Waktu Bekerja Lama Tak Jamin Produktivitas

Reporter

Selasa, 17 Januari 2017 18:00 WIB

Ilustrasi wanita pekerja bingung. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Apakah durasi bekerja selaras dengan produktivitas? Belum tentu. Pakar psikologi K. Anders Ericsson melakukan eksperimen yang menunjukkan, bahwa orang hanya bisa berkonsentrasi selama empat sampai lima jam saat bekerja sebelum mereka berhenti menyelesaikan sesuatu. Lebih dari itu, hasil pekerjaannya cenderung datar atau justru memburuk.

“Jika Anda mendorong orang untuk bekerja lebih dari durasi mereka bisa berkonsentrasi secara maksimal, Anda hanya membuat mereka memiliki kebiasaan buruk,” kata Ericcson, seperti dilansir Business Insider.

Kebiasaan buruk itu bisa juga membuang waktu mereka bisa untuk bekerja produktif. Singkat kata, memangkas waktu bekerja bisa menuai hasil yang lebih baik.

Ryan Carson, CEO dari perusahaan edukasi teknologi Treehouse, melihat karyawannya lebih bahagia dan produktif sejak dia mengimplementasikan waktu bekerja selama 32 jam setiap pekan pada 2006. Carson menganut prinsip bahwa memaksa orang bekerja 40 jam setiap pekan itu tidak manusiawi.

“Ini bukan soal waktu untuk keluarga, atau untuk bersenang-senang, atau bekerja lebih sebentar, ini tentang hidup lebih seimbang,” katanya.

Prinsip Carson tidak membuat perusahaannya sulit mendapat untung. Pendapatan tahunannya mencapai jutaan dolar AS dan menurut Carson, para karyawan senang datang ke kantor untuk bekerja setiap hari.

Cerita serupa terjadi di perusahaan Reusser Design yang mengubah peraturan bekerja jadi empat hari sepekan pada 2013. Meski perusahaan itu menerapkan waktu bekerja yang lebih lama untuk mengganti libur pada Jumat, pendiri perusahaan Nate Reusser mengatakan produktivitas meningkat.

“Anda tidak akan percaya pekerjaan yang selesai,” katanya pada CNN. Menurutnya, kebijakan itu memotivasi orang untuk bekerja lebih keras, mirip dengan orang yang giat bekerja menyelesaikan proyek sebelum berlibur.

Anak-anak juga punya potensi mendapat keuntungan dari empat-hari setiap pekan. Sebuah studi mengungkapkan bahwa anak kelas 4 dan 5 SD di Colorado mendapat nilai lebih tinggi saat mereka hanya bersekolah selama empat hari dibandingkan yang sekolah lima hari sepekan.

Nilai matematika mereka naik 12 persen, sementara nilai membaca naik enam persen. Bahkan di kelas, orang-orang juga sulit berkonsentrasi pada tugas sulit dalam periode lama.

“Melihat sistem sekolah kebanyakan, sebagian besar murid duduk selama enam atau tujuh jam sehari,” kata Ericcson. “Dan saya kira mereka tidak benar-benar berkonsentrasi selama itu.”

Sebagian bukti menekankan bahwa solusinya bukan pada jam kerja yang lebih sedikit, tapi bagaimana perusahaan mengalokasikan waktu karyawannya.

Pada 2008, mantan gubernur Utah Jon Huntsman mengimplementasikan rencana untuk mengubah pola kerja. Hanya memberi waktu adaptasi selama sebulan, nyaris 75 persen PNS mengganti pola kerja dari delapan jam selama lima hari sepekan jadi 10 jam dalam empat hari sepekan.

Di sisi lain, hari libur tambahan menghemat dana yang biasanya dipakai untuk pemanas ruangan, pendingin ruangan dan listrik untuk gedung. Perubahan ini juga meningkatkan moralitas pegawai.

Orang menikmati hari libur lebih banyak dan menikmati perjalanan dari rumah ke kantor yang lebih santai karena mereka tidak perlu terjebak macet pada jam sibuk. Pada intinya, bukti riset membuktikan Anda tidak perlu bekerja 40 jam sepekan untuk mencapai produktivitas maksimal.

BISNIS


Artikel lain:
Hindari 3 Hal ini Saat Wawancara Keluar Kerja
4 Pertanyaan Jebakan Wawancara Kerja dan Cara Menjawabnya
Apa yang Membuat Karyawan Bahagia di Tempat Kerja?

Berita terkait

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

4 hari lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

9 hari lalu

Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

Karakter Gen Z berevolusi menjadi pribadi yang lebih sadar untuk memaknai kehidupan tidak mementingkan kebahagiaan sendiri.

Baca Selengkapnya

4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

12 hari lalu

4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

Simak tips meningkatkan semangat bekerja setelah libur lebaran agar kamu lebih fresh.

Baca Selengkapnya

5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

15 hari lalu

5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

Kebanyakan perusahaan memerlukan kombinasi hardskill dan softskill yang baik untuk berkarier di dunia kerja. Ini tips cari kerja lewat LinkedIn.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

16 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

16 Januari 2024

Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

Kutu loncat adalah istilah yang diberikan pada seseorang yang suka berpindah pekerjaan dalam waktu singkat. Ini dampaknya untuk karier.

Baca Selengkapnya

Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

8 Januari 2024

Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

Memasuki usia dewasa, seseorang seringkali mengalami quarter life crisis yang membuatnya jadi tak percaya diri. Apa itu quarter life crisis?

Baca Selengkapnya

Jauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya

31 Desember 2023

Jauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya

Baru-baru ini wawancara lama Lee Dong Wook viral. Dia mengungkapkan caranya mempertahankan karier 25 tahun di inudstri hiburan

Baca Selengkapnya

Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

8 Desember 2023

Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

Pentingnya gen Z memiliki pola pikir yang peka serta kepedulian tinggi dalam kesehariannya.

Baca Selengkapnya

Career Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier

11 November 2023

Career Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier

Acara difokuskan pada berbagai tips dan trik merencanakan karier

Baca Selengkapnya