Kurangnya Edukasi Botox untuk Atasi Keriput

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

Senin, 20 Maret 2017 23:01 WIB

Ilustrasi filler/botox. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Tren penggunaan botolinum toxin atau botox nampaknya makin digemari, terutama untuk solusi anti penuaan. Namun, edukasi mengenai penggunaan botox untuk kasus tertentu masih kurang. Sementara industri kecantikan dan estetika medis berkembang dengan pesat dan menjadi tren dalam beberapa dekade terakhir.

Tren yang didorong oleh kebutuhan masyarakat dalam menjaga penampilan ini dibarengi dengan perkembangan teknologi di bidang estetika medis. Mulai dari perawatan neuromuscular hingga teknologi koreksi garis wajah untuk mengatasi masalah penuaan. Di Indonesia sendiri, permintaan akan solusi masalah penuaan, khususnya suntikan anti-keriput, telah menjadi tren dalam estetika medis.

Di antara sekian banyak suntikan anti-keriput, neurotoksin dan dermal filter adalah perawatan yang paling umum digunakan. “Botulinum toxin type A adalah neurotoksin yang paling umum digunakan dalam estetika medis dan dianggap sebagai salah satu solusi preventif untuk antipenuaan yang paling penting,” jelas Adri Dwi Prasetyo, selaku Board Certified Dermatologist.

Pria yang aktif sebagai scientific dan clinical development di Indonesia dan Asia Pasifik ini menyebut bahwa pada praktiknya, masih ada kebingungan terkait dengan kegunaan Botulinum Toxin tipe A dan dermal filter dalam usaha mengatasi masalah keriput pada wajah. Botulinum Toxin tipe A lebih umum digunakan untuk mengatasi keriput yang disebabkan oleh ekspresi wajah, seperti senyum, menyipitkan mata, mengerutkan kening, sedangkan dermal filter untuk mengatasi keriput di garis wajah statis, misalnya garis senyum.

Secara umum, keriput sendiri dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu garis ekspresi dan garis statis. Garis ekspresi disebabkan oleh kontraksi dari otot-otot ekspresi wajah, misalnya senyum, menyipitkan mata atau mengerutkan kening. Sementara garis statis terlihat saat istirahat tanpa kontraksi otot, seperti lipatan nasolabial. Ekspresi wajah yang berulang akan membentuk kerutan sementara dan selanjutnya menjadi kerutan permanen atau statis.

David Sudarto Oeiria, Trainer of Dermatologic Surgery mengatakan kedua jenis kerutan ini perlu perlakuan atau treatment yang berbeda. Garis ekspresi adalah garis halus dan kerutan yang disebabkan oleh gerakan wajah dari kontraksi otot, hilangnya kelembaban, kalogen dan lemak di kulit. Ekspresi wajah berulang seperti tersenyum, cemberut, menyipitkan mata juga akan menyebabkan kompresi kulit yang menghasilkan pembentukan kerut.

“Botulinum Toxin tipe A mengganggu transmisi saraf pada neuromuscular junction, menyebabkan kelumpuhan otot dan mengurangi garis-garis dalam jangka waktu tertentu, sehingga bekerja lebih baik untuk garis ekspresi,” ujarnya.

BISNIS

Baca juga:
Amankah Produk Kecantikan Mengandung Asam Hialuronat
Yang Terjadi Saat Keringat Bercampur Makeup di Wajah
Tren Masker Arang, Aman atau Tidak?

Berita terkait

BeautyFest Asia 2024 Hadir Mengusung Tema 'Sheroes'

1 hari lalu

BeautyFest Asia 2024 Hadir Mengusung Tema 'Sheroes'

BeautyFest Asia 2024 akan dilaksanakan di 5 kota di Indonesia, yaitu Jakarta, Yogyakarta, Bandung, Medan, dan Surabaya.

Baca Selengkapnya

Mooryati Soedibyo Berpulang di Usia 96 Tahun, Modal Rp 25 Ribu Mulai Bangun Mustika Ratu

5 hari lalu

Mooryati Soedibyo Berpulang di Usia 96 Tahun, Modal Rp 25 Ribu Mulai Bangun Mustika Ratu

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo wafat. Berikut kisah jatuh bangunnya membangun usaha kecantikan Mustika Ratu, modal awal Rp 25 ribu.

Baca Selengkapnya

Sekilas tentang Anita Roddick dan The Body Shop yang Dikabarkan Bangkut

47 hari lalu

Sekilas tentang Anita Roddick dan The Body Shop yang Dikabarkan Bangkut

Didirikan Dame Anita Roodick pada 1976, The Body Shop dimulai dengan keyakinan sesuatu revolusioner, bisnis menjadi kekuatan untuk kebaikan.

Baca Selengkapnya

Jelang Usia 60 Tahun, Elle Macpherson Ungkap Rahasia Bugar dan Awet Muda

28 Februari 2024

Jelang Usia 60 Tahun, Elle Macpherson Ungkap Rahasia Bugar dan Awet Muda

Elle Macpherson mengungkapkan bagaimana menjaga penampilannya agar awet muda. Menurutnya, kecantikan di luar adalah refleksi kesehatan dari dalam.

Baca Selengkapnya

Mitos Mak Lampir, Diangkat ke Sandiwara Radio hingga Film Horor

11 Februari 2024

Mitos Mak Lampir, Diangkat ke Sandiwara Radio hingga Film Horor

Sejumlah film horor tayang di bulan Februari 2024 ini, salah satunya Film Lampir.

Baca Selengkapnya

Kemenkop UKM: Kesehatan dan Kecantikan jadi Sektor Unggulan Pengembangan UMKM

6 Februari 2024

Kemenkop UKM: Kesehatan dan Kecantikan jadi Sektor Unggulan Pengembangan UMKM

Kemenkop UKM berharap dapat menciptakan lingkungan yang mendukung lahirnya wirausaha yang inovatif, berbasis teknologi, dan bertahan.

Baca Selengkapnya

Kian Banyak Anak Pakai Produk Perawatan Kulit Dewasa, Dermatolog pun Prihatin

26 Januari 2024

Kian Banyak Anak Pakai Produk Perawatan Kulit Dewasa, Dermatolog pun Prihatin

Dermatolog prihatin dengan semakin banyaknya pasien anak di bawah umur gara-gara produk perawatan kulit. Apa saja pemicunya?

Baca Selengkapnya

Ingin Tampil Lebih Menawan, Perhatikan 5 Hal Berikut sebelum Operasi Plastik

20 Januari 2024

Ingin Tampil Lebih Menawan, Perhatikan 5 Hal Berikut sebelum Operasi Plastik

Buat yang ingin tampil lebih cantik, ada lima hal penting yang perlu dirinci dan diperhatikan sebelum melakukan bedah kecantikan atau operasi plastik.

Baca Selengkapnya

Jangan Asal Pakai, Begini Cara yang Benar Memakai Sunscreen

20 Januari 2024

Jangan Asal Pakai, Begini Cara yang Benar Memakai Sunscreen

Penggunaan sunscreen menjadi langkah penting dalam menjaga kesehatan dan kecantikan kulit.

Baca Selengkapnya

Apa Arti Beauty Privilege? Ketahui Dampak yang Ditimbulkan

17 Januari 2024

Apa Arti Beauty Privilege? Ketahui Dampak yang Ditimbulkan

Arti beauty privilege merujuk pada fisik seseorang yang cantik sehingga mudah diterima dan mendapat banyak kesempatan. Berikut ini dampaknya.

Baca Selengkapnya