Jangan Paksakan Minat Anak, Hargai Bakat dan Potensinya

Reporter

Selasa, 13 Desember 2016 16:30 WIB

Ilustrasi anak menjambak rambut/bertengkar. Shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap anak mempunyai potensi dan bakatnya sendiri. Tugas orang tua untuk mendukung minat dan bakat anak. Namun jangan memaksakan. Jika anak merasa gagal, dapat menurunkan rasa percaya diri, kehilanga minat, menderita gangguan sosial, gangguan fisik, maupun kehilangan harga diri.

Seto Mulyadi, pendidik dan pemerhati anak, mengatakan setiap anak memiliki bakat yang berbeda-beda. Ada yang berbakat di bidang seni, kreativitas, olahraga, dan ada pula yang berbakat di bidang akademis, seperti pintar matematika atau fisika. Menurut Kak Seto, orang tua harus bisa menghargai setiap bakat dan potensi anak.

"Sering kali mereka terdiskriminasi kalau matematikanya dapat nilai jelek. Padahal si anak pintar menyanyi," ujarnya. Kak Seto mengingatkan agar orang tua jangan sampai memaksakan bakat anak supaya mereka bisa tumbuh dengan percaya diri dan unggul di bidangnya masing-masing. Dia mencontohkan, pemain sepak bola Maradona tidak akan bisa unggul di bidang matematika karena keahliannya di bidang olahraga. Bila Maradona dipaksa belajar matematika, tentulah ia tidak akan pernah menjadi pemain sepak bola terkenal.

Sementara itu, A. Kassandra Putranto, psikolog anak dan keluarga, mengatakan banyak anak terjerat masalah narkoba atau tawuran. Salah satu faktor penyebabnya adalah mereka tidak bisa menemukan potensi dan dipaksa belajar sesuatu yang bukan minat mereka.

Kassandra menyarankan agar orang tua harus bisa membimbing serta mengarahkan bakat dan potensi anak. "Yang perlu diingat, jangan sampai memaksa. Itu artinya eksploitasi," ujarnya.

Ada satu kunci untuk mengukur apakah orang tua mengeksploitasi anak atau tidak dalam mendukung si kecil melakukan aktivitas pada bidang yang diminatinya. Kassandra mengingatkan, kuncinya adalah senyum anak jangan sampai hilang dari wajah mereka. Bila mereka tidak bisa lagi tersenyum atau kehilangan keceriaan, sebaiknya orang tua jangan lagi memaksa mereka.

Sekali lagi Kassandra menggarisbawahi bahwa peran orang tua sangat penting dalam mendukung minat dan bakat anak. Misalnya, bila anak memang tidak bisa menyanyi, mereka tidak perlu dipaksa menjadi penyanyi. "Sebab, jika si anak sampai gagal, bisa menimbulkan penurunan rasa percaya diri, hilang minat, gangguan sosial, gangguan fisik, maupun kehilangan harga diri," ujarnya.

Kassandra pun menyebutkan contoh kasus pada artis Shirley Temple, yang mengalami sindrom eksploitasi, yang mengakibatkan bunuh diri di usia lanjut. "Salah satu penyebab adalah Shirley merasa masa kejayaannya sebagai bintang kecil dulu adalah eksploitasi terselubung," kata dia.

KORAN TEMPO

Berita lainnya:
Ayah-Bunda, Berikanlah Anak Perhatian pada Saat yang Tepat
Seni Meningkatkan Potensi Anak
Masuk Usia 12 Tahun, Saat Tepat untuk Kenali Potensi Diri



Berita terkait

Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

7 Februari 2024

Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

Nikita Willy memahami kunci pola asuh yang baik adalah dengan menerapkan rutinitas sehari-hari yang konsisten meskipun sebagai ibu yang juga bekerja.

Baca Selengkapnya

Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

7 Februari 2024

Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

Ibu perlu menerapkan pola asuh yang fokus pada aspek perkembangan anak sesuai usianya yang disebut smart parenting. Cek manfaatnya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

23 Januari 2024

Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini.

Baca Selengkapnya

Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

9 Januari 2024

Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya.

Baca Selengkapnya

Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

10 Desember 2023

Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

Pakar parenting menyebut ada beberapa kesalahan yang biasa dilakukan orang tua terhadap anak-anak mereka di momen Hari Natal. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

28 November 2023

Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

Ada anak yang merasa bisa berpikir dan berlaku sesukanya, bisa juga mengacu pada anak manja. Penyebabnya mereka selalu mendapatkan segala keinginan.

Baca Selengkapnya

4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

23 November 2023

4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

Reality show parenting dari Korea yang sedang trending saat ini

Baca Selengkapnya

Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

20 November 2023

Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

Pola asuh authoritative parenting bisa memberikan pemahaman kepada anak, terutama remaja, mengenai konsekuensi tindakan yang mereka ambil.

Baca Selengkapnya

5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

27 September 2023

5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

Peran orang tua sangat penting bagi tumbuh kembang anak, terutama untuk mendidik dan menjadi teladan yang baik.

Baca Selengkapnya

Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

30 Agustus 2023

Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

Kenali pola parenting asah, asih, asuh yang wajib dipenuhi orang tua pada anak dan manfaatnya kini dan kelak.

Baca Selengkapnya