Karakter Persahabatan yang Sehat Orang Dewasa
Editor
Anisa Luciana pdat
Senin, 13 Februari 2017 19:41 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Saat memasuki usia dewasa, yakni antara umur 18-38 tahun, penting bagi kita untuk menelaah persahabatan yang dijalani. Bukan karena persahabatan itu salah, melainkan ada perubahan situasi yang menuntut kita agar tidak lagi menjalani persahabatan dengan gaya seperti sebelumnya, misalnya seperti saat remaja atau saat memasuki fase usia dewasa dini.
Menurut konselor dan terapis Biro Konsultasi Psikologi Westaria, Anggia Chrisanti, gaya persahabatan harus berubah karena ada tugas perkembangan khusus pada fase dewasa dini. Antara lain, membuat atau membina kehidupan baru, seperti menikah, memiliki anak, atau karier dan pekerjaan. “Harus diwaspadai jika di usia ini kita masih saja menuntut sahabat-sahabat, pun sebaliknya, agar persahabatan kita tetap sama, konsisten, tidak berubah,” kata Anggia.
Dengan mempertahankan pola atau bentuk persahabatan seperti saat remaja, saat kita dan para sahabat belum memiliki tanggung jawab pribadi dalam kehidupan baru, hampir pasti ada kepentingan lain yang dikorbankan. Misalnya keluarga (pasangan dan anak) atau pekerjaan. Walau dengan dalih 'saling mengerti dan mendukung', tetap saja saat kita memasuki usia dewasa, sikap tahu diri, tahu waktu, dan tahu yang lainnya penting. “Dengan begitu, tidak akan ada pihak yang dirugikan, banyak atau sedikit. Jangan sampai pula ada sedikit saja rasa bergantung atau mengambil manfaat dari yang lainnya,” ucap Anggia.
Tanda-tanda persahabatan di usia dewasa yang sedang dijalani sehat atau tidak, cukup sulit terdeteksi. Beberapa petunjuk tentang persahabatan yang sehat, yang diungkap Anggia berikut ini, bisa membantu Anda untuk mengetahuinya:
1. Persahabatan membuat bahagia
Walaupun kesannya egois, harus waspada jika persahabatan Anda lebih banyak memberi perasaan negatif, seperti saling terikat, berutang budi, harus selalu mendukung (bahkan saat salah), dan lainnya.
2. Para sahabat jujur dan terbuka
Sahabat yang baik menerima kita apa adanya. Hubungan persahabatan yang sehat juga ditandai dengan kejujuran dan keterbukaan. Persahabatan yang kuat tidak akan menampilkan kebohongan dan kepalsuan di dalamnya.
3. Bertengkar dengan cara yang sehat
Persahabatan yang solid bukan berarti selalu bersama kapan pun, di mana pun, dalam situasi dan kondisi apa pun. Solid berarti tidak takut untuk menyatakan ketidaksetujuan, berani menyatakan yang benar, beradu argumen dengan cara yang baik.
4. Tidak melarang Anda berteman dengan orang lain
Persahabatan yang eksklusif atau dengan inner circle yang tidak boleh dimasuki sembarang orang menjadi salah satu tanda persahabatan yang tidak sehat.
5. Saling percaya
Persahabatan yang sehat memiliki kepercayaan yang besar satu dengan lainnya. Kepercayaan membuat kita nyaman mencurahkan perasaan. Namun bukan berarti semua hal harus kita bagikan kepada sahabat. Apalagi urusan pribadi, misalnya masalah rumah tangga atau suami istri.
6. Mengerti batasan dan saling menghargai
Jika persahabatan saat ini adalah persahabatan yang terjalin sejak remaja atau kecil, biasanya membuat satu dengan lainnya sangat kenal, dekat, akrab, dan sangat tahu tentang kehidupan pribadi bahkan merasa boleh terlibat di dalamnya. Jelas ini tidak sehat.
7. Saling menjaga hubungan persahabatan
Untuk membangun persahabatan yang sehat, ada rasa dan keinginan untuk memelihara persahabatan (kasih sayang) selama mungkin.
TABLOIDBINTANG
Berita lainnya:
Hati-hati Beri Hukuman untuk Anak!
Pilih Istri Cerdas atau Istri Bijaksana?
Valentine Choco Dessert untuk untuk Pasangan di Hari Spesial