TEMPO.CO, Jakarta - Bully menjadi salah satu masalah yang kerapkali dihadapi oleh anak. Anak pelaku bullying pun cenderung memiliki masalah dalam hidup ke depannya, jika terus mempertahankan sifatnya tersebut. Lingkungan dan perlakuan keluarga merupakan pencegah utama anak menjadi korban maupun pelaku bullying.
Untuk mencegah bullying bisa dimulai dari lingkungan keluarga. Sebagai orang tua, cobalah ciptakan lingkungan keluarga yang lebih harmonis dan hindari suasana keluarga yang tidak nyaman.
Berikut beberapa hal penyebab potensi anak menjadi pelaku bullying seperti dilansir lamanPsychology Today :
- Hubungan orang tua dengan anak yang kurang hangat. Orang tua memperlakukan anaknya seolah-olah musuhnya atau bertindak seakan anak tidak diinginkan. - Mendisiplinkan anak dengan cara yang kasar seperti mempermalukan, mengejek, berteriak atau menyumpahi, mengancam dan bahkan menyakiti anak secara fisik. - Adanya prasangka, kebencian, atau rasa empati yang rendah yang ditunjukkan orang tua dan anggota keluarga yang lain terhadap orang lain yang mungkin telah menimbulkan masalah dalam keluarga. - Kekerasan domestik baik berupa kekerasan fisik ataupun verbal yang dilakukan orang tua terhadap pasangannya. - Kebiasaan menggunakan kekerasan untuk menyelesaikan masalah. - Anak sering menyaksikan orang tuanya bertengkar. - Penyalahgunaan obat-obatan terlarang dan alkohol. - Memiliki saudara atau anggota keluarga yang melakukan bullying di rumah. - Kurangnya perhatian dan empati orang tua terhadap masalah yang dihadapi anak. - Orang tua terlalu menekan anak untuk berprestasi di sekolah dan mengucilkan jika anak tidak berhasil mencapainya. - Menerapkan pola pengasuhan yang keras maupun permisif akan mendorong anak merasa bahwa dirinya lebih hebat dibanding orang lain, sehingga ia merasa tidak perlu mengikuti peraturan yang ada dan memicunya untuk memanipulasi ataupun mem-bully orang lain.