Panduan Sederhana Supaya Resolusi Tahun Baru Sesuai Rencana
Editor
Rini Kustiani
Senin, 2 Januari 2017 18:01 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Saban awal tahun, sebagian orang membuat resolusi untuk mengetahui target apa saja yang hendak dicapai hingga akhir tahun. Membuat resolusi dengan perubahan yang drastis memang tidak mudah. Kita harus mengubah kebiasaan yang sudah dilakukan selama bertahun-tahun.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Universitas Scranton, dari sekian banyak orang yang memulai tahun baru dengan membuat daftar resolusi, hanya sekitar 8 persen saja yang berhasil mewujudkannya. Perlu diakui, memang sulit merealisasikan mimpi, namun Anda dapat meningkatkan peluang keberhasilan dengan mengubah cara membuat resolusi.
Mulailah tahun 2017 dengan mengikuti panduan praktis berikut ini, seperti dikutip dari keterangan tertulis JobStreet:
1. Buat resolusi sederhana, spesifik, dan mudah dilaksanakan
Tidak ada yang lebih buruk daripada resolusi yang tidak jelas. Anda ingin mengurangi berat badan atau berhenti merokok merupakan awal yang baik, tetapi perlu tujuan yang spesifik jika Anda ingin melihat hasil yang sebenarnya.
Daripada menyatakan ingin menurunkan bobot tubuh 10 kilogram dalam waktu 6 bulan, lebih baik Anda mengatakan berhenti makan makanan cepat saji selama 2 bulan. Atau bisa juga memulai latihan kardio di pusat kebugaran dua kali seminggu. Semakin spesifik resolusi, semakin mudah untuk dilaksanakan.
2. Mengatur ekspektasi
Tak perlu menyalahkan diri jika tidak berhasil, namun juga jangan menjadikan alasan itu sebagai 'pengampunan'. Apabila harapan di tahun lalu terbilang mudah dan semua orang bisa melakukannya, maka Anda patut mendapat hukuman jika tak dapat mencapainya. Jangan sampai terbersit kegagalan ketika membuat resolusi awal tahun, apalagi sampai mengarang alasan apabila keinginan itu tak terwujud.
Contoh, sebagian besar perokok membuat beberapa upaya untuk berhenti sebelum mereka benar- benar berhasil. Bahkan berhenti merokok merupakan tantangan seumur hidup. Intinya, butuh usaha yang gigih dan tekad kuat untuk mengubah kebiasaan.
3. Memantau perkembangan capaian resolusi
Hasil adalah kunci dari motivasi untuk tetap berusaha. Jika berat badan Anda turun 2 kilogram setelah sebulan latihan kardio mingguan di pusat kebugaran dan tidak mengkonsumsi makanan cepat saji, akan lebih mudah bagi Anda untuk menjaga bobot tubuh.
Di sisi lain, jika Anda melihat hasil yang negatif -misalnya berat badan tetap naik dan jadi lebih sering merokok, hal tersebut menandakan rencana Anda tidak berjalan dengan baik dan perlu mencoba dengan pendekatan yang berbeda. Apapun kasusnya, tanpa adanya tolok ukur yang jelas, tidak akan ketahuan apakah Anda membuat kemajuan atau melenceng dari tujuan.
4. Bersabar
Butuh waktu untuk menurunkan berat badan, berhenti merokok, atau meningkatkan pendapatan. Berusahalah untuk membuat perubahan gaya hidup yang bisa bertahan lama, meski tahapannya selangkah demi selangkah. Bersabarlah dengan diri sendiri.
5. Jauhilah faktor pemicu kegagalan
Jika Anda ingin menghindari makanan cepat saji, jangan pergi berbelanja ketika Anda lapar. Sebab itulah kondisi paling rentan dan pertahanan Anda berada pada titik terlemah dari godaan makanan cepat saji. Hilangkanlah godaan tersebut dengan merencanakan belanja kebutuhan sehari- hari lebih awal.
Begitu juga jika Anda tahu begadang akan membuat tubuh lemas dan malas pergi ke pusat kebugaran keesokan harinya. Sebab itu, sebaiknya beristirahat dengan baik pada malam hari.
6. Minta bantuan
Beritahukan kepada seseorang tentang resolusi Anda dan pastikan dia bisa dipercaya untuk membantu agar target tercapai. Yang jelas, orang tersebut harus cukup tegas untuk mengingatkan ketika Anda mulai kehilangan fokus, tapi juga menyemangati ketika Anda membuat kemajuan. Anda akan berpikir dua kali untuk diam-diam merokok jika tahu dia akan mengomel nantinya.
RINI K
Berita lainnya:
Tak Selamanya Uang Bisa Membeli Cinta
Bila Kekasih Minta Foto Syur, Harus Bagaimana?
Daftar Gaun Termahal Kate Middleton Sepanjang 2016