu
Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.
Baca SelengkapnyaMaknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen
8 hari lalu
Keahlian perempuan memberikan keuntungan sendiri khususnya di unit bisnis garmen J99 Corp.
Baca SelengkapnyaSemangat Hari Kartini dalam Transformasi Kepemimpinan Perempuan di Jasa Marga
10 hari lalu
27 persen perempuan sebagai pimpinan puncak perusahaan.
Baca SelengkapnyaPT Pegadaian Dukung Kesetaraan Gender Melalui Edukasi Keuangan
11 hari lalu
Dalam rangka memperingati Hari Kartini, PT Pegadaian dukung Kegiatan Edukasi Keuangan bertema "Perempuan Cerdas Keuangan, Perempuan Indonesia Hebat" yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Baca SelengkapnyaHari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan
11 hari lalu
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.
Baca SelengkapnyaDaftar Film Perjuangan Kartini Berikut Sinopsisnya
12 hari lalu
Film-film yang menggambarkan perjuangan R.A Kartini
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral
12 hari lalu
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.
Baca SelengkapnyaJejak Surat RA Kartini: Emansipasi Hingga Agama
12 hari lalu
Potongan-potongan surat RA Kartini yang menunjukan perjuangan wanita
Baca SelengkapnyaHari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan
13 hari lalu
Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.
Baca SelengkapnyaGelar Kampus Menggugat di Hari Kartini, Guru Besar UGM: Kita Bagian Kerusakan Demokrasi di Era Jokowi
13 hari lalu
Kegiatan Kampus Menggugat ini menyorot kondisi demokrasi di penghujung kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang merupakan alumnus UGM.
Baca Selengkapnya