Kurangi Konsumsi Garam untuk Menekan Biaya Kesehatan

Reporter

Jumat, 13 Januari 2017 19:07 WIB

Ilustrasi garam. Dok. TEMPO/Kink Kusuma Rein

TEMPO.CO, Jakarta - Kebanyakan orang dewasa mengkonsumsi garam lebih dari kadar maksimum yang direkomendasikan, sebanyak 2 gram per hari. Hal itu mengakibatkan 1,65 juta kasus kematian akibat penyakit jantung setiap tahun menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Sebuah tim peneliti yang dipimpin Dariush Mozaffarian dari Tufts Friedman School of Nutrition Science and Policy menghitung biaya dan efek kesehatan jika terlalu banyak mengkonsumsi garam. Tolok ukur yang digunakan adalah disability adjusted life years (DALY) atau ukuran dampak keseluruhan suatu penyakit pada suatu populasi. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat kebijakan yang berkoordinasi dengan industri, pada 183 negara.

Untuk mendapatkan data ukuran dampak keseluruhan suatu penyakit pada populasi tertentu, tim peneliti mempertimbangkan usia, jenis kelamin populasi di setiap negara, dan risiko kesehatan mereka.

Penelitian tersebut menunjukkan kebijakan yang mengatur konsumsi garam dapat mengurangi jumlah orang yang terkena tekanan darah tinggi dan penyakit jantung. Beberapa negara di seluruh dunia juga telah melakukan penelitian terkait biaya untuk menerapkan program tersebut.

Mengurangi asupan garam sebesar sepuluh persen ternyata bisa menyelamatkan jutaan nyawa di dunia. Kampanye pelayanan publik yang dipimpin oleh pemerintah secara besar-besaran bisa menguragi angka kematian dan kecacatan akibat konsumsi garam berlebihan yang memicu penyakit jantung dan stroke sebesar 10 persen per orang setiap tahun di Amerika Serikat.

Walaupun tanpa menyertakan biaya kesehatan, para penulis mendapat dukungan pemerintah. Kebijakan nasional mengurangi asupan natrium penduduk sebesar 10 persen selama 10 tahun terbukti efektif.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa mengurangi asupan garam lebih dari satu dekade akan menghindarkan sekitar 5,8 juta kasus usia kematian di bawah angka harapan hidup dengan rata-rata biaya per orang hanya US$ 1,13 selama periode 10 tahun. Biaya hidup sehat setiap tahun yang diperoleh kira-kira sama dengan apa yang sedang dihabiskan untuk membeli obat yang digunakan untuk mencegah penyakit kardiovaskular.

BISNIS

Artikel lain:
Lipstik Infallible yang Awet dan Tahan Lama
Khasiat Witch Hazel, Sembuhkan Jerawat dan Varises
Minyak Biji Anggur yang Ampuh Tuntaskan Masalah Kulit

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

3 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

5 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

6 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

13 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

14 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

14 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

15 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

15 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

15 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

19 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya