Makanan yang Kita Kenal Kini Sudah Ada Sejak Nenek Moyang

Reporter

Kamis, 5 Januari 2017 06:00 WIB

Ilustrasi wisata kuliner. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kita tentu tidak asing dengan rawon sebagai makanan khas Jawa Timur atau dendeng balado yang merupakan makanan khas Sumatera Barat. Selain rawon dan dendeng, makanan seperti brongkos, pecel, dan pindang juga sudah akrab di telinga dan bahkan lidah.

Berbagai makanan itu telah disebutkan dalam beberapa prasasti kuno. Bagi sejarawan yang menggeluti studi sejarah makanan, Fadly Rahman, kuliner yang tersaji di meja makan tidak serta merta ada. Melalui buku keduanya yang berjudul "Jejak Rasa Nusantara: Sejarah Makanan Indonesia," Fadly menyampaikan bahwa makanan Indonesia tak bisa dipisahkan dari sejarah yang membentuknya jauh sebelum Indonesia sendiri ada.

Sumber tertulis yang mulai bisa ditelusuri adalah catatan sejak abad ke-10 Masehi tentang keadaan makanan di Jawa Kuna. Catatan tersebut menunjukkan telah berkembangnya proses menemukan dan memanfaatkan bahan makanan di alam hingga teknik pengolahan sehingga tercipta berbagai jenis makanan.

Dalam beberapa prasasti naskah kuno bahkan telah disebutkan berbagai jenis makanan seperti rawon, brongkos, pecel, dendeng, dan pindang, yang hingga kini masih bertahan.

Setelah masa kuno berlalu, masuklah gelombang pengaruh makanan global yang berasal dari Cina, India, Arab, dan Portugis. Dalam puncak perkembangannya di abad ke-19, keempat pegaruh asing itu meyatu sebagai bagian dari boga Hindia-Belanda (Indische Keuken).

Pengaruh asing yang bercampur dengan cita rasa lokal ditemukan dalam jenis makanan seperti gulai dan kari, yang merupakan campuran pengaruh Arab dan India. Adapun, soto serta produk fermentasi kedelai seperti tahu, tempe, dan kecap merupakan warisan pengaruh lampau Tionghoa. Begitu pula, ketela, panada, bika, bolu, dan teknik mengawetkan daging berasal dari pengaruh Portugis. Teknik mengawetkan daging yang kemudian dikenal dengan rendang khas Minang.

Jauh sebelum buku masak proyek Soekarno Mustika Rasa yang terbit pada 1967, cikal bakal kuliner Indonesia sudah tercitrakan dalam Koki Bitja. Koki Bitja merupakan buku masa terawal yang terbit di Hindia Belanda pada 1857. Di dalamnya memuat penemuan tersebarnya jenis-jenis makanan lokal baik yang sebagian besar berasal dari Jawa maupun sebagian kecil dari luar Jawa.

Buku masak bukan semata urusan seleksi resep belaka tapi juga mendokumentasikan perubahan dan pergeseran kebiasaan makan di Indonesia dari masa ke masa. Pergeseran akibat pengaruh global antara lain cabai menggantikan posisi cabai lokal dan lada sebagai bahan pemedas, gula tebu meyaingi gula aren atau Jawa sebagai bahan pemanis, sapi yang makin banyak dibudidayakan sejak abad ke-19 menggeser kedudukan kerbau sebagai sumber protein hewani lokal, dan terigu menyaingi pemanfaatan ragam tepung lokal (beras, sagu, umbi-umbian, tapioka, maizena).

“Saya melihat potensi kuliner Indonesia sangat kaya dan melimpah. Namun, tata kelola yang salah menyesatkan pemahamanan masyarakat Indonesia. Maka, industri rwaralaba kuliner asing marak dan dinikmati masyarakat,” tuturnya.


BISNIS


Artikel lain:
Pilih Teh atau Kopi?
Manfaat Air Laut untuk Kesembuhan
Kebaikan Kapulaga bagi Tubuh Kita


Advertising
Advertising

Berita terkait

Solo Indonesia Culinary Festival 2024, Ada Pembagian 1.000 Porsi Soto hingga Edukasi Kuliner

5 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024, Ada Pembagian 1.000 Porsi Soto hingga Edukasi Kuliner

Festival kuliner ini diharapkan jadi ajang promosi potensi kuliner daerah sekaligus memperkuat branding Solo sebagai Food Smart City.

Baca Selengkapnya

Chef Juna dan Renatta Kenalkan Dua Kuliner Khas Tanah Morotai

6 hari lalu

Chef Juna dan Renatta Kenalkan Dua Kuliner Khas Tanah Morotai

Chef Juna dan Chef Renatta kenalkan Siput Popaco dan Sayur Lilin dari Morotai

Baca Selengkapnya

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

8 hari lalu

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

Menikmati kuliner hotpot dan bbq dari Sichuan, Cina

Baca Selengkapnya

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

9 hari lalu

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

PPJI berharap ke depan ada produk-produk kuliner jenis lainnya yang bisa diekspor seperti halnya rendang.

Baca Selengkapnya

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

15 hari lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

19 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

28 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

29 hari lalu

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

30 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

31 hari lalu

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.

Baca Selengkapnya