Mengenali Gejala Kanker yang Paling Umum Menyerang Anak

Reporter

Kamis, 23 Maret 2017 06:00 WIB

Ilustrasi anak sakit. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Faktor risiko dan penyebab kanker pada anak belum diketahui secara pasti hingga saat ini. Namun empat faktor ini, yaitu keturunan, zat kimia, virus, dan radiasi ditenggara memiliki peran penyebab kanker.

Belum semua jenis kanker pada anak mempunyai metode untuk dideteksi dini. Selain itu, kanker pada anak juga tidak dapat dicegah. Apabila anak dicurigai terserang kanker, orang tua harus segera membawanya ke puskesmas, rumah sakit, atau fasilitas kesehatan lainnya. Tujuannya adalah untuk mengkonfirmasi apakah gejala yang dijumpai tersebut benar kanker atau bukan. Berikut enam jenis kanker yang sering menyerang anak-anak:

1. Leukemia
Merupakan penyakit keganasan sel darah yang berasal dari sumsum tulang. Prevalensi leukemia adalah yang tertinggi yaitu 2,8 per 100.000 orang. Gejala leukemia antara lain pucat, lemah, rewel, nafsu makan menurun, demam tanpa sebab yang jelas, pembesaran hati, limpa, dan kelenjar getah bening, kejang sampai penurunan kesadaran, pendarahan kulit dan atau pendarahan spontan, nyeri tulang, seringkali ditandai dengan anak tidak mau berdiri dan berjalan serta lebih nyaman digendong, pembesaran buah zakar dengan konsistensi keras.

2. Retinoblastoma
Merupakan tumor ganas primer pada mata yang sering dijumpai pada anak usia di bawah 5 tahun. Prevalensi retinoblastoma adalah 2,4 per 100.000 anak. Gejala yang ditimbulkan berupa manik mata berwarna putih, mata kucing, juling, kemerahan, pembesaran bola mata, peradangan jaringan bola mata, dan penglihatan buram.

3. Osteosarkoma
Disebut juga kanker tulang. Angka kejadiannya sebesar 0,97 per 100.000 anak. Kanker ini ditandai dengan gejala nyeri tulang di malam hari atau setelah beraktivitas, pembengkakan, kemerahan dan hangat di area nyeri tulang, patah tulang setelah aktivitas rutin, gerakan tulang terbatas, nyeri menetap di punggung, demam, cepat lelah, penurunan berat badan, dan pucat.

4. Neuroblastoma
Merupakan tumor embrional dari sistem saraf simpatis yang berasal dari cikal bakal jaringan saraf. Angka kejadian neuroblastoma adalah 10,5 per 1 juta anak. Gejala yang ditimbulkan antara lain pendarahan di sekitar mata dan mata menonjol, nyeri tulang, perut terasa penuh dan diare, kelopak satu sisi mata menurun, kontraksi pupil, mata kering, pembengkakan di leher, nyeri, lumpuh, gangguan fungsi kandung kemih dan usus.

5. Limfoma maligna
Penyakit akibat keganasan primer jaringan getah bening yang bersifat padat. Prevalensi penyakit ini adalah 0,75 per 100.000 anak. Gejala yang harus diwaspadai antara lain pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, pangkal paha, dan tanpa rasa nyeri, sesak napas, tersumbatnya saluran pencernaan, demam, keringat malam, lemah, lesu, nafsu makan berkurang, penurunan berat badan.

6. Karsinona nasofaring
Disebut juga tumor ganas pada daerah antara hidung dan tenggorokan. Prevalensi kanker ini mencapai 0,43 per 100.000 anak. Gejala dini yang perlu diwaspadai adalah ingus bercampur darah, pilek dan air ludah kental, hidung tersumbat, mimisan, tuli sebelah, telinga berdengung, nyeri telinga, rasa penuh di telinga.

BISNIS

Artikel lain:
Stop Bermain Ponsel dalam Gelap
Bolehkah Kita Mengkonsumsi Mie Instan?
Lemari Anda Penuh? Singkirkan Baju-baju Berikut!

Berita terkait

Ketahui Penyakit Genetik, Pentingnya Tahu Riwayat Kesehatan Keluarga

18 Oktober 2022

Ketahui Penyakit Genetik, Pentingnya Tahu Riwayat Kesehatan Keluarga

Setengah dari gen anak berasal dari orang tua biologis. Kadang adanya mutasi gen mengindikasi kemungkinan risiko memiliki penyakit genetik. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Anak Sulit Makan Sayur dan Buah? Ikuti Tips Mudah Ini

1 Juli 2019

Anak Sulit Makan Sayur dan Buah? Ikuti Tips Mudah Ini

Apakah Anda sulit makan buah dan sayur? Lakukan berbagai tips mudah ini agar kebutuhan gizi anak Anda terpenuhi.

Baca Selengkapnya

Saran Ahli Gizi agar Anak Terhindar dari Stunting

2 November 2018

Saran Ahli Gizi agar Anak Terhindar dari Stunting

Menurut pakar gizi, pemerintah dan seluruh elemen masyarakat, perlu bekerja sama untuk menurunkan angka stunting.

Baca Selengkapnya

Rumah Sedang Direnovasi, Perhatikan Kesehatan Anak-anak

8 Mei 2018

Rumah Sedang Direnovasi, Perhatikan Kesehatan Anak-anak

Rumah yang sedang direnovasi sudah pasti kotor serta penuh debu dan zat kimia berbahaya. Lindungi anak-anak, jangan sampai kesehatan mereka terganggu.

Baca Selengkapnya

Tanda Anak Keracunan Zat Berbahaya di Rumah dan Kiat Mengatasi

4 Maret 2018

Tanda Anak Keracunan Zat Berbahaya di Rumah dan Kiat Mengatasi

Jauhkan bahan-bahan pembersih di rumah yang mengandung zat berbahaya. Kenali tanda anak keracunan zat tersebut.

Baca Selengkapnya

Alasan Anak Tak Boleh Hanya Sarapan Buah dan Sayur

4 Maret 2018

Alasan Anak Tak Boleh Hanya Sarapan Buah dan Sayur

Menurut dokter, anak tidak dianjurkan hanya sarapan buah dan sayur karena tidak mengandung karbohidrat.

Baca Selengkapnya

Anak Juga Butuh Pusat Kebugaran Khusus, Ini Saran Dokter

11 Januari 2018

Anak Juga Butuh Pusat Kebugaran Khusus, Ini Saran Dokter

Semakin banyak saja pusat kebugaran untuk anak dan menurut dokter anak memang butuh banyak beraktivitas.

Baca Selengkapnya

Manfaat Menyusui buat Ibu dan Bayi, Cegah Obesitas sampai Kanker

14 Desember 2017

Manfaat Menyusui buat Ibu dan Bayi, Cegah Obesitas sampai Kanker

Manfaat menyusui bagi kesehatan sangat besar, bukan saja untuk bayi tapi juga ibunya.

Baca Selengkapnya

Anak Lesu dan Pucat, Waspadai Gejala Anemia

23 November 2017

Anak Lesu dan Pucat, Waspadai Gejala Anemia

Perhatikan anak Anda, bila terlihat pucat, lemas, dan lesu, bisa jadi ia mengalami anemia.

Baca Selengkapnya

Kecoak dan Bulu Kucing Biang Kerok Asma? Ini Kata Dokter

26 September 2017

Kecoak dan Bulu Kucing Biang Kerok Asma? Ini Kata Dokter

Kecoa itu alergen, bahan yang menyebabkan serangan asma. Kalau kecoak mati kan berterbangan kulit-kulitnya. Lalu?

Baca Selengkapnya