Ingin Bahagia Saat Bekerja, Berhentilah Mengeluh

Reporter

Kamis, 30 Maret 2017 17:43 WIB

Ilustrasi wanita bahagia atau senyum saat bekerja. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Melontarkan keluhan tentang hal-hal yang tak disukai di tempat kerja, baik mengenai kolega maupun drama politik kantor, memang sedikit melegakan. Namun menurut hasil studi terbaru, kebiasaan mengeluh soal pekerjaan ternyata lebih banyak membawa akibat buruk.

Riset dalam European Journal of Work and Organizational Psychology menunjukkan mengeluh mengenai hal-hal buruk di kantor justru membuat Anda sulit melupakannya sekaligus sulit untuk bisa menikmati pekerjaan.

Dalam riset ini, peneliti meminta 112 karyawan untuk membuat catatan harian selama tiga hari berturut-turut. Di setiap penghujung hari, peserta diminta menulis keluhan mereka, seberapa besar mereka memikirkan situasi buruk yang menimpa mereka, dan bagaimana mereka membesar-besarkan masalah sepele.

Peserta juga diminta mencatat setiap pengalaman menyebalkan mereka hari itu, memberi rating seberapa buruk, dan mencatat suasana hati mereka selama jam kerja. Semakin banyak mengeluh, membesar-besarkan masalah sepele, dan fokus pada hal yang salah di kantor, pengalaman negatif yang dirasakan peserta studi semakin buruk.

Para peserta studi melaporkan suasana hati mereka lebih buruk, dan rasa tidak puas dan kurang bangga pada pekerjaan mereka bertambah selama hari itu. Peserta juga cenderung kurang baik suasana hatinya keesokan harinya, dan kurang bangga dengan pekerjaannya pada hari selanjutnya.

Artinya, mengeluh soal pekerjaan tidak hanya merusak hari Anda, tapi juga membawa dampak jangka panjang pada kebahagiaan Anda saat bekerja.

Saat peserta tidak banyak mengeluh, kejadian buruk di kantor tidak memengaruhi suasana hati atau pekerjaan mereka pada hari itu atau sehari sesudahnya. Mereka merasa puas saat bekerja, bangga dengan pencapaian mereka, dan cukup bersemangat untuk bekerja lagi keesokan harinya.

Menurut BPS Research Digest, para peneliti berpendapat, ini terjadi karena dua faktor. Pertama, mereka pikir mengenang kembali peristiwa dengan membicarakannya terus menerus memberi insiden itu "energi baru", menguatkan hubungan antara apa yang terjadi dan seluruh emosi yang muncul karenanya, membesarkannya hingga keluar dari proporsi dan menjadikannya sebagai hal yang besar dan penting.

Kedua, terus mengeluh kepada kolega hanya akan menambah tumpukan "sampah" dalam diri sendiri yang akan membawa lebih banyak dampak negatif.

Dengan demikian, lebih baik berhenti mengeluh tentang hal-hal kecil yang mengganggu pekerjaan, karena hanya akan berakhir dengan kebencian lebih pada pekerjaan dan perasaan tidak menyenangkan.

ANTARA

Berita lainnya:
Kenali Jenis USG Selama Kehamilan
Popcorn Ngepop 18 Rasa dari Chef Tony

Risiko Skip Challenge, Meninggal atau Otak Rusak

Berita terkait

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

4 hari lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

9 hari lalu

Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

Karakter Gen Z berevolusi menjadi pribadi yang lebih sadar untuk memaknai kehidupan tidak mementingkan kebahagiaan sendiri.

Baca Selengkapnya

4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

12 hari lalu

4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

Simak tips meningkatkan semangat bekerja setelah libur lebaran agar kamu lebih fresh.

Baca Selengkapnya

5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

15 hari lalu

5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

Kebanyakan perusahaan memerlukan kombinasi hardskill dan softskill yang baik untuk berkarier di dunia kerja. Ini tips cari kerja lewat LinkedIn.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

15 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

16 Januari 2024

Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

Kutu loncat adalah istilah yang diberikan pada seseorang yang suka berpindah pekerjaan dalam waktu singkat. Ini dampaknya untuk karier.

Baca Selengkapnya

Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

8 Januari 2024

Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

Memasuki usia dewasa, seseorang seringkali mengalami quarter life crisis yang membuatnya jadi tak percaya diri. Apa itu quarter life crisis?

Baca Selengkapnya

Jauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya

31 Desember 2023

Jauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya

Baru-baru ini wawancara lama Lee Dong Wook viral. Dia mengungkapkan caranya mempertahankan karier 25 tahun di inudstri hiburan

Baca Selengkapnya

Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

8 Desember 2023

Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

Pentingnya gen Z memiliki pola pikir yang peka serta kepedulian tinggi dalam kesehariannya.

Baca Selengkapnya

Career Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier

11 November 2023

Career Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier

Acara difokuskan pada berbagai tips dan trik merencanakan karier

Baca Selengkapnya