Memotivasi Orang Lain, Pahami Dulu 3 Elemennya

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Kamis, 13 April 2017 14:36 WIB

Ilustrasi wanita lesu. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Motivasi adalah istilah yang sudah tak asing lagi. Kegiatan memotivasi bahkan kini menjadi sebuah profesi yang menjanjikan dan orangnya disebut sebagai motivator. Tapi apa sebenarnya definisi dari motivasi?

Motivasi merupakan proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seseorang untuk mencapai tujuan. Pada era 1950-an menjadi periode perkembangan konsep-konsep motivasi. Ada beberapa teori yang berkembang pada masa itu, seperti Teori Hierarki Kebutuhan, Teori X dan Y, serta Teori Dua Faktor.

Definisi motivasi sendiri memiliki tiga elemen utama, seperti dikutip dari buku “A Soul of Healing” karya pakar pengobatan tradisional Cina, Master Wong. Ketiga elemen itu adalah:

1. Intensitas (ukuran)
Intensitas terkait dengan seberapa giat seseorang berusaha, tetapi intensitas tinggi tidak menghasilkan prestasi kerja yang memuaskan.

2. Arah
Arah adalah upaya yang dikaitkan dengan hasil yang akan dicapai agar menguntungkan.

3. Ketekunan
Ketekunan merupakan ukuran mengenai berapa lama seseorang dapat mempertahankan usahanya.

Teori motivasi yang paling terkenal adalah Hierarki Kebutuhan dari Abraham Maslow. Dia membuat hipotesa, dalam setiap diri manusia terdapat hierarki dan lima kebutuhan, yakni:

1. Fisiologis
Rasa lapar, haus, sekseual, dan kebutuhan fisik lain.

2. Rasa aman
Rasa ingin dilindungi dari bahaya fisik dan emosional.

3. Kasih sayang (sosial)
Rasa kasih sayang, kepemilikan, penerimaan, dan persahabatan.

4. Penghargaan
Faktor penghargaan internal dan eksternal.

5. Aktualisasi diri
Pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang, dan pemenuhan diri sendiri.

Maslow memisahkan lima kebutuhan itu ke dalam urutan-urutan berikut, yang berbentuk piramid:

#Kebutuhan paling bawah adalah kebutuhan fisiologis dan kemudian rasa aman.

#Di atasnya ada kasih sayang, penghargaan, dan di puncak pyramid adalah aktualisasi diri.

Perbedaan antara kedua tingkat tersebut adalah dasar pemikiran bahwa kebutuhan tingkat atas dipenuhi secara internal sementara kebutuhan tingkat rendah secara dominan dipenuhi secara eksternal.

Teori kebuthan Maslow telah mendapat pengakuan luas di antara manajer pelaksana karena teori ini logis secara intuitif. Namun penelitian tidak memperkuat teori ini dan Maslow tidak memberikan bukti empiris dan beberapa penelitian yang berusaha mengesahkan teori ini tidak mendapatkan dukungan yang kuat.

PIPIT

Berita terkini:
Pengaruh Iklim Terhadap Bentuk Hidung
Tip Mencari Atasan yang Cocok untuk Celana Ruffle
Video Waxing Rambut Hidung Jadi Viral, Ahli Ingatkan Bahayanya

Berita terkait

Mengenal Apa Itu Platonic Relationship dan Karakteristiknya

49 hari lalu

Mengenal Apa Itu Platonic Relationship dan Karakteristiknya

Platonic relationship adalah salah satu hubungan yang mengedepankan kedekatan tanpa gairah atau nafsu. Ini pengertian dan karakteristiknya.

Baca Selengkapnya

The Strained Joko Widodo and Megawati Relationship

2 Oktober 2023

The Strained Joko Widodo and Megawati Relationship

The relationship between President Joko Widodo and Megawati Soekarnoputri is becoming increasingly tense.

Baca Selengkapnya

Terjebak dalam Hubungan Tanpa Status, Hati-Hati Alami Situationship

13 Desember 2022

Terjebak dalam Hubungan Tanpa Status, Hati-Hati Alami Situationship

Situationship adalah kondisi yang menggambarkan hubungan tanpa status. Jika menjalani, siap terima konsekuensinya.

Baca Selengkapnya

Jangan Menyangkal Sakit Hati Dikhianati, Ayo Bangkit dan Pulihkan Diri

7 Agustus 2021

Jangan Menyangkal Sakit Hati Dikhianati, Ayo Bangkit dan Pulihkan Diri

Wajar jika kamu merasa sakit hati karena dikhianati. Tapi sampai batas mana sakit hati itu bersemayam di dalam dirimu?

Baca Selengkapnya

Terjebak dalam Hubungan Pertemanan yang Toxic, Lakukan 4 Langkah Berikut

22 Juli 2021

Terjebak dalam Hubungan Pertemanan yang Toxic, Lakukan 4 Langkah Berikut

Kita harus menjaga pikiran tetap sehat dan jernih selama pandemi Covid-19. Sebab itu, jangan ambil risiko membangun hubungan yang toxic.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pemimpin Harus Masukkan Ego ke Lemari Es, Dikunci, Ditutup

6 Maret 2021

Sri Mulyani: Pemimpin Harus Masukkan Ego ke Lemari Es, Dikunci, Ditutup

Menteri Keuangan Sri Mulyani berbicara soal peran perempuan sebagai pemimpin.

Baca Selengkapnya

9 Tips Agar Pria Tidak Lama Melajang

20 November 2018

9 Tips Agar Pria Tidak Lama Melajang

Data menyatakan dunia bakal menghadapi ledakan jumlah pria yang lebih banyak daripada wanita. Simak 9 tips agar para pria tidak terlalu lama melajang.

Baca Selengkapnya

Rasakan 5 Hal Ini dengan Pasangan, Tanda Hubungan akan Berakhir

14 November 2018

Rasakan 5 Hal Ini dengan Pasangan, Tanda Hubungan akan Berakhir

Para Pasangan suami istri perlu memahami kondisi saat hubungan sudah berada di ujung tanduk. Simak beberapa tanda hubungan akan berakhir.

Baca Selengkapnya

Dijahati Teman, Tetaplah Bersikap Baik dan Rasakan Manfaatnya

30 Juni 2018

Dijahati Teman, Tetaplah Bersikap Baik dan Rasakan Manfaatnya

Ketika ada teman yang membencimu, jangan berfokus pada kebencian itu. Gunakan sikap teman tadi supaya kamu bisa menjadi pribadi yang lebih baik.

Baca Selengkapnya

Putus Cinta? Simak 3 Hal Atasi Putus Cinta Menurut Studi Ini

5 Juni 2018

Putus Cinta? Simak 3 Hal Atasi Putus Cinta Menurut Studi Ini

Sebagian orang yang mengalami insomnia, pikiran terganggu dan bahkan sistem kekebalan tubuhnya menurun bila putus cinta.

Baca Selengkapnya