Mahasiswa UI Jawab Dilema Halal Tidaknya Kulit Kapsul
Editor
Yayuk Widiyarti
Jumat, 20 Januari 2017 08:31 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Mahasiswa program Doktoral Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (UI), Zilhadia, mengembangkan penelitian terkait dengan gelatin kulit kambing etawa untuk cangkang kapsul obat halal. Dia mengembangkan hal tersebut karena selama ini cangkang kapsul yang membungkus obat pada umumnya terbuat dari gelatin kulit maupun tulang sapi dan babi atau pembentuk gel lainnya.
"Kambing etawa dapat menjadi sumber gelatin yang baik karena halal, mudah didapat, harga relatif terjangkau, dan mempunyai sifat gelatin yang baik untuk dijadikan cangkang kapsul keras dan lunak dalam industri farmasi. Jenis kambing etawa juga dipilih karena mempunyai bidang kulit yang lebih luas dibanding kambing lokal lain," katanya.
Lebih lanjut, Zilhadia menambahkan, kambing peranakan etawa merupakan jenis kambing yang unggul dan potensial dikembangkan di Indonesia. Setelah melalui serangkaian uji coba lab, Zilhadia menyimpulkan gelatin kambing etawa dapat memenuhi persyaratan sebagai bahan dasar pembuatan cangkang kapsul keras pada obat serta dapat diaplikasi pada industri farmasi lain, seperti makanan dan kosmetik.
Zilhadia mengolah kulit kambing ini menjadi gelatin menggunakan metode hidrolisis asam dengan cara merendam kulit kambing dalam larutan sodium sulfide dan kalsium hidroksida. Cangkang kapsul gelatin kambing ini, lanjut Zilhadia, telah diuji laboratorium melalui uji keseragaman bobot, keseragaman ukuran, kadar air kapsul, uji waktu hancur, uji kandungan sulfit kapsul, pengukuran pH, dan uji mikroba.
Pada 2007, produksi gelatin dunia didominasi dari gelatin kulit babi, yaitu 46 persen. Sisanya 29,4 persen dari kulit sapi, 23,1 persen dari campuran tulang babi dan sapi, dan 1,5 persen dari tulang ikan, kerang, dan lain-lain.
Gelatin kulit kambing dapat menjadi solusi atas permasalahan yang timbul akibat penggunaan kulit sapi dan babi. Pada sejumlah negara, penggunaan gelatin babi dapat menyebabkan kontroversi. Demikian halnya bagi penganut agama Hindu, sapi merupakan hewan suci yang wajib dijaga.
Lebih lanjut, sapi juga relatif lebih mahal dibanding babi sehingga banyak produsen yang lebih memilih babi sebagai bahan pembuatan gelatin. Sedangkan sumber gelatin dari hewan laut, seperti kerang dan ikan, juga tidak bisa menjadi andalan karena jumlahnya yang lebih sedikit dan sifat gelatinnya tidak sebaik sapi dan babi.
BISNIS
Artikel lain:
Solusi Kulit Kering dan Jerawat
Cara Atasi Siksaan Bekerja dengan Terpaksa
Beragam Kesalahan Penyebab Bibir Kering