Curhat Yuk, Manfaatnya Bisa Mencegah Depresi

Reporter

Senin, 10 April 2017 17:30 WIB

Ilustrasi perempuan matang sedang ngobrol dengan perempuan yang lebih muda. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Tak perlu malu untuk mencurahkan isi hati atau curhat, sebuah akronim yang sudah terdengar akrab. Curhat dipercaya menjadi salah satu terapi yang baik untuk mencegah depresi.

Hampir setiap orang pernah curhat, baik itu tatkala mendapatkan kegembiraan ataupun menghadapi kecemasan. Hal sederhana yang dilakukan semua orang ini ternyata memiliki manfaat yang besar karena dapat menghindarkan seseorang dari depresi.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, M. Subuh, menekankan pentingnya upaya memahami lebih dalam tentang depresi agar dapat menemukan cara menanggulangi, serta pentingnya dukungan bagi orang-orang yang mengalami depresi dengan menemani dan menyemangati, dan mendengarkan tanpa menghakimi.

"Tanpa kita sadari sebenarnya curhat itu penting. Mengekspresikan perasaan bisa mengurangi beban masalah kejiwaan," ujarnya

Masalahnya, stigma yang dilabelkan kepada orang yang mengalami depresi di antaranya orang yang tidak dekat dekat dengan Tuhan, kurang iman, tidak sabar terhadap cobaan Tuhan, diguna-guna, didekati makhluk halus, dan lain sebagainya.

Untuk itu, stigma terhadap depresi harus dikurangi. Masyarakat harus lebih peka terhadap tanda dan gejala depresi. Setiap orang perlu bicara tentang depresi secara terbuka dan dewasa, peka terhadap tanda dan gejala agar bisa mendapatkan bantuan layanan kesehatan jiwa.

“Orang yang mengalami depresi itu merasa dirinya tidak baik,sementara orang-orang di sekitarnya tidak peka. Padahal orang yang depresi itu sedang sakit dan membutuhkan bantuan kita untuk sembuh dari penyakitnya," tutur Subuh.

Wakil Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Indonesia, Diah Setia Utami, menyatakan bahwa masyarakat bisa membantu orang-orang yang mengalami depresi dengan mendengarkan mereka berbicara dan membuka wawasan bahwa di sekitar mereka ada harapan dan banyak orang yang ingin membantu.

Diah juga sangat berharap agar stigma depresi di masyarakat bisa dikurangi, bahkan dihilangkan, karena hal tersebut justru menjadi penghambat upaya seseorang menolong dirinya keluar dari situasi depresi yang dialami dan justru memperparah keadaan.

“Seringkali mereka tahu ada yang terjadi dalam dirinya, tapi merasa rakut salah menyatakan perasaan. Terkadang mereka sudah bicara tapi tidak didengarkan, malah dinasehati, atau disalahkan. Itu justru memperparah keadaan," katanya.

Secara umum, yang dibutuhkan adalah pendengar yang baik, utamanya adalah tidak memotong pembicaraan, bukan menasehati, apalagi menyalahkan.

“Tidak memotong pembicaraan, bersifat mendukung, bisa memahami, dan mendengarkan dengan reflektif. Harus benar-benar bisa menjadi orang yang bisa mendengar, bukan hanya mendengar tapi memperhatikan," tambahnya.

Menyimak itu bukan hanya memakai telinga saja untuk mendengar, tetapi juga menggunakan indera lainnya, seperti mata untuk melihat gerak tubuh dan ekspresi, hati untuk berempati terhadap apa yang dikatakan, dan pikiran untuk mengkoneksi setiap kata dan ucapan.

BISNIS

Artikel lain:

Problem Calon Pengantin Menjelang Pernikahan
Ikan Penting untuk Ibu Hamil, Tapi Simak Dulu Syaratnya
7 Alasan Kenapa Kita Harus Berbuat Baik


Berita terkait

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

20 hari lalu

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).

Baca Selengkapnya

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.

Baca Selengkapnya

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.

Baca Selengkapnya

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan

Baca Selengkapnya

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.

Baca Selengkapnya

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.

Baca Selengkapnya

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.

Baca Selengkapnya

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?

Baca Selengkapnya

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.

Baca Selengkapnya