TEMPO.CO, Jakarta - Perasaan kesepian bisa secara cepat meningkatkan risiko seseorang terserang penyakit jantung, stroke, dan kanker. Itulah peringatan yang dilontarkan para ilmuwan pada 2015.
Kekurangan jaringan pertemanan dan keluarga juga berbahaya buat kesehatan, sama seperti kurang beraktivitas fisik pada masa muda dan menderita diabetes di hari tua. Pernyataan itu juga disampaikan oleh para peneliti, seperti dilansir Daily Mail.
Para pakar dari Universitas Carolina Utara di Amerika Serikat mempelajari kaitan antara hubungan sosial dan kesehatan di setiap tahapan hidup. Mereka menegaskan bahwa hubungan sosial yang lemah di masa muda bisa meningkatkan risiko peradangan yang sama besarnya dengan kekurangan aktivitas fisik.
Lebih dari itu, hipertensi pada usia tua lebih mungkin terjadi sebagai akibat dari kesepian dibanding faktor-faktor klinis, termasuk juga diabetes. Sebuah penelitian bahkan mengklaim orang yang tidak menikah 70 persen lebih berisiko meninggal karena stroke.
Hidup dalam sebuah pernikahan yang stabil akan mengurangi risiko terserang stroke. Memiliki pasangan hidup akan membuat seseorang lebih tenang karena ada yang merawat pada masa sakit dan sehat sehingga ada kemungkinan untuk hidup lebih lama serta lebih tinggi 71 persen dibanding mereka yang hidup sendiri.
Lebih dari 795 ribu orang terserang stroke di Amerika Serikat setiap tahun dan 130 orang meninggal dunia. Selain mereka yang melajang, para janda atau duda dan orang yang mengalami kegagalan pernikahan rentan terkena stroke.
Menurut tim peneliti, para penderita stroke bisa dipengaruhi oleh pengalaman traumatis pada masa lalu. Mereka menemukan fakta bahwa orang yang pernah bercerai memiliki risiko kematian akibat stroke 23 persen lebih tinggi dan mereka yang hidup menjanda atau menduda juga berisiko meninggal karena stroke 25 persen lebih tinggi dibanding mereka yang pernikahannya langgeng.
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
10 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.