TEMPO.CO, Jakarta - Proses kehamilan setiap perempuan punya cerita masing-masing. Wanita hamil mengalami banyak perubahan fisik maupun emosional. Tak jarang juga wanita hamil mengalami beberapa gangguan kesehatan, misalnya kram perut.
Kram selama kehamilan disebabkan oleh kontraksi otot-otot rahim karena berbagai faktor. Salah satunya adalah kurang asupan mineral dalam tubuh selama kehamilan. Ibu hamil mesti minum banyak air putih untuk mencegah dehidrasi sekaligus memperlancar aliran darah. Selain minum air putih, berikut ini beberapa makanan yang dapat membantu mencegah ibu hamil mengalami kram seperti dilansir Boldsky:
1. Avokad
Asam lemak omega-3 dalam avokad membantu mengurangi peradangan di dalam rahim sehingga mengurangi risiko kram.
2. Cokelat pekat
Dark chocolate merupakan camilan lezat yang dapat mengobati kram. Kandungan antioksidan di dalam cokelat dapat mengurangi peradangan.
3. Pisang
Pisang mengandung kalium dosis tinggi. Zat ini dapat mengurangi peradangan rahim guna mencegah kram. Pisang juga baik untuk mengatasi sembelit yang berhubungan dengan kehamilan.
4. Teh hijau
Wanita hamil yang mengalami kram dapat menghirup aroma teh hijau. Antioksidan yang terkandung dalam teh hijau dapat membantu mengurangi kram.
5. Bayam
Bayam adalah sayuran yang kaya kandungan zat besi. Zat besi dapat memperkuat dinding rahim sekaligus mencegah kram hamil.
6. Susu
Minum susu tidak hanya dapat membantu mengurangi kram pada wanita hamil, tetapi juga bisa membuat tulang bayi lebih kuat, karena mengandung kalsium.
7. Telur
Telur kaya akan protein dan senyawa tertentu yang dapat menyeimbangkan hormon penyebab kontraksi rahim pada wanita hamil, sehingga dapat mengurangi kram.
DINA ANDRIANI
Berita lainnya:
4 Alasan Terburuk untuk Berhenti Kerja
Kenali Gejala Kanker untuk Pencegahan Dini
Nikmati Tidurmu dan Rasakan 6 Manfaat Utamanya
Berita terkait
Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan
4 jam lalu
Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.
Baca SelengkapnyaBagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI
7 hari lalu
Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin
8 hari lalu
Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.
Baca SelengkapnyaRisiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya
17 hari lalu
Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.
Baca SelengkapnyaRagam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius
19 hari lalu
Semua orang bisa mengalami mual dengan berbagai penyebab. Kapan perlu mendapat perhatian khusus dan periksa ke dokter?
Baca Selengkapnya4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan
20 hari lalu
Perilaku dan pola pikir bermasalah mengenai tidur dapat muncul selama kehamilan dan menetap pada masa nifas.
Baca SelengkapnyaPenanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan
21 hari lalu
Tiga dari 4 wanita selama periode hamil dan atau pasca melahirkan mengalami masalah tidur seperti insomnia, kualitas tidur buruk, atau gangguan tidur
Baca SelengkapnyaMudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein
22 hari lalu
Ibu hamil disarankan melakukan pemeriksaan melalui USG hingga membawa camilan berprotein tinggi untuk perjalanan mudik Lebaran.
Baca SelengkapnyaSaran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun
25 hari lalu
Ibu hamil berusia 35 tahun atau lebih diimbau rutin cek kesehatan mulai dari gula darah, tekanan darah, hingga jantung karena risiko lebih tinggi.
Baca SelengkapnyaHasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung
34 hari lalu
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa wanita yang mengalami komplikasi saat menjalani kehamilan cenderung memiliki risiko terkena penyakit jantung.
Baca Selengkapnya