Hamil Tak Halangi Anda dalam bekerja

Reporter

Editor

Sandra

Sabtu, 11 Maret 2017 15:00 WIB

Ilustrasi wanita hamil bekerja. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Bekerja saat hamil bukan tanpa tantangan. Anda pasti bisa maju dalam karir meski Anda sedang hamil.

Sebenarnya ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk memastikan kehamilan Anda tidak menyebabkan masalah apapun dengan pekerjaan. Namun kadang kala, Anda tidka mempertimbangkannya saat hamil.

Ini adalah hal yang mungkin tidak dipertimbangkan yang dapat membantu Anda ketika Anda bekerja saat hamil:

1. Mulai pertimbangkan tentang penitipan anak sekarang
Salah satu hal penting untuk dilakukan ketika Anda bekerja saat hamil adalah mulai berpikir tentang anak. Anak adalah sesuatu yang sangat penting. Itulah mengapa penting bagi Anda untuk memulai pencarian Anda sekarang, sehingga kurangnya pengasuhan anak tidak akan menjadi masalah kemudian. Dengan mencari sekarang, Anda tidak akan terburu-buru dalam mengambil keputusan penting tersebut.

2. Memberitahu atasan
Memberitahu atasan mengenai kehamilan Anda bisa menjadi sulit. Anda mungkin takut mereka tidak akan bereaksi dengan baik. Tapi ini masih keputusan yang lebih baik untuk memberitahu mereka sebelum mereka mendengar kabar selentingan mengenai kondisi Anda. Bahkan, atasan harus menjadi orang pertama yang Anda beritahu di tempat kerja.
Atasan akan menghargai sifat terbuka dan kejujuran Anda terhadap mereka.

3. Tetap bekerja dengan baik
Jika Anda ingin terus maju dalam karir, Anda harus terus membuat upaya terbaik, bahkan ketika Anda sedang hamil. Tapi ini bukan berarti bahwa Anda tidak memprioritaskan kehamilan Anda. Tentu saja Anda perlu melakukan apa yang perlu Anda lakukan untuk kesehatan dan keselamatan diri sendiri dan calon bayi. Ini berarti Anda harus terus memberikan upaya terbaik di tempat kerja.

4. Jelaskan kebutuhan selama kehamilan
Tubuh Anda akan mengalami banyak perubahan ketika sedang hamil. Anda mungkin perlu bolak-balik ke kamar mandi lebih sering atau waktu lebih untuk istirahat untuk meregangkan kaki. Kesehatan diri sendiri dan bayi Anda harus menjadi prioritas utama. Cara terbaik adalah menjelaskan apa kebutuhan untuk kehamilan Anda kepada Atasan. Membiarkan atasan Anda tahu secara jelas membantu mereka untuk lebih memahami kondisi Anda.

5. Jangan gunakan kehamilan sebagai alasan
Menggunakan kehamilan sebagai alasan sangat berbeda dari mengurus diri sendiri dan kebutuhan ketika sedang hamil. Menggunakan kehamilan sebagai alasan bukan langkah karir cerdas. Orang lain dapat melihat perbedaan antara berhati-hati demi kehamilan dan menggunakannya sebagai alasan. Mereka akan menghargai Anda jika Anda masih menampilkan etos kerja yang baik.

6. Lengkapi meja kerja dengan keperluan kehamilan
Anda menghabiskan banyak waktu di tempat kerja. Jadi, masuk akal untuk melengkapi meja kerja Anda dengan beberapa keperluan kehamilan. Hal ini dapat membuat waktu Anda di tempat kerja jauh lebih menyenangkan. Simpan beberapa makanan ringan dan air minum kemasan sebagai camilan.

7. Berbagi kebahagiaan dengan rekan kerja
Setiap orang biasanya antusias dan turut berbahagia atas kehamilan dari orang lain.
Jadi, berbagi pengalaman kehamilan Anda dengan mereka, karena bekerja saat hamil adalah situasi yang unik. Tapi jangan berlebihan. Jangan biarkan kehamilan Anda menjadi satu-satunya hal yang Anda bicarakan.

ALLWOMENSTALK | LUCIANA

Baca juga:
Emma Watson Multitasking, Jaga Kecantikan Sekaligus Kerja
Michelle Obama Punya Saingan Penggemar Fashion
Ibu Negara AS Melania Trump Bicara soal Pendidikan

Berita terkait

Deddy Sitorus Ribut dengan Noel, Siapa Saja 5 Anggota DPR yang Pernah Terlibat Perkelahian?

53 hari lalu

Deddy Sitorus Ribut dengan Noel, Siapa Saja 5 Anggota DPR yang Pernah Terlibat Perkelahian?

Deddy Sitorus dan Immanuel Ebenezer Gerungan keduanya baku hantam. Perkelahian anggota DPR bukan hal aneh.

Baca Selengkapnya

Mustofa Assegaf Ternyata Adik Kandung Ketua Fraksi Demokrat  

10 April 2015

Mustofa Assegaf Ternyata Adik Kandung Ketua Fraksi Demokrat  

Syarief Hasan membenarkan bahwa Mustofa Assegaf adalah adik kandung Ketua Fraksi Demokrat DPR RI Nurhayati Ali Assegaf.

Baca Selengkapnya

Adu Jotos Anggota DPR Ditangani Secara Pidana dan Etik  

10 April 2015

Adu Jotos Anggota DPR Ditangani Secara Pidana dan Etik  

Slakan saja diproses etik dan dipidana di polisi," kata Ketua Komisi Energi.

Baca Selengkapnya

Usai Adu Jotos di DPR: Ke Mana Mulyadi Menghilang?

9 April 2015

Usai Adu Jotos di DPR: Ke Mana Mulyadi Menghilang?

Panggilan telepon ke nomor pribadi Mustofa tidak diangkat
saat Tempo berulang kali menghubunginya.

Baca Selengkapnya

Politikus Adu Jotos di DPR: Kenapa Bisa Bikin Rakyat Marah?

9 April 2015

Politikus Adu Jotos di DPR: Kenapa Bisa Bikin Rakyat Marah?

Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan Hasrul Azwar
berencana memindahkan anggota fraksinya, Mustofa Assegaf,
yang adu jotos.

Baca Selengkapnya

Adu Jotos Anggota DPR Tak Cukup Diberi Teguran  

9 April 2015

Adu Jotos Anggota DPR Tak Cukup Diberi Teguran  

Mahkamah Kehormatan DPR tak perlu menunggu laporan dari salah satu pihak untuk mengusut kasus adu jotos tersebut.

Baca Selengkapnya

Kasus Adu Jotos Anggota DPR Bikin Rakyat Makin Muak

9 April 2015

Kasus Adu Jotos Anggota DPR Bikin Rakyat Makin Muak

"Bisa jadi rakyat semakin marah dan tak percaya dengan para anggota Dewan," ujar Benny saat dihubungi, Kamis, 9 April 2015.

Baca Selengkapnya

Adu Jotos di DPR, PPP Minta Maaf Soal Aksi Mustofa  

9 April 2015

Adu Jotos di DPR, PPP Minta Maaf Soal Aksi Mustofa  

PPP mempersilakan Mahkamah Kehormatan Dewan untuk memproses masalah tersebut.

Baca Selengkapnya

Buntut Anggota DPR Adu Jotos: Mulyadi Laporkan Mustofa  

9 April 2015

Buntut Anggota DPR Adu Jotos: Mulyadi Laporkan Mustofa  

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Martinus Sitompul mengatakan kasus penganiayaan ini dilaporkan semalam.

Baca Selengkapnya

Adu Jotos Anggota DPR Berujung Pemeriksaan Etik  

9 April 2015

Adu Jotos Anggota DPR Berujung Pemeriksaan Etik  

Mahkamah Kehormatan Dewan akan memanggil kedua pihak yang bertikat serta saksi-saksi yang menyaksikan perkelahian antaranggota DPR.

Baca Selengkapnya