TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa faktor tak jarang menyebabkan seorang perempuan tidak percaya diri, bahkan takut melakukan hubungan suami-istri. Kadang masalah ini berlangsung berlarut-larut dalam waktu yang lama.
Sebelum persoalan ini menjadi batu sandungan dalam hubungan rumah tangga, ada baiknya Anda menyimak beberapa solusi berikut seperti dilansir dari HerWorld.
#Citra tubuh yang negatif Menurut seksolog klinis Martha Lee, wanita yang memiliki citra tubuh negatif, misalnya merasa kurang sensual pasca melahirkan. Dengan kata lain, akibat penambahan berat badan, perempuan cenderung menyangkal perasaan atau menghindari aktivitas hubungan intim. Solusinya, buang jauh-jauh pikiran bahwa istri wajib memiliki bentuk tubuh tertentu untuk berhubungan intim. Jika tidak suka melihat bentuk tubuh, ia bisa menyiasatinya dengan menggunakan lilin atau mengecilkan lampu ketika berhubungan suami-istri.
#Perubahan hormon Kehamilan, penuaan, stres, ataupun menderita penyakit tertentu bisa menimbulkan ketidakseimbangan hormon. Akibatnya, hasrat seksual menurun dan mengurangi rasa percaya diri. Solusinya, konsultasikan dengan ahli endokrinologi untuk mengatasi ketidakseimbangan hormon yang terjadi atau mendiskusikannya dengan pasangan untuk mencari solusi bersama dan menjalin intimasi.
#Rasa lelah Kurang tidur atau bekerja terlalu berat bisa membuat energi menurun sehingga kita kehilangan gairah. Solusinya, konsumsi makanan atau suplemen yang bisa meningkatkan energi. Jika sering merasa lelah di malam hari, lakukan hubungan suami-istri pada pagi hari.
#Konflik dengan pasangan Menurut Martha sulit untuk melakukan hubungan suami-istri jika pasangan memiliki konflik atau merasa tidak puas dengan hubungan yang dijalani. Solusinya, segera bicarakan hal tersebut dengan pasangan dan cari solusi bersama.
#Rasa sakit pada organ kewanitaan Menurut Martha, ada tiga jenis rasa sakit pada organ kewanitaan yang bisa mempengaruhi kehidupan intim. Solusinya, selain berkonsultasi dengan tenaga medis, cobalah menghubungi terapis seks dan psikoterapis. Jangan lupa melibatkan pasangan dalam konsultasi ini.