Uma Hapsari: Sepatu Keren Tidak Harus Mahal

Reporter

Senin, 27 Februari 2017 10:17 WIB

Uma Hapsari. swa.co.id

TEMPO.CO, Jakarta - Apakah Anda pengguna sepatu bermerek Amazara? Anda mesti kenal Uma Hapsari. Dua tahun sudah Uma Hapsari berkecimpung di bisnis sepatu dengan merek Amazara. Wanita kelahiran 10 Januari 1991 ini mengaku berhasil meraup omzet sekitar Rp 100 juta sebulan. “Beberapa bulan terakhir kami menjual sepatu lebih dari 1.000 pasang per bulan,” ujar ibu satu anak ini.

Menurut Uma, Amazara berhasil menarik minat konsumen lantaran bisa menawarkan produk sepatu bermodel gaul dengan harga terjangkau, di bawah Rp 200 ribu. Meskipun relatif murah, Uma berani menjamin produknya berkualitas dan sesuai dengan tren masa kini.

Uma bercita-cita Amazara yang dirintis pada November 2015, menjadi salah satu merek sepatu yang stylist dengan harga terjangkau. Dengan begitu, konsumen dapat memiliki banyak alternatif untuk bergonta-ganti sepatu tiap hari tanpa perlu merogoh kantong terlalu dalam. “Di Amazara, sepatu keren itu tidak harus mahal,” ujarnya.

Ada berbagai jenis sepatu yang ditawarkan Amazara saat ini. Total ada 50 varian sepatu, terdiri dari flat shoes, sneakers, loafers, sandal jepit dan women slip-on. Uma mengatakan, pengembangan produk merupakan senjata utama Amazara mempertahankan keberlanjutan bisnisnya.

Saat ini Amazara punya delapan pegawai dan beberapa perajin khusus Amazara. Sayangnya, sampai saat ini ia belum berencana membuat bengkel kerja sendiri lantaran biaya operasional yang tidak kecil. “Risikonya tidak bisa dipandang sebelah mata,” katanya.

Untuk penjualan, Uma mengaku tak tertarik menggunakan strategi jualan secara online dengan menggunakan jasa endorser. Ia lebih merasa diuntungkan dengan strategi beriklan di Facebook dan Instagram, atau berkolaborasi antarsesama-startup untuk menggaet pelanggan.

Bagi Uma, media promosi paling baik adalah strategi dari mulut ke mulut. Ia bahkan memberikan nama panggilan tersendiri bagi pelanggannya, yakni AmazaraSquad. “Kami ingin lebih fokus menjaga para pelanggan loyal agar happy,” katanya lagi.

Ke depan, Uma mulai meningkatkan model pembelian dalam partai besar dari perusahaan-perusahaan atau B2B. Ia juga ingin memperkuat kerja sama konsinyasi dengan para pemain e-commerce dan mempersiapkan program Local Genius.

Selain sepatu, Amazara juga menjual produk fashion lainnya, semisal busana kasual di Amazara Clothing dan pakaian muslim dari Amazara Moslem Wear. Penjualan produk-produk ini dilakukan dengan pola konsinyasi di kanal-kanal pemain e-commerce besar (bukan di web store sendiri).

SWA

Berita lainnya:
Tiga Pemanis Alami Selain Gula Pasir
Busana Muslim Sayr'i Pun Bisa Tampil Fashionable

Tengok Busana Muslim untuk Pesta dari Komunitas Syar'i

Berita terkait

Gojek Beri Pelatihan UMKM Untuk Pahami Tren Bisnis Selama Ramadan 2021

22 April 2021

Gojek Beri Pelatihan UMKM Untuk Pahami Tren Bisnis Selama Ramadan 2021

Gojek menghadirkan Akademi Mitra Usaha (KAMUS) dan tren bisnis menarik selama Ramadhan yang ditujukan untuk pelaku UMKM

Baca Selengkapnya

Tren Co-Living Space, Tempat Hunian Sekaligus Area Kerja Anda

6 April 2018

Tren Co-Living Space, Tempat Hunian Sekaligus Area Kerja Anda

Menjamurnya co-working space saat ini menjadi sebuah tren tempat para pengusaha berkumpul. Namun sekarang sudah ada tempat tinggal dengan rekan kerja.

Baca Selengkapnya

Ruben Onsu Buka Restoran Geprek Bensu Kedua di Bali

22 Januari 2018

Ruben Onsu Buka Restoran Geprek Bensu Kedua di Bali

Restoran Geprek Bensu kedua di Bali menjadi cabang yang ke-60 di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mau Bisnis Tambah Lancar? Kampus Shopee Kembali Digelar

16 Januari 2018

Mau Bisnis Tambah Lancar? Kampus Shopee Kembali Digelar

Mahir dalam bisnis kini tak perlu sulit lagi. Ada Roadshow Kampus Shopee. Tahun ini akan menjangkau lebih dari 30 kota di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Icing ala Korea, Rahasia Legit Bisnis Bolu

8 November 2017

Icing ala Korea, Rahasia Legit Bisnis Bolu

Cake dengan dekorasi icing yang artistik jauh lebih menggugah selera, meskipun pada kenyataannyaicing seringkali disisihkan atau tidak dikonsumsi.

Baca Selengkapnya

Muhammadiyah Jajaki Pendirian Holding Company Bisnis Usaha

13 September 2017

Muhammadiyah Jajaki Pendirian Holding Company Bisnis Usaha

Muhammadiyah tengah menjajaki pendirian holding yang akan memayungi semua unit bisnis usaha yang sudah berjalan.

Baca Selengkapnya

Mau Buka Bisnis Baru? Contoh Baim Wong yang Belajar dari Medsos  

2 September 2017

Mau Buka Bisnis Baru? Contoh Baim Wong yang Belajar dari Medsos  

Baim Wong (35) tak mau hanyut dalam tren seleb yang berbisnis oleh-oleh
kekinian di sejumlah kota. Baim belajar bikin siomay

Baca Selengkapnya

Dimas Seto Terjun ke Bisnis Kuliner, Begini Siasat Suksesnya

3 Agustus 2017

Dimas Seto Terjun ke Bisnis Kuliner, Begini Siasat Suksesnya

Bisnis kuliner oleh-oleh kekinian milik artis kian menjamur. Dimas Seto mengaku tidak takut dengan persaingan bisnis.

Baca Selengkapnya

Bisnis Menjanjikan, Martha Tilaar Wadahi Penata Rias Artis

21 Juli 2017

Bisnis Menjanjikan, Martha Tilaar Wadahi Penata Rias Artis

PAC MUAster menjadi satu society khusus bagi para profesional penata rias artis

Baca Selengkapnya

Mau Bisnis Sosial? Intip Trik Nila Tanzil Bikin Travel Sparks

17 Juli 2017

Mau Bisnis Sosial? Intip Trik Nila Tanzil Bikin Travel Sparks

Keinginan Nila Tanzil menyediakan akses buku bagi anak Indonesia Timur melahirnya bisnis sosial Travel Sparks tahun 2014. Apa kuncinya biar happy?

Baca Selengkapnya