Pencukit, Pemberi Ruh pada Kain Tenun

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Kamis, 1 Desember 2016 16:00 WIB

Mardiana, 26 tahun, seorang pencukit atau pembuat motif pada kain tenun asal Kabupaten Ogan Ilir. TEMPO/Rini

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu pekerjaan yang tak banyak diketahui orang di dunia kain tenun adalah pencukit. Di Sumatera Selatan, pencukit berarti orang yang membuat motif untuk kain tenun. Singkat kata, pekerjaannya sama seperti desainer yang menentukan bagaimana gaya busana.

Direktur Asosiasi Pendamping Perempuan Usaha Kecil (ASPPUK), Mia Ariyana mengatakan tak semua penenun mampu membuat motif kain yang hendak dibuat. “Kalaupun sudah diajarkan berkali-kali, mereka belum tentu bisa karena prosesnya rumit sekali,” kata Mia kepada Tempo di acara Pameran Produk Perempuan Usaha Kecil Mikro Tenun Tangan Ramah Lingkungan di Jakarta, Selasa 29 November 2016. Buktinya, dari sekitar 2 juta anggota ASPPUK yang bergelut di dunia kain tenun, hanya beberapa orang saja yang mampu membuat motif, salah satunya Mardiana.

Mardiana, 27 tahun, merupakan penenun sekaligus pencukit yang tinggal di Desa Tanjung Laut, Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Anak keempat dari lima bersaudara ini belajar menenun dari neneknya sejak usia 11 tahun. Menenun merupakan kegiatan turun-temurun yang digeluti setiap perempuan di kampungnya. Sayangnya, tak satupun anggota keluarganya, bahkan orang sedesa yang mampu membuat sendiri motif untuk kain tenun yang mereka buat.

Berangkat dari situ, perempuan kelahiran 8 Agustus 1989 ini mengikuti pelatihan membuat motif tenun selama enam bulan. Mariana memulai pekerjaannya dengan menggambar motif di atas kertas kotak-kotak atau kristik. Proses ini penting untuk mengetahui hitungan benang masuk-keluar demi menemukan “rumus baku” motif tenun. Kemudian wanita tamatan Sekolah Menengah Atas ini mengimplementasikan rumus tersebut melalui benang yang dililit pada batang daun kelapa atau lidi.

“Kalau sedang mencukit, saya butuh ketenangan karena harus konsentrasi penuh agar tak salah hitung,” ujar Mardiana. Berkat kepiawaiannya, para penenun menjadi pelanggan motif buatan Mardiana. Beberapa motif tenun buatannya antara lain, Bintang Berkait, Nampan Perak, Cantik Manis, dan Tangkai Mawar.


Kain tenun motif Tangkai Mawar buatan Mardiana. (RINI K | TEMPO)

Menurut Mardiana, pekerjaan mencukit memiliki nilai lebih ketimbang menenun. Para pencukit, kata dia, mampu memberikan ruh pada kain tenun melalui motif yang dibuatnya. Selain itu, Mardiana melanjutkan, “uangnya juga lebih.” Satu motif dibanderol Rp 1 juta. Adapun alat cukit dari lidi yang dibuat oleh Mardiana tadi, bisa digunakan berulang kali oleh penenun, asalkan uliran benangnya tidak rusak.

Sejak kecil, Mardiana tak pernah bermimpi untuk menjadi penenun, apalagi pencukit. Saat remaja, dia sempat malas menenun karena ingin mengejar cita-cita menjadi pengacara. Menurut dia, kegiatan menenun di desanya terbilang monoton karena setelah kain tenun jadi langsung dijual atau dipakai sendiri. “Begitu terus selama ini,” ujarnya.

Sampai pada 2013, Mardiana dan sejumlah penenun di desanya mendapat pelatihan bagaimana membuat kain tenun sehingga memiliki nilai jual tinggi. “Caranya, bikin kain tenun dengan menggunakan benang serat alam, sekaligus belajar membuat motif,” katanya. Untuk diketahui, kain tenun yang terbuat dari benang serat alam dihargai lebih mahal ketimbang kain tenun yang menggunakan benang sintetis.

Mardiana mengaku ingin menularkan kemampuan mencukit kepada generasi muda di desanya. Sayangnya, tak semua antusias mempelajari teknik membuat motif karena membutuhkan kesabaran dan ketelitian. “Sebagian besar cuma sanggup belajar 1-2 hari saja,” ujarnya. Mereka beralasan sakit mata karena harus melihat kotak kristik yang kecil dan menghitung setiap helai benang. “Kata mereka, lebih mudah mengetik ketimbang mencukit.”

RINI KUSTIANI

Berita lainnya:
Wanita Australia Bikin Boneka Barbie Menyusui
Kesemutan Pertanda Terjadi Gangguan Kerja Saraf
Tertawa Saat Bekerja Membangun Kekompakan dan Kreativitas

Berita terkait

Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

1 hari lalu

Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

Dalam beberapa kasus ingin tampil menarik dengan pakaian tertentu tapi justru berdampak pada kesehatan. Berikut penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

8 hari lalu

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

Baju flanel dapat dibeli baik di toko fisik ataupun toko online seperti Shopee

Baca Selengkapnya

Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

16 hari lalu

Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

Gaya Boho Chic pada dasarnya adalah gaya santai yang menggabungkan unsur-unsur hippie, nomaden, dan vintage. Begini lebih jelasnya.

Baca Selengkapnya

Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

21 hari lalu

Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

Koleksi Victoria Beckham dan Mango yang terbaru dari rangkaian kolaborasi para penggemar street fashion

Baca Selengkapnya

Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

25 hari lalu

Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

Peci yang identik dengan busana lebaran telah dikenal masyarakat sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

36 hari lalu

Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.

Baca Selengkapnya

Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

53 hari lalu

Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

Didiet Maulana, Direktur Kreatif Ikat Indonesia memberikan tips padupadankan gaya berpakaian ala jurnalis.

Baca Selengkapnya

IDFES2024: Revolusi Fashion Lokal

6 Februari 2024

IDFES2024: Revolusi Fashion Lokal

IDFES 2024 yang pertama di Indonesia ini bertema "Revolusi Fashion Lokal" yang akan menjadi creative hub untuk mendorong inspirasi.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Konsisten Tampil dengan Busana Formal di Debat Capres, Pengamat Mode Sebut Kode Ini

5 Februari 2024

Anies Baswedan Konsisten Tampil dengan Busana Formal di Debat Capres, Pengamat Mode Sebut Kode Ini

Anies Baswedan kembali tampil konsisten dengan gaya formal hingga debat capres kelima yang diadakan KPU. Pengamat mode kaitkan dengan kode.

Baca Selengkapnya

Tampil Paling Formal, Anies-Cak Imin Kenakan Jas Hitam di Debat Capres Kelima

4 Februari 2024

Tampil Paling Formal, Anies-Cak Imin Kenakan Jas Hitam di Debat Capres Kelima

Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut satu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN), tampil paling formal pada debat capres kelima.

Baca Selengkapnya