TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi Lady Gaga menjadi duta merek Tiffany & Co untuk koleksi terbarunya Tiffany Hardwear. Lady Gaga sekaligus menjadi bintang iklan yang akan disiarkan sesaat sebelum dia tampil di waktu istirahat pertandingan Super Bowl Minggu, 5 Februari 2017.
Dalam iklan sepanjang 1 menit itu, Lady Gaga memakai polo shirt hitam berpotongan leher tinggi dan memakai anting-anting bermotif pahatan panjang. Rambutnya disanggul dengan rapi, gayanya sangat mirip dengan Audrey Hepburn.
“Di New York, Anda dilahirkan untuk mengetahui bahwa Tiffany adalah yang terbaik, merek yang definitif dan ikonik, namun terus mendorong dan berkembang seiring dengan waktu. Bagi saya, Tiffany merupakan perhiasan Amerika abadi,” kata Lady Gaga dalam sebuah pernyataan.
Koleksi Hardware ini salah satu proyek desain terakhir direktur kreatif Tiffany, Francesca Amfitheatrof, yang mulai dijual di seluruh dunia pada 28 April 2017, serta di situs resminya mulai 2 Mei 2017. Beberapa desain dibuat terbatas dan pemesanannya dibuka mulai 5 Februari 2017.
Koleksi ini terdiri dari cincin, liontin, anting-anting, dan kalung yang menggunakan emas dan perak 18 karat. Inspirasinya berasal dari gelang unisex yang dirancang khusus oleh Tiffany pada 1971.
"Selama lebih dari 180 tahun, wanita yang sadar gaya telah memilih Tiffany sebagai perhiasan yang mengekspresikan diri mereka. Kampanye ini merayakan warisan dan modernitas gaya Tiffany," kata Caroline Naggiar, kepala merek Tiffany. "Kami memilih Lady Gaga karena orisinalitas, kreativitas dan keberaniannya yang mencerminkan semangat koleksi ini."
Meski ini adalah pertama kalinya Tiffany beriklan dalam pertandingan Super Bowl, Vince Lombardi Trophy yang diberikan kepada pemenang diproduksi oleh Tiffany sejak awal pertandingan digelar. Piala tersebut diproduksi di Negara bagian Rhode Island Amerika Serikat.
Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat
20 jam lalu
Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat
Peternakan sapi perah di 9 negara bagian di Amerika Serikat diserang virus Flu Burung. Colorado menjadi negara kesembilan yang mengonfirmasi temuan tersebut.
