TEMPO.CO, Bandung - Sajian kuliner bakmi Jawa sudah akrab di telinga dan lidah kita. Bakmi Jawa merupakan makanan tradisional berbentuk mi berbumbu rempah yang dimasak menggunakan arang. Jika bertandang ke tanah Pasundan, Anda bisa mencicipi bakmi Jawa di sebuah kafe di Bandung. Namanya kafe Gundolo yang terletak di Jalan Padjajaran Nomor 6A.
Nuansa budaya Jawa terasa kental di kafe ini. Mulai dari pilihan aneka menu bakmi, alunan lagu keroncong, dan filosofi kehidupan di dalamnya. Buka sejak pukul 11.00 hingga 23.00, kafe ini ramai pengunjung pada jam makan siang ataupun malam.
Di Kafe Gundolo, pengunjung bisa memilih berbagai jenis bakmi Jawa dengan nama-nama yang unik. Ada Bakmi Karyo Diningrat, Bakmi Legitan Istimewa, dan Rangsak Rongsok buat yang gemar dengan tulang atau balungan. Adapun minuman yang disajikan antara lain Kopi Joss, Jos Gandos, dan Melankolis.
Melankoli, minuman yang terbuat dari air lemon dicampur sereh beraroma khas dan rasanya segar. TEMPO/ Dwi Renjani
Bagi pencinta pedas disarankan memilih menu Legitan Istimewa goreng. Perduan mi telur yang kenyal dicampur aneka rempah, telur bebek dan potongan ayam kampung, membuat sensasi kenyal dan lembut saat digigit.
Diolah dengan kaldu ayam kampung, kecap manis dan disajikan di atas daun pisang menambah aroma dan rasa gurih manis yang pekat. “Rasanya pekat tapi enggak bikin eneg karena dicampur sayuran, seperti daun bawang, kol, dan potongan tomat. Jadi ada sensasi seger di dalamnya,” ujar pemilik Kafe Gundolo, Akhmad Rizalullah, saat ditemui Tempo, Jumat, 3 Maret 2017.
Selain Legitan, menu Bakmi Karyo Diningrat juga menarik karena pengunjung bisa memilih versi goreng dan kuah. Isi dari Bakmi Karyo Diningrat memang tak jauh berbeda dari Legitan. Ada ayam kampung, telur bebek, sayuran dan mi. Yang membedakan adalah kuah yang disajikan lebih gurih dari Legitan yang didominasi rasa manis.
“Untuk yang suka mi berkuah, Karyo Diningrat juga banyak dipesan karena rasanya gurih dan tidak terlalu manis,” ujar Akhmad. Sementara menu Rangsak Rongsok terbuat dari olahan tulang ayam yang menurut Akhmad, banyak dipesan oleh anak muda. “Mereka bilang, tulang ayamnya juara."
Rangsak Rongsok, terbuat dari kaldu ayam kampung ditambah rempah yang kemudian diolah dengan tulang ayam. TEMPO/Dwi Renjani
Kafe Gundolo memiliki ornamen yang terkesan tradisional bahkan ada yang menganggap mistis. Sebab, di salah satu sudut ruangan terdapat dua buah replika kuburan khas Jawa Tengah. Akhmad menjelaskan batu nisan itu sekadar simbol untuk mengingatkan siapa saja bahwa manusia tidak patut sombong. “Karena kelak tempat terakhir kita sama,” katanya.
Batu nisan tadi, menurut Akhmad, sengaja dibuat untuk menampilkan keunikan kafe dan menarik anak muda, khususnya yang gemar berswafoto. “Kuburan, patung, pernak pernik kerajaan juga bisa dibikin sebagai latar foto,” ujarnya.
DWI RENJANI
Berita lainnya:
Kiat Memahami Orang Tua Lanjut Usia
8 Tanda Hubungan Cinta Tak Akan Lekang oleh Masa
Sikap yang Harus Dihilangkan saat Anda Menjadi Bos
Berita terkait
Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda
3 hari lalu
Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.
Baca SelengkapnyaPolisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta
13 hari lalu
Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya
Baca SelengkapnyaRekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran
17 hari lalu
Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.
Baca SelengkapnyaPenumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran
22 hari lalu
Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.
Baca SelengkapnyaInilah 50 Restoran Terbaik Asia 2024
27 hari lalu
Acara penghargaan restoran terbaik Asia ini diadakan pada Selasa malam, 26 Maret 2024 di Seoul di Grand InterContinental Seoul Parnas.
Baca SelengkapnyaMonyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan
48 hari lalu
Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.
Baca SelengkapnyaSerba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?
56 hari lalu
Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?
Baca SelengkapnyaKawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?
56 hari lalu
Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?
Baca Selengkapnya4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini
59 hari lalu
Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?
Baca SelengkapnyaKetua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan
17 Februari 2024
Selama pemilu, ada 345 orang petugas, termasuk KPPS yang terlibat proses pemilu mendapat pelayanan kesehatan selama pemilu berlangsung.
Baca Selengkapnya