TEMPO.CO, Jakarta - Ketika memasak air atau merebus sayuran, pernahkah kamu tergoda untuk mengarahkan wajah ke atas panci, dan membiarkan wajahmu terpapar uap. Rasanya seperti di sauna, bukan?
Ada juga yang percaya melakukan facial uap dengan cara tersebut mampu membersihkan pori-pori. Lantas bagaimana jika facial uap itu justru dapat membuat wajahmu meradang?
“Facial uap adalah pilihan yang sangat baik pada pasien dengan kulit yang rawan berjerawat atau yang memiliki komedo hitam membandel,” ujar dermatolog Arash Akhavan seperti dikutip dari Marieclaire.
Menurut dia, uap memiliki dua manfaat. Pertama uap air dapat menyingkirkan kotoran penyumbat pori-pori, dan kedua, panas dapat menginduksi keringat, sehingga membersihkan pori-pori. “Pori-pori yang baru dibersihkan akan lebih baik menyerap krim kulit dengan bahan-bahan aktif seperti retinol atau krim wajar yang diresepkan dokter kulit," ujarnya.
Sementara dokter kulit Rachel Nazarian, mengatakan mengekspos kulit dengan uap hangat dapat merilekskan dan membantu ekstraksi medis, seperti mudah menghilangkan luka jerawat. "Panas juga mampu melebarkan pembuluh darah, membersihkan kulit, tapi juga memperparah peradangan serta memperburuk kondisi penyakit kulit semisal rosacea," ujar Nazarian.
Sebab, dia melanjutkan, suhu yang lebih panas dan air dapat mengikis lebih banyak pelembap alami kulit daripada temperatur dingin. Akhavan setuju dengan pendapat Nazarian bahwa facial uap tidak cocok untuk yang mereka yang rawan mengalami rosacea, karena suhu panas dapat menyebabkan pelebaran pembuluh darah, yang berkontribusi terhadap kemerahan.
Facial uap juga tidak disarankan bagi mereka yang berkulit kering atau memiliki eksim karena akan menghilangkan minyak alami kulit. Tapi jika kulitmu tidak terlalu sensitif dan ingin melakukan facial uap, Akhavan menyarankan agar tidak lebih dari 10-15 menit. Setelah itu bersihkan kulit dengan pembersih yang lembut untuk menghilangkan kotoran.
