Ni Made Sekardi, Penebar Virus Sedekah Ilmu

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Sabtu, 24 Desember 2016 14:07 WIB

Ni Made Sekardi. TEMPO/ Pito Agustin Rudiana

TEMPO.CO, Jakarta - Ni Made Sekardi tak pernah lupa pengalaman pahit saat hendak mengikuti pelatihan bisnis yang diadakan sebuah lembaga pendidikan di Yogyakarta pada 2013. Dia ingin mendapatkan ilmu untuk mengembangkan usaha percetakan yang digelutinya dan menjadi pengusaha sukses. Sekar tetap datang ke pelatihan tersebut meski dia baru membayar Rp 500 ribu dari ongkos pelatihan sebesar Rp 3 juta. “Suami sudah mengingatkan, saya tak mungkin bisa ikut karena belum lunas,” kata Sekar kepada Tempo, Minggu 11 Desember 2016.

Kekhawatiran suami Sekar, Priyono, itu nyata adanya. Panitia melarangnya mengikuti pelatihan. Perasaan sedih, kecewa, dan marah bercampur aduk ketika ia kembali ke rumah dengan tangan hampa. Kenangan masa kecil kembali terngiang ketika ayah Sekar berpulang, sehingga dia terpaksa bekerja membantu mencari uang dengan membuat kerajinan tangan. Bahkan dia tak mampu membayar formulir pendaftaran ujian masuk perguruan tinggi negeri senilai Rp 70 ribu.

Sejak itu, Sekar bertekad untuk tidak perhitungan soal ilmu. Tapi dia tak tahu harus memulai dari mana. Lambat laun bisnis yang digeluti bersama suaminya, D’Sekar Printing, mulai menggeliat. Punya sedikit modal dan jejaring pertemanan membuat Sekar mantap membentuk komunitas Sedekah Ilmu pada 14 Februari 2015, lalu berbentuk yayasan enam bulan setelahnya.

Awalnya mereka menggelar pelatihan pemasaran melalui media sosial yang dimentori rekan-rekan Sekar. Jumlah peserta yang mendaftar mencapai 50 orang, sedangkan kapasitas ruang pelatihan, yang tak lain adalah kantor D’Sekar Printing, hanya mampu menampung separuhnya. Walhasil, kelas pelatihan dibagi pagi dan sore. “Tidak ada peserta yang membayar dan mentor pun tak dibayar. Semua atas dasar sukarela,” ujar Sekar.

Sukses dengan pelatihan awal, Sekar kembali menggelar kegiatan serupa beberapa pekan kemudian. Tak disangka, minat para peserta di acara berikutnya membeludak hingga 500 orang. Sekar kelimpungan melayani mereka karena kapasitas ruangan dan peralatan yang terbatas. Bermodal uang urunan, Sekar bersama teman-temannya menyewa gedung di Kotabaru.

Sedekah Ilmu ini juga menggelar kelas reguler, seperti bisnis properti, motivasi, dan bahasa. Kelas keterampilan teknisi servis mesin cuci, televisi, hingga pembuatan pupuk organik pun ada. Semua itu tak terlepas dari dukungan para relawan yang tergugah berbagi pengetahuan sesuai dengan latar belakang keilmuan masing-masing.

Pemilik usaha kue Klarisan Bakery, Lalitya Xaviera, 30 tahun, adalah salah seorang “lulusan” Sedekah Ilmu. Setelah rutin mengikuti berbagai pelatihan, dia semakin lincah berbisnis. Lalitya lantas memberi imbal jasa atas pengetahuan cuma-cuma yang dia terima dengan cara menjadi mentor. “Kontribusi dari kami tak harus bersifat materiil,” katanya.

Keberhasilan Sekar menggerakkan Sedekah Ilmu tecermin dari ribuan alumnus yang tak hanya berasal dari Yogyakarta, tapi juga kota-kota lain, yakni Surabaya, Purworejo, dan Sukoharjo. Bahkan dia meladeni permintaan untuk mendatangkan mentor ke Pontianak, Bali, dan Bengkulu. Pembiayaan kegiatan, menurut Sekar, diperoleh dari kocek pribadi pengurus dan sumbangan tak mengikat. Tercatat ada 12 pengurus yang menggawangi kegiatan Sedekah Ilmu. Jumlah itu belum termasuk 20 tenaga pengajar sukarela, seperti blogger Arief Ramadhan, spesialis Twitter untuk bisnis Taufik Iswara, juga ahli ilmu branding Budi.

Kerja keras Sekar dan rekan-rekannya kini berbuah pengakuan. Pada Sabtu, 10 Desember lalu, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak memintanya memberikan motivasi tentang berbagi ilmu di Gunung Mas, Kalimantan Tengah. “Sedekah ilmu itu tak harus menunggu pintar. Lebih baik diajarkan daripada ilmu ikut terkubur ketika kita mati,” katanya.

NI MADE SEKARDI
Tempat, tanggal lahir: Nagasepaha, Singaraja, Bali, 25 Oktober 1983
Suami: Priyono
Pendidikan:
- SD Negeri 1 Desa Nagasepaha Buleleng (1990-1996)
- SLTPN 3 Sukasada (1996-1999)
- SMAN 2 Denpasar Bali (1999-2002)
Pengalaman:
- Inspirator Puspa Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
- Pelatihan Manajemen Rumah sakit di Medika Farma Husada, Yogyakarta (2002-2003)

PITO AGUSTIN RUDIANA | RIKY FERDIANTO

Berita lainnya:
Restoran `Perompak` Nan Elegan
Olah Fisik Plank Sedang Naik Daun, Apa Itu?

6 Perilaku yang Menghancurkan Hubungan Cinta

Berita terkait

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

1 hari lalu

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

Sampah yang masuk ke TPS 3R Nitikan Yogyakarta akan diolah menjadi bahan bakar alternatif Refused Derived Fuel (RDF).

Baca Selengkapnya

Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

3 hari lalu

Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

Salah satu syarat study tour adalah pemilihan bus atau kendaraan, usianya tak boleh lebih dari enam tahun dan harus lolos uji KIR.

Baca Selengkapnya

Usai Libur Panjang, Yogyakarta Diwarnai Sejumlah Aksi Ricuh Konvoi Lulusan Sekolah

3 hari lalu

Usai Libur Panjang, Yogyakarta Diwarnai Sejumlah Aksi Ricuh Konvoi Lulusan Sekolah

Aksi ricuh pelajar yang masih berseragam sekolah itu membuat lalu lintas di sejumlah Kota Yogyakarta tersendat.

Baca Selengkapnya

Cara Mengurangi Kesedihan buat yang Baru Kehilangan Ibu

8 hari lalu

Cara Mengurangi Kesedihan buat yang Baru Kehilangan Ibu

Untuk yang baru saja kehilangan ibu, berikut lima tips pakar untuk mengatasi emosi yang sulit sekaligus menyambut Hari Ibu Internasional pada 12 Mei.

Baca Selengkapnya

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

9 hari lalu

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

Yogyakarta sebagai destinasi wisata turut tercoreng oleh masalah sampah yang belum terselesaikan setelah TPA Piyungan tutup.

Baca Selengkapnya

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

17 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

25 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

29 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

40 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

44 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya