Ilustrasi wanita bahagia atau senyum saat bekerja. shutterstock.com
TEMPO.CO, Jakarta - Olahraga perlu dilakukan manusia untuk menjaga kesehatan tubuhnya. Sayangnya, banyak orang yang malas bergerak sehingga berisiko terkena penyakit dari yang ringan sampai berat.
Beberapa alasan orang jarang bergerak disebabkan berbagai hal. Salah satunya karena tuntutan pekerjaan yang mengharuskan seseorang duduk berjam-jam di depan komputer. Sedikit orang yang benar-benar menyadari bahwa kebiasaan ini bisa menyebabkan beberapa penyakit kronis.
Duduk terlalu lama juga bisa berakibat buruk meskipun tubuh dalam kondisi bugar. Karenanya, hindari duduk berlebihan dan lakukan aktivitas sesering mungkin. Berikut akibat buruk dari terlalu sering duduk seperti dilansir Boldsky.com.
#Meningkatkan risiko diabetes Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa duduk selama lebih dari 8 jam sehari meningkatkan risiko diabetes. Terlalu lama duduk dapat merusak fungsi biologis tubuh dan meningkatkan keparahan dan risiko tertular penyakit kronis.
#Mempengaruhi jam biologis tubuh Tubuh manusia memiliki jam biologis alami dan akan terpengaruh sebagai akibat dari aktivitas selama berjam-jam lagi. Olahraga dan beraktivitas dapat melepaskan banyak biokimia dalam tubuh dan memungkinkan untuk mempertahankan mekanisme jam internal alami. Mekanisme pertahanan ini akan hilang jika kita tidak aktif berkepanjangan.
#Berisiko menyebabkan penyakit jantung Banyak gangguan neurodegenerative telah dikaitkan dengan peningkatan tingkat aktivitas. Seperti disebutkan sebelumnya, tidak aktif mengarah ke diabetes dan meningkatkan risiko penyakit kronis, seperti penyakit jantung.
#Berisiko munculnya sel kanker Olahraga menurunkan resistensi insulin dan menciptakan lingkungan rendah gula dalam tubuh yang akan menghambat pertumbuhan dan penyebaran sel-sel kanker dalam tubuh.
#Menurunkan sistem neurologis Peningkatan aktivitas akan benar-benar melindungi kesehatan saraf, aliran darah meningkat, mendorong pertumbuhan sel-sel otak baru, dan membantu menekan munculnya uban
#Meningkatkan risiko peradangan Studi penelitian telah menyatakan bahwa latihan merangsang pelepasan myokines antiperadangan serta meningkatkan sensitivitas insulin tubuh dan glukosa yang digunakan dalam otot. Namun, jika kita tetap tidak aktif selama berjam-jam, tubuh menjadi resisten insulin sehingga menyebabkan penyakit seperti diabetes.