Bos Harus Tahu 9 Alasan Anak Buahnya Resign

Reporter

Jumat, 20 Januari 2017 18:01 WIB

Ilustrasi bos/atasan. Shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Bos di kantor mungkin sering mengeluh karena ditinggal pergi oleh para karyawan teladan. Selain mengeluh, ada baiknya sang bos juga mencari tahu kenapa para karyawan tersebut pindah kerja.

Kenapa karyawan teladan tersebut pergi? Berikut sembilan alasan yang membuat pekerja resign dari kantor.

1. Bekerja terlalu keras
Memaksa seorang karyawan bekerja tanpa henti itu tidak baik. Orang yang terpaksa bekerja sangat keras merasa sedang dihukum demi hasil yang bagus. Studi dari Universitas Stanford menunjukkan bahwa produktivitas per jam menukik tajam ketika jam kerja melebihi 50 jam setiap pekan dan produktivitas turun drastis setelah bekerja 55 jam.

Jika memang harus memaksa karyawan teladan bekerja keras, lebih baik naikkan jabatannya. Karyawan yang punya kemampuan bisa menerima tanggung jawab lebih besar. Kenaikan jabatan, promosi, dan kenaikan status adalah cara yang tepat untuk memberi pekerjaan lebih banyak. Jika Anda mempekerjakan orang lebih keras hanya karena ia berbakat, tanpa mengubah apa pun, mereka akan mencari pekerjaan yang lebih baik.

2. Kurang dipuji
Memang lebih mudah meremehkan daripada memuji, terutama pada pekerja hebat yang termotivasi dari dalam. Semua orang suka pujian, apalagi mereka yang bekerja keras. Manajer harus berkomunikasi dengan para bawahan untuk mencari tahu apa yang membuat mereka merasa lebih baik, ada yang suka kenaikan jabatan atau pengakuan publik, kemudian lakukan itu untuk membuat usaha mereka dihargai.

3. Tidak dipedulikan
Lebih dari setengah orang yang keluar dari pekerjaannya disebabkan hubungan tidak baik dengan atasan. Perusahaan yang bijak akan memastikan manajer tahu cara menyeimbangkan kehidupan profesional tapi tetap manusiawi.

Ada atasan yang merayakan kesuksesan karyawan dan ikut berempati ketika mereka sedang ditimpa musibah. Atasan yang gagal untuk peduli terharap karyawan pada akhirnya akan ditinggal. Tidak mungkin bekerja bersama orang lain selama delapan jam lebih setiap hari ketika mereka tidak peduli apapun kecuali hasil pekerjaan.

4. Tidak menghargai komitmen
Membuat janji dengan orang menempatkan kita pada batas tipis antara membuat mereka bahagia atau melihat mereka pergi. Ketika kita punya komitmen, di mata karyawan kita bisa membuktikan diri jadi atasan yang bisa dipercaya dan dihormati. Bila komitmen tidak dipegang, kita jadi atasan yang tidak peduli dan tidak perhatian. Jika seorang atasan tidak memegang komitmen, bagaimana dengan yang lain?

5. Mempekerjakan dan mempromosikan orang yang salah
Karyawan teladan ingin bekerja dengan orang yang punya pemikiran profesional. Saat manajer tidak mempekerjakan orang yang benar, itu merusak motivasi orang yang sudah bekerja di sana terlebih dulu. Menaikkan jabatan orang yang salah punya dampak lebih buruk. Ketika kita bekerja keras namun kenaikan jabatan malah diberikan pada para penjilat, itu adalah penghinaan besar. Tak heran orang-orang memilih berhenti kerja dari sana.

6. Tidak membiarkan orang mengejar impian
Karyawan yang berbakat punya semangat tinggi. Memberikan kesempatan untuk mengejar apa yang mereka sukai akan meningkatkan produktivitas dan kepuasan kerja. Namun banyak manajer membatasi dunia kerja karyawan. Mereka takut produktivitas akan menurun bila mereka membiarkan karyawan mengembangkan fokus dan mengejar apa yang mereka suka. Ketakutan ini tidak berdasar. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang bisa mengejar apa yang mereka sukai di kantor merasa bahagia, yang membuatnya lima kali lebih produktif dari biasa.

7. Gagal mengembangkan keterampilan karyawan
Manajer punya kuasa untuk mengembangkan kemampuan karyawan atau membiarkannya saja. Jika tidak, orang-orang terbaik akan merasa bosan dan pergi.

8. Gagal memberi ruang kreativitas
Pekerja paling berbakat ingin berusaha melakukan yang terbaik. Jika atasan membatasi kemampuan mereka untuk mengubah dan memperbaiki pekerjaan karena sudah cukup puas dengan kuota, mereka akan benci pekerjaannya.

9. Gagal memancing potensi karyawan
Atasan yang baik akan menantang karyawan mencapai hal-hal yang awalnya tidak terbayang. Daripada mematok target yang menantang, mereka hanya membiarkan orang berada di dalam zona nyaman. Kemudian, atasan yang baik akan melakukan segalanya untuk membantu karyawan sukses. Saat karyawan berbakat melakukan hal yang terlalu mudah atau membosankan, mereka akan mencari pekerjaan lain yang lebih menantang.

BISNIS

Artikel lain:

Cara Atasi Siksaan Bekerja dengan Terpaksa
Hindari 3 Hal ini Saat Wawancara Keluar Kerja
Apa yang Membuat Karyawan Bahagia di Tempat Kerja?

Berita terkait

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

1 hari lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

5 hari lalu

Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

Karakter Gen Z berevolusi menjadi pribadi yang lebih sadar untuk memaknai kehidupan tidak mementingkan kebahagiaan sendiri.

Baca Selengkapnya

4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

8 hari lalu

4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

Simak tips meningkatkan semangat bekerja setelah libur lebaran agar kamu lebih fresh.

Baca Selengkapnya

5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

12 hari lalu

5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

Kebanyakan perusahaan memerlukan kombinasi hardskill dan softskill yang baik untuk berkarier di dunia kerja. Ini tips cari kerja lewat LinkedIn.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

12 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

16 Januari 2024

Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

Kutu loncat adalah istilah yang diberikan pada seseorang yang suka berpindah pekerjaan dalam waktu singkat. Ini dampaknya untuk karier.

Baca Selengkapnya

Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

8 Januari 2024

Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

Memasuki usia dewasa, seseorang seringkali mengalami quarter life crisis yang membuatnya jadi tak percaya diri. Apa itu quarter life crisis?

Baca Selengkapnya

Jauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya

31 Desember 2023

Jauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya

Baru-baru ini wawancara lama Lee Dong Wook viral. Dia mengungkapkan caranya mempertahankan karier 25 tahun di inudstri hiburan

Baca Selengkapnya

Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

8 Desember 2023

Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

Pentingnya gen Z memiliki pola pikir yang peka serta kepedulian tinggi dalam kesehariannya.

Baca Selengkapnya

Career Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier

11 November 2023

Career Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier

Acara difokuskan pada berbagai tips dan trik merencanakan karier

Baca Selengkapnya