TEMPO.CO, Jakarta - Baju “Royal Sigokh” karya Dinand Fariz lagi-lagi meraih kesuksesan dalam kontes kecantikan internasional, yakni Miss Grand International 2016. Busana asal Lampung yang dikenakan runner up ketiga Puteri Indonesia 2016, Ariska Putri Pertiwi, ini berhasil memukau juri dan pengunjung sehingga dia menjadi pemenang Miss Grand International 2016.
Pria di balik kesuksesan Jember Fashion Carnaval (JFC) itu mengungkapkan, suatu karya yang dibuat demi nama bangsa bukan hanya sebuah karya biasa, melainkan karya yang luar biasa. “Kami ingin Ariska mewakili image saat diperagakan sampai ke seluruh dunia, yakni menjaga harkat martabat seorang pengantin,” ujar Dinand.
Dia menjelaskan, Sigokh merupakan mahkota khas Lampung dan menjadi simbol keagungan budaya setempat yang dikenakan kebayan (pengantin) serta bangsawan. Benda ini dibuat dari lempengan tembaga, kuningan, atau logam lain yang dicat dengan warna emas dan memiliki cabang lekuk berjumlah sembilan atau tujuh.
“Keagungan Sigokh sangat menginspirasi wanita Indonesia untuk selalu menjaga kemurnian dan keagungan mahkota budaya ini. Mahkota sebagai lambang keagungan kehormatan seorang wanita,” katanya. Bagi dia, karya ini tidak hanya turun dari tangan seorang Dinand Fariz, melainkan dari tangan Tuhan Yang Maha Esa.
Ketua Dewan Pembina Yayasan Puteri Indonesia (YPI) Putri K. Wardani mengucapkan terima kasih kepada Dinand atas karya yang luar biasa dan berkali-kali mengantarkan Puteri Indonesia meraih penghargaan kostum terbaik di beberapa kontes kecantikan internasional. “Nama Indonesia akhirnya kembali menorehkan penghargaan kostum nasional terbaik ini,” tutur Putri.
Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan
44 hari lalu
Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan
Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.