Kebersamaan Keluarga Meningkatkan Kecerdasan Anak

Reporter

Kamis, 12 Januari 2017 05:51 WIB

Ilustrasi keluarga. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Menurunnya konsentrasi dan kurang maksimalnya fungsi otak depan pada anak bisa ditangani dengan pendekatan biopsikologi. Kebersamaan meningkatkan kecerdasan anak serta menimbulkan rasa bahagia.

Anak-anak membutuhkan waktu berekspresi lebih bebas di akhir pekan atau hari libur. Namun justru di akhir pekan seringkali orang tua ingin menegakkan kedisiplinan. Akibatnya, anak-anak sebal. Namanya juga anak-anak, frontal lobe mereka belum matang.

Kemampuan analitis otak depan masih dangkal. Kemudian, anak-anak berpikir orang tua di rumah itu sama dengan aturan. Kalau orang tua di luar rumah, artinya hidup merdeka. Para orang tua bisa memulainya dengan membicarakan hal yang disukai anak. Misalnya, minggu lalu habis menonton Transformers.

Saat dan setelah menonton, masuklah ke dunia anak. Jangan menyeret si kecil masuk ke dunia orang dewasa. Dengan begitu, kebersamaan di rumah terasa mengasyikkan. "Karena bagaimana pun lobus frontal terkait erat dengan penalaran, gerakan, emosi, dan pemecahan masalah," kata psikolog Efnie Indriani.

Dalam kajian biopsikologi, asyiknya kebersamaan itu mengaktifkan sistem hormon kebahagiaan. Kebersamaan memberi kesempatan si kecil mengaktifkan otak lewat keberanian berbicara, dan beropini. Saat anak merasa bebas dan bahagia, hormon kebahagiaan dilepaskan di otak. Ketika hormon itu dilepaskan, otak akan terlatih sehingga kecerdasan meningkat.

Kebersamaan membuat anak menjadi pribadi yang bahagia. "Saat beranjak dewasa, ia menjadi pribadi bahagia, secara socio-relationship baik, memiliki empati terhadap orang lain (karena ia sudah dapat kebahagiaan yang cukup di rumah). Bukannya menjadi tipe anak yang cari-cari perhatian di luar. Itu kaitan antara kesehatan otak depan dengan perkembangan psikologi anak," ujar Efnie.

Intinya, kebahagiaan bersumber dari rumah. Ketika lingkungan keluarga bahagia, di luar rumah pun anak akan bahagia. Namun, bukan berarti gadget 100 persen menodai kebersamaan keluarga dan kesehatan anggota keluarga. Hanya, durasi pemakaian layak diatur dengan bijaksana. Bagi yang keranjingan gadget, ketika harus menjalani acara keluarga dan gadget tak sengaja tertinggal di rumah, mereka biasanya merasa ada yang kurang. Ada yang hilang dari hidup pada hari itu.

"Karena sistem otak kecil memberi tahu, 'Hari ini kamu belum mengecek Twitter, lo! Hari ini kamu belum memperbarui status Path, lo!' Butuh waktu untuk mengubah kebiasaan itu," ujarnya. Penelitian di bidang neuropsikologi dari Universitas Negeri Michigan di Amerika (2011) menunjukkan saat mengakses media sosial, akan muncul hormon happiness di tubuh dan otak. Itu sebabnya, gadget direkomendasikan bagi mereka yang sudah matang.

TABLOIDBINTANG

Berita lainnya:
Bila Ego Anak Kecil Mirip Remaja
Tip Mengurangi Garam pada Menu Makan Anak
Khasiat Witch Hazel, Sembuhkan Jerawat dan Varises

Berita terkait

Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

7 Februari 2024

Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

Nikita Willy memahami kunci pola asuh yang baik adalah dengan menerapkan rutinitas sehari-hari yang konsisten meskipun sebagai ibu yang juga bekerja.

Baca Selengkapnya

Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

7 Februari 2024

Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

Ibu perlu menerapkan pola asuh yang fokus pada aspek perkembangan anak sesuai usianya yang disebut smart parenting. Cek manfaatnya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

23 Januari 2024

Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini.

Baca Selengkapnya

Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

9 Januari 2024

Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya.

Baca Selengkapnya

Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

10 Desember 2023

Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

Pakar parenting menyebut ada beberapa kesalahan yang biasa dilakukan orang tua terhadap anak-anak mereka di momen Hari Natal. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

28 November 2023

Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

Ada anak yang merasa bisa berpikir dan berlaku sesukanya, bisa juga mengacu pada anak manja. Penyebabnya mereka selalu mendapatkan segala keinginan.

Baca Selengkapnya

4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

23 November 2023

4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

Reality show parenting dari Korea yang sedang trending saat ini

Baca Selengkapnya

Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

20 November 2023

Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

Pola asuh authoritative parenting bisa memberikan pemahaman kepada anak, terutama remaja, mengenai konsekuensi tindakan yang mereka ambil.

Baca Selengkapnya

5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

27 September 2023

5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

Peran orang tua sangat penting bagi tumbuh kembang anak, terutama untuk mendidik dan menjadi teladan yang baik.

Baca Selengkapnya

Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

30 Agustus 2023

Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

Kenali pola parenting asah, asih, asuh yang wajib dipenuhi orang tua pada anak dan manfaatnya kini dan kelak.

Baca Selengkapnya