Berbagai Cara Mendeteksi Kanker Usus Besar

Reporter

Jumat, 9 Desember 2016 10:17 WIB

Ilustrasi usus. 123rf.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kanker usus besar bisa diidap segala usia, terutama yang berumur di atas 50 tahun. Menurut dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan gastroenterologi-hepatologi, L. A. Lesmana, penderita kanker usus besar biasanya akan merasakan gejala yang mirip dengan penyakit wasir, seperti mengalami pendarahan ketika buang air besar.

Untuk mengetahui seseorang terkena kanker usus besar, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan sederhana dengan cara mengecek kondisi anus pasien guna melihat adanya pembengkakan. Pemeriksaan tersebut juga bisa menggunakan alat berbentuk selang kecil yang dilengkapi lampu dan kamera di ujungnya, yang disebut sigmoidoskopi.

Alat yang tersambung dengan monitor tersebut dimasukkan ke usus besar melalui anus. Lewat monitor, dokter bisa melihat apakah ada tanda-tanda kanker usus besar. Selain sigmoidoskopi, juga ada beberapa pemeriksaan lain yang dapat dilakukan, yakni kolonoskopi, barium x-ray, dan PET scan.

Untuk kolonoskopi, proses pemeriksaan hampir sama dengan sigmoidoskopi, tetapi selang yang digunakan lebih panjang sehingga mampu menjangkau usus besar lebih dalam. Biasanya, prosedur menggunakan kolonoskopi berlangsung selama 30-60 menit tanpa rasa sakit.

Jika menggunakan barium x-ray, pasien harus meminum cairan yang mengandung barium sebelum dilakukannya foto sinar x. Sementara itu, PET scan dapat menentukan stadium kanker dan melihat penyebaran penyakit tersebut. Untuk pengobatan, seperti kanker pada umumnya, pilihan utama untuk kanker usus besar adalah operasi, kemoterapi, dan radiasi. Ada dua jenis operasi yaitu open colectomy dan laparoskop colectomy.

Pada open colectomy, perut akan dibedah untuk mengambil bagian yang terkena kanker, sedangkan pada laparoskop colectomy, dokter hanya membuat sayatan kecil kemudian memanfaatkan kamera dan alat operasi melalui sayatan tersebut.

Kanker usus besar adalah jenis kanker yang menyerang bagian terakhir pada sistem pencernaan manusia. Sebagian besar kasusnya diawali dengan pembentukan gumpalan-gumpalan berukuran kecil dan seiring berjalannya waktu terus menyebar tak terkendali.

Selain itu, ada beberapa perubahan yang terjadi berkaitan dengan kebiasaan buang air besar, di antaranya terjadi diare, susah buang air besar atau sembelit selama beberapa minggu karena adanya benjolan yang menyebabkan kotoran sulit lewat, ukuran feses secara konsisten lebih kecil dari biasanya, dan buang air besar terasa tidak tuntas.

BISNIS

Artikel lain:
7 Tip Atasi Mata Kering
Kotoran Mata Keluar Terus, Cari Tahu Apa Penyebabnya

Cerita Cinta Gita Sjahrir tentang Sepeda Statis Dalam Ruangan

Berita terkait

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

22 hari lalu

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).

Baca Selengkapnya

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.

Baca Selengkapnya

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.

Baca Selengkapnya

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan

Baca Selengkapnya

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.

Baca Selengkapnya

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.

Baca Selengkapnya

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.

Baca Selengkapnya

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?

Baca Selengkapnya

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.

Baca Selengkapnya