TEMPO.CO, Jakarta - Bahaya bila orang tua memberi label anaknya dengan julukan gemuk. Sebuah studi menunjukkan bahwa julukan gemuk dapat menimbulkan luka psikologis pada anak dan dapat berpotensi menjadi lebih gemuk di masa depan.
Anak yang disebut terlalu gendut oleh orang tuanya menjadi lebih gemuk saat dewasa ketimbang anak dengan berat yang sama yang tidak mendapat julukan gemuk dari orang tuanya. Disebut kegemukan juga membuat usaha anak untuk diet menjadi gagal.
Eric Robinson dari Liverpool University dan Angelina Sutin dari Florida State University melakukan studi analisis memantau perkembangan anak. Studi pertama, Longitudinal Study of Australian Children, melacak berat badan anak dari 4.983 keluarga usia 4 atau 5 hingga 14 atau 15 tahun.
Selama studi berlangsung, orang tua ditanya apakah mereka menganggap anak mereka terlalu kurus, berat badan normal, sedikit gemuk, atau kegemukan. Penulis itu menyatakan, "Anak yang disebut kegemukan pada usia 4 atau 5 tahun menjadi lebih gemuk pada dekade berikutnya karena mereka menganggap mereka memang terlalu gemuk."
Anak-anak itu juga berusaha mengurangi berat badan dengan program diet pada usia 12 atau 13 tahun ketimbang mereka yang dianggap mempunyai berat badan normal saat kecil. Satu dari lima anak dalam studi masuk kategori kegemukan atau obesitas, meski 86 persen dari orang tua mereka menganggap anaknya mempunyai berat badan normal.
Pada studi kedua dengan responden 8.568 keluarga di Irlandia, perkembangan anak dilacak pada usia 9 dan 13 tahun. Saat anak berusia 9 dan 13 tahun, dalam wawancara dengan orang tuanya ditanyai apakah mereka menganggap anaknya mempunyai berat badan normal, terlalu kurus atau terlalu gemuk.
Studi kedua menunjukkan hasil yang sama dengan studi di Australia. Dibandingkan dengan orang tua yang menganggap anak mempunyai berat badan normal, anak yang dianggap kegemukan pada usia 9 punya berat badan lebih berat pada usia 13 tahun.
Dilansir dari Dailymail, seperti studi pertama, anak-anak yang dijuluki gemuk juga lebih keras melakukan diet. Banyak orang tua yang tidak menganggap anaknya gemuk meski indeks masa tubuh sepertiga anak-anak menunjukkan mereka kegemukan atau obesitas.
Dari anak-anak yang kegemukan, lebih dari setengahnya, sekitar 55 persen orang tua, menganggap anaknya mempunyai berat badan normal, sementara 44 persen dianggap kegemukan.