Faisal Basri Sakit Punggung, Berobat ke Singapura Sembuh di...

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Selasa, 21 Februari 2017 08:00 WIB

Faisal Basri berbicara dalam diskusi bertajuk "Transformasi Century ke Mutiara: Ada apa di Balik Bailout Bank Mutiara Rp 1,2 Triliun?" di Kafe Double Bay, Hotel Ibis, 2 Maret 2014. Tempo/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Faisal Basri menceritakan nyeri punggung yang dideritanya pada awal 2015. Rasa sakit itu tiba-tiba datang setelah ia menjadi pembicara dalam seminar di Yogyakarta, dan membuatnya tak bisa tidur semalaman. Untuk mengusir rasa sakit tersebut, Faisal Basri mencoba pijat refleksi, tapi nyerinya tak kunjung hilang sampai ia kembali ke Jakarta keesokan harinya. ”Rasanya tersiksa banget,” katanya.

Sampai di Ibu Kota, Faisal Basri mendatangi dokter spesialis saraf. Dokter memberinya obat penghilang rasa nyeri dan suntikan steroid. Namun suntikan obat keras itu juga tak mempan di badannya. Dua pekan bolak-balik ke dokter, nyerinya tak kunjung hilang. Dokter kemudian menyarankan Faisal Basri melakukan magnetic resonance imaging (MRI). Setelah Faisal menjalani MRI, baru ketahuan ada penyempitan antar-ruas tulang belakang. ”Antar-ruas 5-6 dan 6-7 di leher menyempit,” ujarnya.

Untuk mengobati penyempitan ini, dokter menyarankan Faisal Basri menjalani fisioterapi. Dokter menyuruhnya melakukan beberapa gerakan. Tapi, setelah beberapa kali datang, dia tak merasakan perubahan yang berarti. ”Akhirnya, atas saran teman, saya ke Singapura,” katanya.

Dokter di sana juga mengajarkan fisioterapi. Faisal Basri diminta fokus ke dua tangannya. Tangannya direntangkan, lalu digerakkan berputar. Baru sekali diobati dengan cara ini, atas saran kawan yang lain, Faisal Basri mencoba pengobatan lain. Ia menjajal pijat tradisional Cimande, yang dikenal bisa membereskan masalah tulang. Baru sekali pijat, nyerinya langsung lenyap. ”Sudah, langsung sembuh,” tuturnya.

Tapi Faisal Basri khawatir sakit punggungnya kambuh karena sampai sekarang ia tak tahu penyebab penyempitan antar-ruas tulang belakangnya. ”Orang bilang saraf kejepit. Enggak tahu penyebabnya apa,” ujarnya.

Dokter spesialis ortopedi Briliantono mengatakan tulang belakang terdiri atas banyak ruas. Di antara ruas tersebut, ada bantalan (diskus) yang terbuat dari jaringan ikat. Sifatnya lentur dan membal menyesuaikan dengan gerakan badan. Karena bantalan ini, tubuh kita menjadi fleksibel bergerak. Mau melompat, duduk, berdiri, atau jumpalitan, ruas-ruas tulang belakang tak akan mengalami benturan.

Masalahnya, jarak antar-ruas tulang belakang ini bisa mengalami penyempitan. Akibatnya, bantalan yang menjaga agar dua tulang tak bertabrakan ini tergencet, sehingga nongol keluar. ”Seperti kue klepon, kalau ditekan jadi njebret,” kata dokter yang biasa disapa Tony ini.

Bantalan yang muncul keluar ini bisa menekan saraf-saraf yang tepat berada di belakangnya. Orang awam mengenalnya sebagai saraf terjepit atau hernia nucleus pulposus.

Penyebabnya bisa bermacam-macam. Antara lain, kebiasaan posisi tubuh yang tak benar sehingga menyebabkan tulang menjadi miring ke salah satu sisi yang mengakibatkan bantalan tertekan dan nongol keluar, tumor yang menjalar sehingga menekan saraf, tulang hancur akibat kecelakaan, atau tulang keropos karena dimakan kuman, misalnya karena penyakit tuberkulosis tulang. ”Tulangnya amblek, sehingga menekan saraf,” ujar Tony, yang berpraktek di Halimun Medical Centre, Jakarta Pusat.

Nyeri akibat saraf terjepit punya sensasi yang khas. Menurut Tony, selain nyeri pada bagian saraf yang tertekan, rasa baal atau kesemutan akan menjalar ke area lain. Sebab, saraf-saraf tersebut juga berfungsi menjembatani sinyal pesan dari otak ke organ tubuh lain. Sehingga jika saraf tersebut tertekan, organ lain yang tersambung bisa mengalami sensasi kebas.

Saraf yang ada di tulang belakang bagian bawah (lumbar spine) terhubung dengan bagian panggul ke bawah. Karena itu, jika penyempitan ruas tulang terjadi di bawah, bagian paha dan kaki akan sering mati rasa atau kesemutan. Tulang belakang bagian tengah (thoracic spine) berhubungan dengan dada dan perut.

Adapun tulang belakang bagian atas atau bagian leher (cervical spine) menyambung ke tangan. ”Sehingga yang kesemutan atau baal tergantung di area tulang mana sarafnya tertekan,” ucap Tony. Tapi, untuk menegakkan diagnosis penyempitan ruas tulang, dokter harus menggunakan pemeriksaan tambahan dengan foto tulang, baik melalui MRI maupun roentgen.

Selanjutnya: Tangan Faisal Basri kerap tiba-tiba kesemutan, obatnya
<!--more-->
Selain merasakan nyeri luar biasa di punggung, Faisal Basri mengalami sensasi khas ini. Tangan kanannya kerap kesemutan tiba-tiba. Untuk mengatasinya, ia menggunakan gelang yang terbuat dari binatang laut, akar bahar. Dia meyakini gelang tersebut berfaedah mengobati masalahnya. Sejak gelang itu dipakai pada akhir tahun lalu, menurut dia, kesemutannya lenyap. ”Sekarang sudah tak pernah kesemutan lagi,” ujarnya.

Dokter spesialis saraf Tiara Anindhita mengatakan rasa nyeri akibat penyempitan itu merupakan salah satu alarm alamiah tubuh. Tulang belakang didesain sedemikian rupa untuk bisa menopang badan, menahan tekanan, dan melindungi sumsum tulang belakang. Karena fungsinya yang luar biasa ini, secara alamiah tubuh memiliki alarm yang akan memberi peringatan jika ada yang tak beres di sana. ”Kalau ada yang nyeri, berarti ada sesuatu yang enggak benar,” kata Tiara.

Sinyal peringatan itu tak selalu datang dalam bentuk rasa sakit seketika. Menurut Tiara, alarm juga bisa dimulai dengan pegal-pegal, punggung terasa kaku, kesemutan, dan rasa tak nyaman. Tapi masalahnya, kebanyakan orang mengabaikan rasa tak nyaman ini. Mereka beranggapan pegal yang dirasakan akibat kelelahan. Untuk mengatasinya, biasanya dengan jalan pintas, seperti minum obat pereda rasa nyeri, pijat, atau memakai bantal relaksasi.

Nyeri memang menjadi hilang. Tapi, kalau sumber masalah utamanya tak diatasi, rasa sakit akan muncul lagi. Menurut Tiara, hanya 20 persen nyeri tulang belakang yang membahayakan, misalnya karena tumor atau kanker. Sedangkan 80 persen sisanya disebabkan oleh postur tubuh yang tak baik, seperti duduk tidak ergonomis, selonjoran, membaca atau main gawai sambil tiduran, dan menenteng tas berat. “Itu terjadi berulang-ulang, terus-menerus, bertahun-tahun, lama-lama tulang bisa miring dan menggencet bantalan,” ucap dokter yang berpraktek di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, ini.

Pada tahap awal, saraf terjepit karena salah postur ini biasanya dapat diperbaiki. Syaratnya, hanya sedikit bantalan yang keluar dan penderitanya masih muda karena jaringan ikatnya masih elastis. Cara memperbaikinya dengan menggeser ruas tulang yang miring tadi.

Tulang, kata Tiara, bisa digeser dengan menggerakkan otot. Selain berfungsi untuk bergerak, otot membuat ruas-ruas tulang belakang saling terikat. Maka menggerakkan otot bisa membuat ruas tulang ikut terangkat, bantalan yang menonjol keluar pun bisa masuk kembali ke antar-ruas.

Menurut Tiara, olahraga untuk tulang punggung (back pain exercise) dan berenang bisa memperbaiki bantalan yang keluar tadi. Postur tubuh juga harus dijaga. Duduk harus ergonomis; tak boleh menenteng tas terlalu berat, apalagi hanya di satu pundak; dan tidur tak boleh tengkurap.

Namun, kalau persoalan tulang punggung ini disepelekan dan sumber masalahnya tak dilenyapkan, kerusakan bisa semakin menjadi. Bantalan bisa makin keluar dan tak dapat dikembalikan lagi. Jika sudah begini, pengobatannya akan lebih sulit. ”Karena nyeri, orang menjadi tak produktif lagi,” ujarnya.

NUR ALFIYAH

Berita lainnya:
Kotoran Telinga Justru Membersihkan, Simak Faktanya
Trik Tampak Langsing saat Kenakan Hijab ala Oki Setiana Dewi
Frekuensi Hubungan Intim Menurun, Bagaimana Mengatasinya?

Berita terkait

Terkini Bisnis: Ekonom Sepakat dengan Kritik Faisal Basri terhadap Menteri yang Bersaksi di Sidang MK, Puncak Arus Balik Lebaran

16 hari lalu

Terkini Bisnis: Ekonom Sepakat dengan Kritik Faisal Basri terhadap Menteri yang Bersaksi di Sidang MK, Puncak Arus Balik Lebaran

Yusuf Wibisono turut mengkritik menteri Muhadjir Effendy yang mengklaim tidak ada pengaruh bansos terhadap perolehan suara Prabowo - Gibran.

Baca Selengkapnya

Ekonom Dukung Kritik Faisal Basri terhadap 3 Menteri yang Bersaksi soal Politisasi Bansos di MK

16 hari lalu

Ekonom Dukung Kritik Faisal Basri terhadap 3 Menteri yang Bersaksi soal Politisasi Bansos di MK

Yusuf Wibisono menilai pendapat ketiga menteri di hadapan majelis hakim MK mengecewakan publik.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa

18 hari lalu

Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa

Faisal Basri mengkritik statment Airlangga Hartarto dalam sidang sengketa Mahkamah Konstitusi yang menyebut produksi beras di Indonesia turun karena El Nino.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan

18 hari lalu

Faisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan

Faisal Basri menanggapi kesaksian empat menteri Presiden Jokowi dalam sidang sengketa Pilpres 2024. Tiga di antaranya disebut hanya membaca pidato.

Baca Selengkapnya

4 Pernyataan Faisal Basri Saat Sidang Sengketa Pilpres 2024 di MK, Termasuk Politik Gentong Babi ala Jokowi

28 hari lalu

4 Pernyataan Faisal Basri Saat Sidang Sengketa Pilpres 2024 di MK, Termasuk Politik Gentong Babi ala Jokowi

Ekonom senior UI Faisal Basri jadi ahli dalam sidang sengketa Pilpres di MK. Setidaknya ada 4 poin yang ia tegaska,. termasuk politik gentong babi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri di Sidang Sengketa Pilpres: Dari Pork Barrel hingga Sebut Sederet Nama Menteri Jokowi

31 hari lalu

Faisal Basri di Sidang Sengketa Pilpres: Dari Pork Barrel hingga Sebut Sederet Nama Menteri Jokowi

Faisal Basri mengatakan politik gentong babi di Indonesia lewat program bansos. Ekonom senior UI itu juga menyebut sederet nama menteri Jokowi.

Baca Selengkapnya

Di Sidang MK, Faisal Basri Sebut BLT El Nino Diperpanjang Hanya untuk Kepentingan Elektoral

31 hari lalu

Di Sidang MK, Faisal Basri Sebut BLT El Nino Diperpanjang Hanya untuk Kepentingan Elektoral

Ekonom senior UI Faisal Basri mengungkapkan alasan bantuan langsung tunai atau BLT El Nino diperpanjang dalam sidang sengketa Pilpres di MK.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Impor 3 Juta Ton Beras untuk Antisipasi Pilpres Putaran Kedua

31 hari lalu

Faisal Basri Sebut Impor 3 Juta Ton Beras untuk Antisipasi Pilpres Putaran Kedua

Ekonom senior UI Faisal Basri menyoroti impor beras dan kaitannya dengan Pilpres dalam sidang di Mahkamah Konstitusi hari ini.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Soroti Politik Gentong Babi di Sidang Sengketa Pilpres

31 hari lalu

Faisal Basri Soroti Politik Gentong Babi di Sidang Sengketa Pilpres

Faisal Basri menyebut politik gentong babi di Indonesia, berbeda dengan di Amerika. Di Indonesia lewat program bansos.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri hingga Mantan Dirjen Otonomi Daerah Djohermansyah Jadi Saksi Ahli Kubu Anies di Sidang MK

31 hari lalu

Faisal Basri hingga Mantan Dirjen Otonomi Daerah Djohermansyah Jadi Saksi Ahli Kubu Anies di Sidang MK

MK memeriksa saksi dan ahli yang diajukan oleh kubu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dalam sidang sengketa Pilpres hari ini.

Baca Selengkapnya