TEMPO.CO, Jakarta - Gigi sensitif adalah masalah klasik yang kerap mengganggu dan membuat kita tak bisa menikmati makanan dingin atau panas. Ketika ada minuman manis dingin mendarat di mulut, mendadak muncul sensasi ngilu pada gigi yang berlangsung singkat namun menyakitkan.
Jangan anggap sepele rasa ngilu pada gigi. Studi kualitatif yang dilakukan Universitas Sheffield di Inggris dan bekerja sama dengan perusahaan GlaxoSmithKline menunjukkan, masalah seperti ngilu akibat gigi sensitif ternyata dapat merusak kenyamanan dan keseruan saat bersosialisasi.
Drg. Sabai Asmaraghrya menjelaskan rasa ngilu pada gigi disebabkan pengikisan lapisan gigi paling luar. “Rasa ngilu itu dimulai ketika tiap lapisan dentin terbuka. Dalam dentin itu terdapat tabung-tabung kecil yang kita sebut dengan tubuli dentin. Saat tubuli dentin terekspos maka cairan dalam tubuli dentin mengalir dari pulpa ke luar, yaitu perbatasan email dengan dentin sehingga mempengaruhi ujung syaraf gigi," jelas Sabai.
"Syaraf gigi kemudian teraktivasi dan mengirimkan sinyal ke otak. Lalu terbitlah rasa sakit ketika Anda mengudap makanan dingin, panas, asam, atau manis,” tambahnya.
Menurutnya, rasa ngilu pada gigi tidak terjadi dengan sendirinya. “Setidaknya, ada empat faktor pemicu," kata Sabai.
Apa saja faktor tersebut? "Pertama, cara menyikat gigi yang kurang baik atau menekan terlalu kasar. Kedua, kebersihan mulut yang tidak terjaga maksimal. Ketiga, terlalu sering mengonsumsi menu yang bersifat erosif atau mengikis lapisan permukaan gigi. Keempat, proses pemutihan gigi yang berlebihan atau terlalu keras. Karenanya, Anda disarankan untuk menyikat gigi dengan pasta gigi khusus untuk gigi sensitif,” ujarnya.
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
7 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.