Kerusakan Usus Kecil Dapat Hambat Perkembangan Anak

Reporter

Editor

Sandra

Sabtu, 10 Desember 2016 07:30 WIB

Ilustrasi anak sakit. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah temuan mengejutkan datang dari peneliti Rumah Sakit Mass General untuk Anak-anak (MGHfC) dan Rumah Sakit Anak Boston (BCH). Dari penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa satu dari lima anak dengan penyakit celiac mengalami kerusakan usus persisten, meskipun telah menjalani diet gluten free.

Temuan ini konsisten dengan penelitian terbaru pada orang dewasa, yang menunjukkan bahwa lebih dari 33 persen pasien dewasa yang mengikuti pola makan diet gluten free memiliki kerusakan usus akut, berdasarkan hasil tes darah.

Penyakit celiac adalah gangguan pencernaan yang menyerang usus kecil setelah mengkonsumsi makanan yang mengandung gluten. Gluten adalah protein yang terkandung di dalam roti, biskuit, dan pasta.

"Penelitian ini menegaskan bahwa kita perlu melihat lebih dalam penyembuhan mukosa pada semua pasien, tidak hanya orang dewasa," kata Maureen Leonard, Direktur Klinis Center for Celiac Research and Treatment di MGHfC dan penulis utama riset yang dipublikasikan dalam Journal of Pediatric Gastroenterology and Nutrition tersebut.

Temuan dari penelitian ini telah diaplikasikan dalam perawatan klinis di MGHfC. Peneliti memantau sebagian besar pasien anak di atas usia 10 yang dalam proses penyembuhan mukosa dengan endoskopi berulang. Lalu ditindaklanjuti dengan tes darah selama satu tahun pengobatan dengan pola makan gluten free.

Meskipun risiko jangka panjang untuk anak-anak dengan kerusakan usus akut tidak jelas, kerusakan pada orang dewasa dikaitkan dengan peningkatan risiko limfoma, kepadatan tulang yang rendah, dan fraktur. Menurut peneliti, "Mal-absorpsi dan peradangan pada anak-anak memiliki dampak negatif pada perkembangan fisik dan kognitif."

Hasil penelitian lain yang mengejutkan Alessio Fasano, Direktur Pusat MGHfC, adalah kadar darah dari autoantibodi IgA TTG tidak akurat mengukur pemulihan mukosa. Bahkan hasil tes darah secara akurat memprediksi hasil biopsi berulang, dan antibodi TTG yang paling efektif untuk diagnosis tidak berguna dalam penyembuhan mukosa.

Fasano menjelaskan, pada 1970-an, dokter anak akan melakukan tiga endoskopi untuk memeriksa penyembuhan setelah pasien terpapar gluten. Pada 1990-an, perkembangan alat screening darah menentukan jumlah endoskopi yang diperlukan untuk perawatan standar dikurangi menjadi 1. Para peneliti, dia melanjutkan, berasumsi bahwa penyembuhan dapat dilakukan melalui pola makan bebas gluten. "Namun ternyata hal ini tidak terjadi untuk semua pasien celiac," katanya.

Penelitian yang dilakukan anggota Program Celiac Penelitian di Harvard Medical School (HMS), kolaborasi antara MGHfC, BCH, dan Beth Israel Deaconess Medical Center ini merencanakan untuk melakukan studi prospektif penyembuhan mukosa pada anak-anak.

MEDICALNEWSTODAY | DINA ANDRIANI

Baca juga:
Waspadai Kanker Usus Besar bila Sulit Buang Air Besar
Sehatnya Buah Kiwi buat Pencernaan
Alasan Kuat agar Anda Mengurangi Konsumsi Minuman Energi


Berita terkait

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

4 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

5 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

6 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

6 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

7 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

7 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

10 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

14 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

15 hari lalu

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.

Baca Selengkapnya

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

22 hari lalu

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya