TEMPO.CO, Jakarta - Bagi kamu yang sedang dimabuk cinta, pikirkan lagi jika hendak menggigit pasangan hanya karena ingin memberikan sensasi berbeda. Tiada salahnya belajar dari dua kasus berikut ini sebelum melakuan 'gigitan cinta' alias 'cupang' kepada kekasih.
Di Selandia Baru, seorang wanita paruh baya mendadak tak bisa menggerakkan lengan kirinya ketika sedang menonton televisi. Seperti dilaporkan The Christchurch Press, para dokter mengambil kesimpulan wanita berdarah Maori berusia 44 tahun itu terserang stroke seraya berusaha mencari tahu penyebabnya.
Artikel asmara:
7 Tanda Anda Terlalu Manjakan Suami
Pengaruh Zodiak pada Laki-laki saat Memutus Cinta
Sudah Umur Belum Juga Nikah Pertanda Belum Punya 8 `Kuncian`
Awalnya, peempuan itu hanya merasa bagia tubuh tersebut lemas, tapi semakin lama semakin sulit digerakkan. Setelah dicari penyebabnya, para dokter menemukan bekas cupang di leher yang sangat dekat denga pembuluh darah utama. Gumpalan darah ditemukan pada pembuluh darah di bawah bekas cupang yang berupa memar vertikal kecil.
"Karena adanya trauma fisik, akibatnya muncul sedikit memar di dalam pembuluh darah," jelas dr. Teddy Wu, seraya menambahkan gumpalan darah tersebut mengalir ke jantung dan menyebabkan stroke. Setelah diteliti lebih lanjut, perempuan tersebut juga punya riwayat kesehatan lain, seperti systemic lupus erythematosis (SLE). Ia juga perokok berat dan kadang-kadang mengisap mariyuana.
Sebuah laporan di The New Zealand Medical Journal pada 2010 menyebutkan kasus seperti itu tidak umum tapi menarik karena trauma pembuluh blunt carotid akibat cupang, bisa menyebabkan cedera pada pembuluh darah, munculnya gumpalan darah dalam pembuluh, dan embolisasi serebral.
Sebuah kasus yang lebih baru dan lebih fatal lagi terjadi pada Agustus 2016. Seperti dilaporkan Independent, eorang remaja Meksiko, Julio Macias Gonzalez, terkena stroke lalu tewas setelah dicupang oleh pacarnya yang berusia 24 tahun.
Remaja 17 tahun itu tidak sadarkan diri ketika sedang makan malam bersama keluarganya. Isapan pada kulit lehernya mengakibatkan gumpalan darah yang kemudian mengalir ke otak dan menyebabkan stroke.
Setelah kasus remaja Meksiko itu muncullah banyak pertanyaan di situs pencari mengenai bisakah cupang menyebabkan kematian? "Mungkin saja tapi jarang dan para orang tua harus diyakinkan kembali kalau kejadian seperti itu tidak biasa," ujar Robert Glatter, dokter di RS Lennox Hill di New York, Amerika Serikat, kepada USA Today.
Menurut Glatter, seseorang menjadi lebih rentan terhadap risiko cupang bila sudah memiliki masalah jaringan dalam tubuh dan kerusakan pada pembuluh darah karotid untuk waktu yang lama. Jadi, sedikit saja sobekan pada pembuluh darah itu bisa mengakibatkan gumpalan darah yang kemudian mengalir ke otak dan menyebabkan stroke.
PIPIT
Berita lainnya:
Kenali 3 Cara Perawatan Tas Jerami Anda
4 Obyek Foto Menarik di Setiap Hari Istimewa
Raffi Ahmad Bikin `Panas` Panggung IFW 2017
Berita terkait
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan
26 hari lalu
Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).
Baca SelengkapnyaKemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja
18 Mei 2022
Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaTips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker
8 Maret 2022
Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.
Baca SelengkapnyaKenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi
30 Desember 2021
Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.
Baca SelengkapnyaSikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan
20 Desember 2021
Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan
Baca SelengkapnyaAsam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung
18 November 2021
Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.
Baca SelengkapnyaMengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali
13 November 2021
Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.
Baca SelengkapnyaManfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik
11 November 2021
Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.
Baca SelengkapnyaSering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya
30 Oktober 2021
Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?
Baca Selengkapnya5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala
24 Oktober 2021
Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.
Baca Selengkapnya