Pentingnya Membentuk Kebiasaan Makan Si Kecil Sejak Dini

Reporter

Sabtu, 19 November 2016 07:13 WIB

Ilustrasi anak makan sayur. womanonline.co.za

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap orang tua pasti ingin buah hatinya tumbuh sehat dan berkembang secara optimal. Salah satu caranya adalah dengan membentuk pola dan kebiasaan makan si kecil sejak dini.

Sejatinya kita bisa membentuk kebiasaan makan yang baik bagi si kecil sejak dini. Hal tersebut terungkap dalam seminar dan pelatihan praktek pemberian makanan yang tepat pada bayi dan batita “Current Issue in Pediatric Nutrition and Metabolic Problems” di Hotel Grand Sahid, Jakarta.

Menurut Ketua Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolik Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI RSCM Damayanti Sjarif, kebiasaan makan yang baik dapat dibentuk sejak bayi lahir melalui pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama. Selanjutnya, bayi diberikan makanan pendamping ASI (MPASI) padat gizi agar kebutuhan energi, protein, dan mikronutriennya tercukupi.

“Kebutuhan mikronutrien yang dimaksud adalah zat besi, seng, kalsium, fosfor, magnesium, dan vitamin A. Jika kebutuhan gizi terpenuhi, anak akan memiliki tumbuh kembang yang optimal,” ujar Damayanti.

Sejak dalam kandungan, dia menjelaskan, janin mulai bisa membedakan rasa air ketuban. Perbendaharaan rasa makanan pada si kecil kian canggih setelah ia lahir. "Karena itu, penting untuk memberikan kesempatan kepada anak mencoba banyak rasa,” ujarnya.

Semakin beragam variasi rasa makanan yang diperkenalkan ibu, anak semakin kaya referensi. Dan kelak, ia akan terhindar dari sifat picky eater atau pilih-pilih makanan. Dalam mempersiapkan MPASI, ibu harus memperhatikan kriteria yang dianjurkan Organisasi Kesehatan Dunia, WHO.

“Pedoman pemberian makanan bayi dan anak dari WHO adalah tepat waktu, tepat gizi, aman, dan diberikan dengan cara yang benar. Ini meliputi tekstur yang tepat sesuai dengan usia, pilihan rasa yang bervariasi, dan proses pemberian makan yang responsif,” ucap dokter spesialis anak konsultan nutrisi dan penyakit metabolik Sri Sudaryati Nasar.

TABLOID BINTANG




Berita lainnya:
Tipe Rekan Kerja yang Bikin Anda Jengkel
Bagian Tubuh Rossa yang Sering Terpapar Parfum

Penduduk Indonesia Masih Kurang Makan Buah dan Sayuran

Berita terkait

Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

6 November 2022

Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?

Baca Selengkapnya

Pusat Krisis Covid-19 UI Berikan Layanan Konseling

24 April 2020

Pusat Krisis Covid-19 UI Berikan Layanan Konseling

Tim khusus FIK UI ini mengedukasi masyarakat tentang penularan, pencegahan dan tanda gejala COVID-19 hingga kesehatan mental masyarakat selama wabah.

Baca Selengkapnya

Peringkat UI Melonjak di World University Impact Rankings 2020

24 April 2020

Peringkat UI Melonjak di World University Impact Rankings 2020

Universitas Indonesia (UI) menempati peringkat 47 dunia sebagai perguruan tinggi yang mampu memberikan dampak bagi sosial dan ekonomi bangsa.

Baca Selengkapnya

Cegah Covid-19, DPPM UI Salurkan Bantuan Paket Kebersihan Diri

24 April 2020

Cegah Covid-19, DPPM UI Salurkan Bantuan Paket Kebersihan Diri

DPPM UI menyalurkan bantuan berupa 1.368 paket kebersihan diri berupa sampo, sikat dan pasta gigi untuk menunjang sanitasi cegah Covid-19.

Baca Selengkapnya

Ramadan, 11 Kelompok Pasien Ini Dianjurkan Tidak Puasa

24 April 2020

Ramadan, 11 Kelompok Pasien Ini Dianjurkan Tidak Puasa

Dekan FKUI Ari Fahrial Syam menjelaskan ada 11 kelompok pasien yang dianjurkan tidak berpuasa selama Ramadan.

Baca Selengkapnya

UI, UGM, IPB Masuk 100 Universitas Versi Times Higher Education

24 April 2020

UI, UGM, IPB Masuk 100 Universitas Versi Times Higher Education

Berdasarkan peringkat Times Higher Education Universitas Indonesia berada di urutan ke 47, UGM 72, dan IPB peringkat 77.

Baca Selengkapnya

Prabowo 'Bela' Jokowi, Pengamat: Pemerintah Dalam Tekanan

23 April 2020

Prabowo 'Bela' Jokowi, Pengamat: Pemerintah Dalam Tekanan

Pengamat dari Puskapol UI menyebut munculnya Prabowo yang membela Jokowi menunjukkan pemerintah sedang dalam tekanan menghadapi Covid-19.

Baca Selengkapnya

UI Kembangkan APD Pemurni Udara untuk Petugas Medis COVID-19

18 April 2020

UI Kembangkan APD Pemurni Udara untuk Petugas Medis COVID-19

Inovasi APD ini diharapkan mampu melindungi para petugas medis yang bertugas merawat para pasien COVID-19.

Baca Selengkapnya

UI Terima 1.636 Mahasiswa Baru Jalur Prestasi Akademik

14 April 2020

UI Terima 1.636 Mahasiswa Baru Jalur Prestasi Akademik

Jumlah tersebut terdiri atas 739 calon mahasiswa program Vokasi, 640 program Sarjana Kelas Paralel, dan 257 program Sarjana Kelas Internasional.

Baca Selengkapnya

UI Terima 1.106 Mahasiswa Baru melalui SNMPTN 2020

8 April 2020

UI Terima 1.106 Mahasiswa Baru melalui SNMPTN 2020

Setelah SNMPTN 2020, ada jalur penerimaan lain yang dibuka yakni SBMPTN dan SIMAK UI. Proses seleksi ikut dipengaruhi wabah COVID-19.

Baca Selengkapnya