Suasana Romantis Musim Gugur di London Fashion Week 2017
Editor
Yunia Pratiwi
Selasa, 21 Februari 2017 19:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Label desainer Inggris membawa para fashionista seolah bermimpi ada di puncak gunung bersalju di pedesaan Inggris dalam peragaan London Fashion Week yang digelar hari Minggu, 19 Februari 2017.
Koleksi musim dingin dalam London Fashion Week kali ini menyajikan busana winter yang mewah untuk perempuan pencinta mode dunia. Anya Hindmarch menggebrak koleksi musim gugur dan musim dingin 2017 dengan koleksi tas, pakaian luar dan sepatu. yang terinspirasi dari perempuan Skandinavia.
Di atas catwalk yang dibuat agar terlihat seperti sebuah gunung yang tertutup salju, model memamerkan topi berbulu dan kacamata goggle seperti turun dari puncak membawa tas dengan tali kulit warna-warni handwoven, ransel bertumpuk dan dompet kecil. Semua dihiasi dengan potongan karangan bunga, kupu-kupu gemerlapan dan lapisan berbentuk hati.
Hindmarch menggunakan bahan suede, kulit berwarna seperti sayur kecoklatan dan shearling berambut panjang untuk kreasinya, yang berwarna pink, biru, kuning mustar, cokelat dan abu-abu. Para model mengenakan atasan berbahan knit atau wool dan dilapis dengan coat berkerah bulu dengan berwarna cerah. Penampilan mereka juga ditambah dengan syal berbulu yang disampirkan di leher.
Sedangkan untuk alas kaki digunakan beragam model hingga model seperti bakiak dengan lapisan bulu di dalamnya, sandal, dan sepatu creeper. "Koleksi musim gugur dan Musim Dingin 2017 ini mengeksplorasi kekontrasan antara gambaran romantis dari musim dingin dan berkelana dan motif gelap ditemukan dalam cerita rakyat Norse Lama," kata Hindmarch. Koleksi ini digali melalui interpretasi modern dari teknik kerajinan kulit tradisional, termasuk Skandinavia Kurbits dan tenunan tangan leatherwork kompleks.
Sementara rumah mode Mulberry, direktur kreatif Johnny Coca mengambil inspirasi dari kehidupan bangsawan Inggris di pedesaan, menampilkan pakaian wol, renda dan bordir dalam desainnya. Dia menampilkan jubah berlapis berkuda yang terinspirasi dari kostum kerajaan, blus dengan syal leher diikat atau manset dan rok asimetris.
Para model memamerkan gaun berenda dan ruffle yang dibuat agar terlihat seperti pusaka tua. Bordir bunga dihiasi jaket kebesaran wol dan rok pakaian serta gaun berjenjang. "Ini tentang mengangkat busana tradisional lebih modern dengan mengambil gaya British sebagai pola dasar, dan membuat mereka merasa lebih fashionable," ujar Coca.
Kesan vintage ditampilkan dalam perhiasan yang terlihat dengan sentuhan warna oxblood, jahe, hijau, ungu, kuning, lavender dan biru. Sedangkan kesan modern terlihat dari kaus kaki berbahan knit yang dipadukan dengan sepatu boot dan pakaian yang full perhiasan. Tas tangan melengkapi penampilan model malam itu.
Desainer Alice Temperleymembawa fashionista ke sebuah mimpi, petualangan romantis dengan model mengenakan gaun lembut berwarna blues pucat, lilac dan merah muda, dalam fashion show yang digelar di kawasan finansial Bank Area. Temperley dengan koleksi "Painted Dreams" memamerkan kemeja seperti petani model atasan dengan kerah tinggi berwarna hitam. Celana panjang berpinggang tinggi dan atasan bordir dan rok kombinasi warna terutama gelap juga dipamerkan dalam koleksinya kali ini.
Kemudian diikuti banyak gaun, beberapa koleksi berbahan transparan, dengan motif dan bordir rumit motif bunga atau bibir, dikenakan dengan sepatu backless. Untuk malam hari, model memamerkan gaun berkilauan, rok berlapis, gaun dan jumpsuits berbahan sutra mewah. Juga muncul koleksi knit dengan leher tinggi yang dikenakan dengan rok berpayet.
"Saya menawarkan pakaian yang sangat indah dan mereka harus seperti mimpi," kata Temperley.
BISNIS
Baca juga:
Sakit Kanker Paru, Siap-siap Jual Rumah buat Berobat
Jauhkan Anak dari Makanan Enak, Wajib Tahu Alasannya
Cita Rasa Peranakan di Kopi Oey Candra Naya