TEMPO.CO, Jakarta - Koleksi Musim Gugur 2017 dari desainer Yosafat Dwi Kurniawan adalah sebuah kebangkitan kembali akan kecintaannya pada konstruksi busana yang kompleks dan garis desain futuristik. Yosafat Dwi Kurniawan memang penggemar ide-ide tentang kehidupan di masa depan.
Nasib peradaban yang belum jelas di waktu yang akan datang menjadi topik hangat yang ingin Yosafat bicarakan melalui koleksi ini, terutama di waktu-waktu sekarang, di mana kondisi politik, sosial dan ekonomi terasa begitu terpecah belah. Ketidakjelasan akan masa depan justru memberi Yosafat kebebasan untuk berimajinasi dan mengeksplorasi aneka bentuk, siluet, dan bahan yang digunakan.
Koleksi ini dibuat dengan dominasi warna gelap, agar penekanan akan tekstur kain, potongan busana, dan bentuk dapat lebih mencuri perhatian penikmat mode. Yosafat memberanikan diri untuk memikirkan ulang tentang apa yang diingini oleh konsumennya di masa-masa sekarang ini.
Dia mengajukan ide di mana garis desainnya yang tegas dan konstruktif kali ini di eksekusi dengan bahan yang elastis, sehingga walau tetap menahan dan memberi bentuk, namun busana tersebut tetap terasa nyaman dan dapat bergerak dengan bebas. Dalam 4 look pertama yang ditampilkan di Plaza Indonesia Fashion Week 2017, bahan berwarna abu-abu tua dengan tekstur seperti aspal metalik menjadi contoh nyata, pertemuan antara konstruksi yang kokoh dan kenyamanan bahan yang elastis.
Dia juga menambahkan eksplorasi dengan dekorasi bahan berupa desain payet yang disusun mengerucut dengan aksen kristal yang diatur sedemikian rupa sehingga memberi kesan simetris dan berkilau pada bahan yang transparan namun kaku, menampilkan sebuah fondasi yang kokoh namun tetap mewah.
Di tengah peragaan koleksi kali ini, penikmat mode dapat melihat eksplorasi Yosafat dengan bahan yang lebih ringan dan melambai. Bahan yang juga memiliki daya elastis ini diolah menjadi satu seri gaun-gaun pendek yang ringan dan mudah dikenakan, namun tetap dengan konstruksi kokoh dengan detail lipatan besar dan pinggiran yang di hiasi dengan berwarna sama namun dengan tekstur satin.
Koleksi ini diharapkan dapat memberikan semangat optimisme dalam melihat masa depan. Yosafat berharap bahwa melalui karyanya ia bisa memunculkan lagi semangat bagi para insan mode untuk kembali menikmati fashion sebagai ekstensi gaya hidup dan memproyeksikan citra diri.
Jakarta Fashion Week 2022 Usung Isu Fashion Keberlanjutan
26 November 2021
Jakarta Fashion Week 2022 Usung Isu Fashion Keberlanjutan
Jakarta Fashion Week 2022 yang hadir virtual selama empat hari, dari tanggal 25-28 November 2021, akan menampilkan koleksi dari 75 desainer dan label dalam 16 show dan menghadirkan 760 looks