Ditinggal Tidur Pasangan Setelah Bercinta, Apa Semua Pria Begitu

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Minggu, 2 April 2017 15:00 WIB

Ilustrasi wanita ditinggal tidur suami. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Aktivitas bercinta menjadi kebutuhan setiap pasangan. Hubungan intim bisa menjadi perekat ikatan kasih mereka, memperoleh keturunan, dan melepaskan penat. Perlu diketahui kalau kadar kebutuhan seksual pria dan wanita berbeda.

Menjelang bercinta, biasanya pria akan lebih agresif hingga mencapai klimaks. Tak lama setelah puas mereka umumnya akan terlelap. Kondisi ini berbeda dengan wanita yang justru sulit tidur setelah pasangan atau dirinya mencapai posisi ‘puncak’. Kenapa pria lekas pulas setelah berhubungan seksual?

Artikel terkait:
Normalkah Durasi Bercinta Anda?
Reaksi Tubuh Jika Jarang Bercinta
Wanita Lebih Memilih Makan daripada Bercinta?


Pertanyaan ini dijawab oleh sebuah penelitian pada 2012 yang dilakukan oleh ilmuwan otak asal Prancis, Serge Stoleru. Dalam risetnya, Stoleru menemukan sebuah proses biologis yang terjadi setelah pria mencapai klimaks dan proses itulah yang membuat mereka lekas terlelap. Hasil pemindaian otak menunjukkan aktivitas bagian otak depan, yakni di area korteks prefrontal (PFC), berkurang setelah para pria mencapai klimaks saat bercinta.

Korteks prefrontal merupakan bagian otak yang mengatur kesadaran, pemrosesan informasi, serta aktivitas mental. Ketika kinerja korteks prefrontal turun, maka tubuh akan merasa mengantuk. “Kondisi ini membuat bagian otak lainnya tak lagi terangsang,” kata Stoleru. “Berkurangnya aktivitas di area korteks prefrontal disebabkan pelepasan hormon oksitosin dan serotonin.”

Oksitosin dan serotonin, Stoleru melanjutkan, merupakan hormon yang berkaitan dengan tidur dan relaksasi tubuh. Produksi serotonin ini berpengaruh pada sedikit-banyaknya hormon melatonin yang bertugas mengatur ritme tidur. Selain itu, dia mengatakan, ketika aktivitas korteks prefrontal menurun, maka produksi hormon prolaktin yang berhubungan dengan tidur dan relaksasi tubuh, meningkat.

Dari temuan tersebut, Stoleru menyimpulkan setelah berhubungan intim, para pria bukan sengaja tertidur dan meninggalkan pasangannya terjaga, melainkan tubuh mereka telah memberi sinyal agar terlelap. Tak hanya itu, dia melanjutkan, pria cenderung kelelahan setelah melakukan hubungan seksual karena lebih aktif bergerak.

Kondisi pada pria ini bertolak belakang dengan kaum Hawa. Wanita masih melek setelah bercinta karena cenderung ingin memperkuat ikatan dengan, misalnya dengan berbincang ringan atau berpelukan. Meski begitu, ada pula perempuan yang turut tertidur bersama pasangannya seusia berhubungan intim. Pada wanita, proses biologis yang melibatkan produksi hormon pemicu kantuk setelah berhubungan seksual, tidak terjadi. Otak pada perempuan tidak mengirimkan sinyal bahwa tubuh membutuhkan istirahat.

Selain itu, masa rangsangan pada wanita juga lebih panjang ketimbang pria. Setelah mencapai klimaks, wanita mengalami rangsangan seksual lebih lama daripada pria. Tercapainya klimaks pada wanita juga tidak semudah pria, sehingga produksi hormon relaksasi dan tidur lebih jarang terjadi.

HEALTH | ZARA AMELIA

Berita lainnya:
Ungkapan Cinta selain I Love You
YSL The Shock, Makeup Tegas dan Berani
Adele Lindungi dan Manjakan Putra Semata Wayangnya

Berita terkait

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

22 hari lalu

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).

Baca Selengkapnya

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.

Baca Selengkapnya

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.

Baca Selengkapnya

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan

Baca Selengkapnya

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.

Baca Selengkapnya

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.

Baca Selengkapnya

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.

Baca Selengkapnya

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?

Baca Selengkapnya

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.

Baca Selengkapnya