Tren Cincin Emas Terinspirasi Pedang Katana

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Kamis, 8 Desember 2016 14:50 WIB

Cincin Mokume Gane. Bisnis.com

TEMPO.CO, Jakarta - Anda pasti tahu pedang katana kan? Senjata kebanggaan para samurai Jepang itu bukan sekadar menjadi alat dalam peperangan pada akhir 1600-an hingga awal 1800-an, tapi menjadi perlambang status sosial seseorang.

Sebilah katana pasti memiliki dekorasi khas pada mata pedangnya dan pegangannya. Semakin elaboratif motif dan ornamen sebuah samurai, semakin tinggi pula status sosial dan kekayaan pemiliknya.

Keindahan seni mendekorasi dari Jepang tersebut telah lama diakui dunia. Adapun, teknik menempa katana yang rumit itu dikenal juga sebagai mokume gane. Dalam bahasa Jepang, mokume berarti bijih kayu, dan gane berarti logam.

Teknik tersebut diperkenalkan pada abad ke-17 oleh empu logam terkenal dari Prefektur Akita bernama Denbei Shoami. Ketika itu, dia mulai mengkombinasikan bijih kayu sebagai penghias bilah pedang samurai.

Dengan teknik mokume gane, Denbei Shoami berhasil menciptakan efek logam berlapis-lapis dengan cara dipanaskan dan ditempa berkali-kali. Lapisan-lapisan itu terkomposisi dari berbagai macam kombinasi logam, sehingga menghasilkan motif yang unik.

Menguasai teknik penempaan logam ala mokume gane tidaklah mudah. Dibutuhkan pemahaman yang tinggi terhadap berbagai karakter material logam serta teknik pengerjaan yang rumit untuk menghasilkan motif lapis yang indah. Namun, tingkat kesulitan yang tinggi itu tidak menghentikan langkah James Binnion untuk mengadaptasi teknik mokume gane dalam proses produksi berbagai perhiasan nan indah dan bergaya edgy.

Pada Mei 2002, desainer perhiasan logam asal Amerika Serikat itu mulai memperkenalkan teknik mokume gane ke publik internasional di sela konferensi teknologi manufaktur perhiasan Santa Fe Symposium.

Sejak itu, teknik mokume gane mulai lazim diterapkan untuk menghasilkan berbagai produk perhiasan logam bernilai seni tinggi. Salah satu yang paling populer adalah cincin dengan detail motif logam lapis nan elegan dan eksklusif

“Saya mengembangkan teknik mokume gane modern dengan material dan peralatan yang tersedia. Proses laminasinya dilakukan dengan menjepit antara 10 hingga 30 lapisan berbagai jenis logam seperti platinum, emas, palladium, perak, dan besi,” papar Jim di situs resminya.

Setelah dilaminasi, lapisan logam tersebut lantas dilebur tetapi tidak dicairkan dengan menggunakan panas dan tempaan. Hasil dari proses tersebut dimanai billet. Nah, billet ini yang nantinya ditempa dan digulung hingga mencapai ketebalan yang diinginkan.

Billet-billet tersebut memiliki berbagai motif unik yang dihasilkan dari laminasi lapisan-lapisan logam. Setelah dipipihkan, billet siap digulung berkali-kali untuk menghasilkan produk yang diinginkan, misalnya cincin.

Karena prosesnya yang manual dan rumit, motif yang dihasilkan untuk setiap produk tidak akan sama satu dengan lainnya. Sehingga, dijamin Anda akan mendapatkan motif logam lapis yang eksklusif. Saat ini, perhiasan dari teknik mokume gane banyak diminati oleh pasangan untuk cincin pertunangan atau pernikahan.

BISNIS

Berita lainnya:
Stres, Dengarkan 10 Lagu Penghilang Cemas
Strategi agar Bisa Diterima Bekerja Setelah Ditolak
Kotoran Mata Keluar Terus, Cari Tahu Apa Penyebabnya

Berita terkait

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

2 hari lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

5 Rekomendasi Tempat Sewa Kebaya di Jakarta yang Bagus

3 hari lalu

5 Rekomendasi Tempat Sewa Kebaya di Jakarta yang Bagus

Untuk acara pernikahan atau wisuda, Anda dapat menyewa kebaya agar lebih hemat. Berikut ini rekomendasi tempat sewa kebaya di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

7 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

9 hari lalu

Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

Dalam beberapa kasus ingin tampil menarik dengan pakaian tertentu tapi justru berdampak pada kesehatan. Berikut penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

16 hari lalu

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

Baju flanel dapat dibeli baik di toko fisik ataupun toko online seperti Shopee

Baca Selengkapnya

Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

24 hari lalu

Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

Gaya Boho Chic pada dasarnya adalah gaya santai yang menggabungkan unsur-unsur hippie, nomaden, dan vintage. Begini lebih jelasnya.

Baca Selengkapnya

Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

29 hari lalu

Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

Koleksi Victoria Beckham dan Mango yang terbaru dari rangkaian kolaborasi para penggemar street fashion

Baca Selengkapnya

Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

33 hari lalu

Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

Peci yang identik dengan busana lebaran telah dikenal masyarakat sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

44 hari lalu

Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.

Baca Selengkapnya

Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

4 Maret 2024

Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

Didiet Maulana, Direktur Kreatif Ikat Indonesia memberikan tips padupadankan gaya berpakaian ala jurnalis.

Baca Selengkapnya