TEMPO.CO, Jakarta - Pernah melihat teman menangis sedih akibat putus cinta? Atau bahkan Anda sendiri pernah mengalaminya?
Tak jarang seseorang, terutama wanita, akan menangis setelah mengalami putus cinta. Tak hanya itu, sikap dan perilakunya juga jadi berubah, misalnya jadi pendiam, pemurung, cengeng, lebih sensitif, dan mengurung diri di kamar.
Anda atau teman Anda bukannya berlebihan alias lebay, tapi itulah efek dari yang namanya patah hati akibat putus cinta. Tanpa disadari, perubahan-perubahan itu kelak akan mempengaruhi kondisi kesehatan.
Menurut peneliti, ada beberapa hal yang umumnya terjadi pada diri seseorang saat mengalami patah hati akibat putus cinta.
#Badan sakit Setelah mengalami putus cinta, pikiran Anda akan mengirimkan sinyal rasa sakit ke seluruh sistem tubuh, yang membuat Anda merasa seolah-olah seluruh tubuh Anda merasa sakit. #Tidak termotivasi Anda mungkin merasa lemah karena tubuh Anda mengalami stres karena pikiran suram seusai putus cinta. Anda mungkin tidak merasa termotivasi untuk melakukan sesuatu dalam kurun waktu singkat.
#Depresi Depresi mungkin terjadi pada seseorang seusai patah hati. Sebuah keadaan putus asa dan kehilangan harapan berujung buruk pada orang yang mengalami putus cinta.
#Kehilangan selera makan Beberapa orang bisa kehilangan selera makan seusai putus cinta. Namun, pada beberapa orang, patah hati akibat putus cinta justru bisa menyebabkan selera makan bertambah sehingga mengalami kenaikan berat badan.
#Habiskan waktu dengan teman-teman Banyak penelitian juga menegaskan, detak jantung dapat melambat pada beberapa orang seusai putus cinta. Jadi lebih baik menghabiskan waktu dengan teman-teman, orang yang dicintai, atau binatang peliharaan agar irama detak jantung kembali ke tingkat normal.
#Insomnia Insomnia adalah masalah lain yang mungkin terjadi pada mereka yang baru saja patah hati. Sebab, seseorang bisa saja terus-menerus memikirkan masalah tersebut dan sulit tidur.
#Kehilangan minat Beberapa orang juga bisa jatuh sakit seusai putus cinta. Beberapa orang mungkin kehilangan harga diri. Beberapa lain juga mungkin kehilangan minat dalam karier, studi, atau yang lain.