TEMPO.CO, Jakarta - Kebiasaan merokok dianggap sebagai jalan tol yang membuat remaja kebablasan mengkonsumsi narkoba. Menurut Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatra Barat, Bambang Heru Wismoyo, rokok merupakan akses tercepat untuk menjadikan generasi muda melakukan penyalahgunaan narkotika.
Generasi muda akan mudah terpengaruh untuk merokok sebagai bentuk pengakuan diri terhadap lingkungannya. Ia menyebutkan dalam pergaulan mereka sedang mencari jati diri. Ketika seorang teman merokok maka teman yang lain akan mengikuti sebagai bentuk eksistensi diri.
"Rasa ingin tahu yang besar terhadap rokok ini membuat remaja cenderung mudah menjadi perokok secara aktif," ujarnya.
Kemudian, setelah berkenalan dengan rokok mereka akan beralih kepada sesuatu yang lebih daripada rokok, yaitu ganja. Rasa ingin tahu yang tinggi membuat mereka mencoba dan menjadi kecanduan.
"Dalam hal ini tentu para orang tua perlu melakukan pengawasan ketat terhadap teman anak-anak agar tidak terjerumus kepada penyalahgunaan narkoba," katanya.
Ia mengatakan, dari penelitian yang dilakukan BNNP Sumbar, sebagian besar jenis narkoba yang digunakan di daerah itu adalah ganja. Hal itu disebabkan tingginya hasrat masyarakat Sumbar dalam mengkonsumsi rokok.
"Berawal dari penggunaan rokok maka terbukalah gerbang untuk mengkonsumsi ganja, penggunaannya sama seperti ketika mengonsumsi rokok," jelasnya.
Hal lain yang menyebabkan seseorang terjerat menjadi pengguna narkoba adalah kurangnya kontrol dari orang tua untuk mengawasi pergaulan anak mereka, sebutnya. Ia mengimbau agar seluruh masyarakat melakukan deteksi dini terhadap anak-anak mereka dengan cara melakukan pengawasan secara berkesinambungan terhadap pergaulan anak.
"Tentu perlu komitmen yang kuat agar menciptakan generasi muda yang bersih dari narkoba," kata Heru.
BISNIS
Artikel lain:
Angelina Jolie Lahap Makan Kalajengking, Ajari Anaknya Juga
Deteksi Tanda-tanda Kekasihmu Seorang Playboy
5 Sebab Lamaran Kerja Diabaikan oleh Perusahaan
Berita terkait
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan
41 hari lalu
Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).
Baca SelengkapnyaKemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja
18 Mei 2022
Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaTips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker
8 Maret 2022
Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.
Baca SelengkapnyaKenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi
30 Desember 2021
Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.
Baca SelengkapnyaSikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan
20 Desember 2021
Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan
Baca SelengkapnyaAsam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung
18 November 2021
Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.
Baca SelengkapnyaMengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali
13 November 2021
Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.
Baca SelengkapnyaManfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik
11 November 2021
Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.
Baca SelengkapnyaSering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya
30 Oktober 2021
Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?
Baca Selengkapnya5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala
24 Oktober 2021
Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.
Baca Selengkapnya