Nafsu Makan Anak Turun? Cek 10 Penyebabnya

Reporter

Sabtu, 11 Februari 2017 07:31 WIB

Ilustrasi anak tidak mau makan. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Melihat buah hati makan dengan lahap menjadi kebahagiaan tersendiri bagi orang tua. Rasanya senang dan lega bila si kecil termasuk anak yang doyan dan tidak pilih-pilih makanan. Setidaknya, perasaan khawatir si kecil kekurangan nutrisi sedikit berkurang.

Meski doyan dan lahap saat makan, ada kalanya nafsu makan anak mendadak turun, terutama ketika usianya telah melewati satu tahun. Berbagai reaksi ditunjukkannya untuk menolak makanan yang diberikan. Mulai dari menutup mulut, menyemburkannya, atau melepehnya.

Jangan panik, sebelum kesal karena anak tak mau makan, cari tahu dulu penyebab menurunnya nafsu makan mereka. Dengan begitu, Anda bisa mencari solusinya. Berikut ini 10 penyebab umum anak menolak makan:

1. Ingin variasi rasa
Memasuki usia satu tahun, anak sudah mulai boleh diperkenalkan dengan aneka rasa. Di masa ini, indra perasa anak juga mulai mengenali aneka cita rasa selain rasa tawar ASI dan makanan pendamping ASI. Karenanya, ini juga saatnya Anda bereksplorasi dengan menu-menu beraneka rasa.

Anak yang menolak makan mungkin bosan dengan menu dan rasa yang itu-itu saja. Coba berikan makanan dengan rasa berbeda dan cari tahu rasa seperti apa yang membangkitkan seleranya.

2. Bosan dengan tekstur
Anak yang bosan dengan tekstur makanannya biasanya segera melepeh makanan yang masuk. Mungkin Anda terlalu sering memberikan makanan bertekstur halus bahkan encer. Mulailah tingkatkan tekstur makanannya.

Apalagi jika gigi anak sudah banyak tumbuh, ia gatal ingin mengunyah. Tentu saja, hindari makanan yang terlalu keras, lengket, dan alot. Tingkatkan tekstur secara bertahap.

3. Sedang aktif
Setelah usia setahun, anak sedang aktif bermain dan menggerakkan tubuh. Sama saja seperti orang tua yang kerap lupa makan, anak-anak pun lebih tertarik bermain ketimbang makan. Agar anak tak menolak makan, jangan ganggu ia saat sedang bermain.

Biarkan ia bermain hingga lelah, baru berikan makan. Atau, biarkan anak makan sambil bermain. Anda mungkin bisa mengajaknya bermain pesawat terbang atau mobil-mobilan dan berpura-pura "mengisi bensin" saat menyuapi ia makan.

4. Sedang belajar berkata "tidak"
Ada masanya anak baru mengenal, mengetahui konsep menolak, dan berkata "tidak". Anak senang bila menemukan momen untuk berkata "tidak", termasuk saat diajak makan.

Semakin keras dipaksa, semakin keras pula ia menolak. Untuk menyiasatinya, hindari mengajaknya makan secara lugas. Berikan makan ketika ia tidak terlalu sadar untuk mengatakan "tidak", misalnya sambil menggambar atau naik mobil-mobilan.

5. Kenyang camilan
Coba Anda ingat kembali, apa saja yang sudah dikonsumsi anak hari itu? Terlalu banyak makan camilan dan minum susu tentu akan membuat anak senantiasa kenyang sehingga menolak makan nasi. Cobalah membatasi camilan anak agar mereka merasa lapar dan makan nasi dengan lahap.

6. Tumbuh gigi
Saat akan tumbuh gigi, gusi anak bengkak dan rasanya sangat tidak nyaman. Ini bisa jadi penyebab utama anak menolak makan. Cobalah berikan makanan bertekstur lunak agar ia tak perlu bersusah payah mengunyah. Ibu juga dituntut ekstrasabar menghadapi anak yang sedang tumbuh gigi, karena selain selera makannya menurun, anak juga berpotensi demam dan rewel.

7. Tidak enak badan
Coba periksa kembali suhu badan anak. Siapa tahu ia sedang tidak enak badan sehingga nafsu makannya menurun. Jangan lantas panik. Saat demam dan selera makannya menurun, biasanya anak senang dengan makanan yang cenderung manis seperti buah-buahan segar. Jika kondisi kesehatannya tidak segera membaik, segera periksakan ke dokter.

8. Tidak suka cara makan
Sepertinya sepele, tapi bagaimana cara Anda memberikan makan untuk anak juga berpengaruh pada nafsu makannya. Peralatan makan dengan bentuk dan gambar menarik bisa menjadi peningkat nafsu makan. Atau, bagaimana cara Anda menyuapinya terkadang berpengaruh.

Ada kalanya anak lebih suka disuapi dengan tangan ibunya ketimbang menggunakan sendok. Atau, bisa jadi ia sedang ingin belajar mandiri dan ingin menyuap sendiri. Biarkan anak makan dengan cara yang paling disukainya.

9. Porsi berlebih
Kalau anak terus-menerus tidak menghabiskan makanannya, bisa jadi karena Anda memberikan porsi yang berlebih. Coba amati seberapa banyak kemampuan makan anak dan berikan sesuai kemampuannya. Jangan berlebihan, kapasitas lambung anak masih kecil.

10. Ingin ditemani
Jangankan anak-anak, orang dewasa pun lebih bersemangat makan bila ada yang mendampingi. Mungkin anak Anda bosan karena selalu makan sendirian. Cobalah ajak ia makan bersama ayah, ibu, dan anggota keluarga lainnya. Suasana ramai di meja makan akan meningkatkan keingintahuannya akan makanan dan meningkatkan selera makan.

TABLOIDBINTANG

Berita lainnya:
Cara Mengatasi Konstipasi pada Bayi

Susah Bangun Pagi? Coba 7 Cara Berikut
Pentingnya Suami-Istri Liburan Tanpa Anak

Berita terkait

Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

7 Februari 2024

Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

Nikita Willy memahami kunci pola asuh yang baik adalah dengan menerapkan rutinitas sehari-hari yang konsisten meskipun sebagai ibu yang juga bekerja.

Baca Selengkapnya

Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

7 Februari 2024

Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

Ibu perlu menerapkan pola asuh yang fokus pada aspek perkembangan anak sesuai usianya yang disebut smart parenting. Cek manfaatnya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

23 Januari 2024

Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini.

Baca Selengkapnya

Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

9 Januari 2024

Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya.

Baca Selengkapnya

Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

10 Desember 2023

Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

Pakar parenting menyebut ada beberapa kesalahan yang biasa dilakukan orang tua terhadap anak-anak mereka di momen Hari Natal. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

28 November 2023

Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

Ada anak yang merasa bisa berpikir dan berlaku sesukanya, bisa juga mengacu pada anak manja. Penyebabnya mereka selalu mendapatkan segala keinginan.

Baca Selengkapnya

4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

23 November 2023

4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

Reality show parenting dari Korea yang sedang trending saat ini

Baca Selengkapnya

Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

20 November 2023

Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

Pola asuh authoritative parenting bisa memberikan pemahaman kepada anak, terutama remaja, mengenai konsekuensi tindakan yang mereka ambil.

Baca Selengkapnya

5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

27 September 2023

5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

Peran orang tua sangat penting bagi tumbuh kembang anak, terutama untuk mendidik dan menjadi teladan yang baik.

Baca Selengkapnya

Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

30 Agustus 2023

Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

Kenali pola parenting asah, asih, asuh yang wajib dipenuhi orang tua pada anak dan manfaatnya kini dan kelak.

Baca Selengkapnya