Psikolog dan Psikiater Itu Tak Sama, Berikut Penjelasannya

Reporter

Senin, 3 April 2017 14:15 WIB

Ilustrasi suami istri konsultasi ke dokter. redrockfertility.com

TEMPO.CO, Jakarta - Psikolog dan psikiater, kedua kata ini sering dianggap memiliki makna yang sama, yakni orang-orang yang berkecimpung di bidang kesehatan jiwa. Sebenarnya, kedua profesi ini berbeda.

Berdasar Kamus Besar Bahasa Indonesia daring, psikolog diartikan sebagai ahli psikologi. Sedangkan psikologi berarti ilmu yang berkaitan dengan proses mental baik normal maupun abnormal dan pengaruhnya pada perilaku atau ilmu pengetahuan tentang gejala dan kegiatan jiwa.

Adapun psikiater adalah dokter yang ahli dalam penyakit jiwa. Jadi, jelaslah bahwa seorang psikiater memiliki latar belakang ilmu kedokteran atau berangkat dari profesi dokter yang kemudian belajar mengenai ilmu psikiatri. Hal ini dibenarkan Kepala Departemen Psikiatri Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Dr A.A.A. Agung Kusumawardhani. Agung menyebutkan dasar ilmu yang diserap kedua profesi ini sangatlah berbeda.

"Perbedaannya jelas. Kalau psikolog itu kan mereka dari ilmu tingkah laku. Sementara, kalau psikiater dari ilmu kedokteran. Jadi, belajar dari gangguan, penyakit, kemudian bagaimana mengatasinya," katanya. "Kalau psikolog, mereka belajar dari ilmu perilaku, perilaku-perilaku yang normalnya diterima masyarakat seperti apa sih, seperti itu."

Lebih lanjut, Agung menjelaskan dalam penanganan pasien, yang berhak memberi obat hanyalah psikiater. Psikolog hanya diperkenankan melakukan sejumlah tahapan tertentu seperti mengadakan tes atau konseling. Namun, ketika pasien sudah membutuhkan penanganan lebih lanjut seperti membutuhkan pengobatan, seorang psikolog biasanya akan merujuk pasien untuk ditangani oleh psikiater.

"Biasanya psikolog tahu kalau ini batasannya, ini sudah perlu obat. Kalau sudah perlu obat, psikolog tak bisa memberi obat, dia harus rujuk ke psikiater," ujarnya. Biasanya, psikolog akan membatasi diri di mana kasus-kasus yang bisa ditangani dengan konseling, psikolog akan menangani, tapi bila tidak bisa dengan konseling dia harus ke psikiater.

Agung juga menyebutkan ada saatnya pada titik tertentu psikiater akan bekerja sama dengan psikolog, tentunya, psikolog dengan orientasi klinis. Pasalnya, tidak semua psikolog berorientasi pada masalah klinis. Dalam penanganan, para psikolog diharapkan lebih berperan dalam pelaksanaan tes bagi pasien sebelum mendapat penanganan lebih lanjut dari psikiater.

BISNIS

Artikel lain:
Memahami Kegunaan Vitamin K bagi Tubuh
Mengenal 4 Karakter Orang dan Cara Menghadapinya
Kate Middleton Pakai Rancangan Desainer Favorit Temperley London

Berita terkait

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

26 hari lalu

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).

Baca Selengkapnya

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.

Baca Selengkapnya

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.

Baca Selengkapnya

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan

Baca Selengkapnya

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.

Baca Selengkapnya

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.

Baca Selengkapnya

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.

Baca Selengkapnya

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?

Baca Selengkapnya

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.

Baca Selengkapnya